istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
TIPS TRIK

Yuk, Ambil Foto Keren dengan Mode Manual di Kamera Ponsel

Escravania   26 Jan 2018
Yuk, Ambil Foto Keren dengan Mode Manual di Kamera Ponsel

Walau mode otomatis memungkinkan Anda untuk mengambil foto secara cepat, tepat, dan dengan hasil yang seringkali bagus, mode manual adalah menyoal bagaimana keajaiban yang sebenarnya terjadi. Berikut adalah beberapa tips untuk memaksimalkan mode manual pada kamera di ponsel Anda itu.

Pilih aplikasi kamera terbaik

Sangat banyak aplikasi kamera dapat Anda temukan di Play Store. Carilah yang mengakomodasi mode manualnya dengan serius, serta dilengkapi dengan fitur-fitur penunjang yang memadai. Jika telah mendapatkan aplikasi yang sesuai, maka di bawah ini akan dipaparkan bagaimana caranya untuk memanfaatkan mode manual dengan sebaik mungkin.

Bingkai gambar Anda dengan menggunakan hamparan grid

Sebelum memotret subjek Anda, pikirkan bagaimana cara untuk membingkainya. Anda bisa mengaturnya agar semuanya terlihat selaras dan seragam dalam gambar, namun Anda juga bisa memilih gambar dengan elemen yang disengaja untuk tampil berantakan. Fitur hamparan grid dapat membantu Anda untuk memutuskan bagaimana cara untuk membingkai gambar atau foto Anda.

Aturannya sangat sederhana. Garis horizontal berfungsi untuk membantu Anda dalam membingkai cakrawala, seperti jalan, gunung, laut, dan meja, sementara garis vertikal berfungsi untuk menyelaraskan bangunan, antena, orang, dan benda. Anda tidak perlu membingkai subjek foto Anda di kotak utama grid, yang perlu Anda ingat di sini adalah Rule of Third.

Rule of Third, atau aturan pertiga, pada dasarnya menyatakan bahwa subjek Anda harus sejajar dengan salah satu persimpangan atau garis grid. Perhatikan agar tidak ada garis atau persimpangan yang muncul di tengah gambar. Aturan pertiga justru tidak akan membuat subjek berada di tengah, sehingga menciptakan tensi dan minat yang lebih besar.

Gunakan mode HDR (kadang-kadang)

HDR menyeimbangkan perbedaan cahaya dan kontras; dan juga mengubah tingkat serta intensitas warna. Cara terbaik untuk menggunakan fungsi ini adalah ketika berada dalam situasi dimana subjek Anda mengalami backlit (cahaya di belakang).

Banyak yang lebih memilih untuk mengambil gambar tanpa mode HDR yang diaktifkan dan mengeditnya dalam aplikasi mandiri, seperti Snapseed. Cobalah untuk mengambil dua foto –satu dengan HDR diaktifkan, dan satu lagi tanpa HDR diaktifkan– dan bandingkan keduanya untuk melihat mana yang lebih Anda sukai.

Lebih intim dengan fotografi makro

Mode makro dapat menambahkan minat orang pada hampir semua objek. Anda hanyalah harus memposisikan kamera Anda pada jarak yang benar dari subjek dan fokus Anda. Namun, hasilnya akan tergantung dari kualitas lensa kamera, karena tidak semua kamera smartphone dapat mengambil fokus sebaik Samsung Galaxy S7.

Untuk mendapatkan jepretan makro yang bagus, mendekatlah pada subjek Anda. Tapi, tidak terlalu dekat. Kebanyakan pabrikan ponsel menganjurkan jarak yang tidak kurang dari 3 cm. Anda juga akan membutuhkan tangan yang sangat stabil, atau tripod, untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Gunakan ISO untuk mengatur paparan dan sensitivitas cahaya

Siapa bilang mengatur ISO hanyalah berlaku untuk fotografer profesional? ISO bisa mengendalikan tingkat paparan cahaya, jadi fitur ini dapat memperbaiki –atau, memperburuk– foto yang Anda potret di lingkungan yang terang atau gelap.

Ingatlah untuk menyesuaikan ISO sesuai dengan lingkungan dan subjek Anda. Jika Anda memilih pengaturan ISO tinggi di tempat yang terang, maka gambar akan jadi terlalu banyak terpapar cahaya dan karenanya akan menjadi rusak. ISO yang lebih tinggi berarti kecepatan rana yang lebih lambat akan diperlukan, yang pada gilirannya bakal mengartikan Anda dapat lebih mudah untuk menangkap subjek yang bergerak cepat.

Secara umum, ISO rendah akan mendapatkan kualitas gambar yang lebih baik, karena noise yang ada akan tampil lebih sedikit. Bermain-mainlah dengan ISO Anda, dan Anda akan segera mengerti bagaimana cara kerjanya.

Gunakan lampu kilat secukupnya

Lampu kilat harus menjadi pilihan terakhir. Tujuan lampu kilat bukanlah untuk menerangi area yang sama sekali gelap. Anggap saja, itu semacam alternatif untuk mode HDR. Jika Anda mengambil gambar dimana latar belakangnya terang dan subjek Anda gelap, maka lampu kilat bisa menyeimbangkan keduanya.

Hindari untuk menggunakan lampu kilat yang terlalu dekat dengan wajah Anda, wajah subjek Anda, cermin, benda berbahan kaca, atau benda-benda yang dilaminasi, karena cahaya akan terpantul, yang membuat gambar akan menjadi terlalu terang.

Cukup dengan melakukan langkah-langkah tersebut, maka dijamin foto-foto yang dihasilkan Anda akan tampak keren, menawan, dan maksimal. Selamat mencobanya, ya.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top