Xiaomi Rumahkan Lebih dari 900 Karyawan di Tahun Ini

Published: 23 Aug 2022, oleh Anduril

Belakangan ini, sejumlah perusahaan teknologi dilaporkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawan mereka. Kebijakan ini tampaknya diterapkan akibat melemahnya perekonomian global saat ini.

Kini giliran produsen smartphone asal Tiongkok, Xiaomi, yang turut menerapkan kebijakan PHK untuk perusahaannya. Xiaomi dilaporkan telah memutus lebih dari 900 karyawan atau setara dengan tiga persen dari total keseluruhan pegawai mereka.

Menurut laporan South China Morning Post, seperti dikutip melalui Crash.net (22/8), Xiaomi saat ini mempunyai 32.869 total karyawan. Sebelumnya, perusahaan ini diketahui mempunyai pegawai total sebanyak 33.793 orang pada Maret 2022 lalu.

Sejauh ini, belum diketahui alasan utama pembuat smartphone dari Tiongkok ini melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan mereka. Kemungkinan pemutusan kerja ini diterapkan akibat melemahnya ekonomi dan adanya penurunan pendapatan dan daya beli seluruh dunia.

Xiaomi dilaporkan tidak mampu mencapai target penjualan untuk kuartal kedua tahun 2022 dan mengalami penurunan pendapatan hingga 20 persen untuk tahun ini. Lebih lanjut, Crash.net mencatat, PHK terjadi setelah perusahaan mengetahui adanya penurunan pendapatan yang signifikan tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh Reuters, penjualan Xiaomi mengalami penurunan drastis dibanding dengan kuartal sebelumnya. Bahkan, laba bersih yang diperoleh perusahaan turun sebanyak 67 persen. President Xiaomi, Wang Xiang mengatakan, permintaan produk saat ini masih sulit dan lemah.

Wang Xiang menambahkan, laba bersih turun sebagai akibat dari tekanan untuk membersihkan persediaan melalui penjualan dan promosi. Menurutnya, kenaikan harga bahan bakar, biaya input dan inflasi turut mempengaruhi penjualan produk mereka di luar negeri.

"Industri kami menghadapi banyak tantangan, termasuk meningkatnya inflasi global, fluktuasi valuta asing dan lingkungan politik yang kompleks," tutur Xiang.

Xiaomi bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang menerapkan PHK karyawan. Sejumlah perusahaan teknologi lain seperti Apple, Microsoft, Netflix hingga Twitter sudah lebih dulu memberhentikan ratusan karyawan mereka.

Tampaknya badai tekno dan startup baru saja dimulai di seluruh dunia. Bisa dibilang 2022 ini adalah puncak terburuk dari bubble burst startup yang baru-baru ini dialami juga di Indonesia. Hal ini dipicu berbagai hal, salah satunya adalah naiknya suku bunga Fed yang menyebabkan cost capital ikut naik juga. Hasilnya, banyak venture capital beralih ke usaha yang lebih sustain ketimbang fast growth.

Tags

news xiaomi perusahaan pekerjaan karyawan teknologi pemutusan hubungan kerja phk ekonomi global gadget hardware smartphone china

Share Artikel