Sekira tiga tahun yang lalu, di kala pandemi belum menyerang, pada saat warga ibukota baru mengenal MRT mau pun LRT, perbioskopan Tanah Air menyambut tayangnya sebuah film mengenai kesepakatan pernikahan. Lantas, apa menariknya? Film Wedding Agreement memang mengenai sebuah kesepakatan yang dijalani dalam bahtera pernikahan Btari Hapsari dan Biantara Wicaksana. Namun, kesepakatan tersebut bukanlah sesuatu yang wajar atau pun biasa dijalani oleh seorang isteri bersama suaminya.
Sesaat setelah menikah, Bian memberikan Tari selembar kertas yang bermeterai sesampainya mereka di rumah. Sebuah kesepakatan. Yang satu, baik isteri mau pun suami, tidak boleh mengurusi kehidupan yang lain, dan pada saat usia pernikahan mereka telah berusia 1 tahun maka mereka akan bercerai. Mereka juga akan menempati kamar yang terpisah, dan Tari dilarang untuk memasuki area pribadi Bian. Tari sontak terkejut dan tidak mau menerima karena pernikahan baginya bukan untuk dipermainkan.
Dan, selanjutnya, para penonton pun disuguhi bagaimana Tari dengan kekuatan tekadnya berupaya untuk mempertahankan pernikahannya sekaligus merebut hati Bian dari Sarah, seorang perempuan yang telah menjalin hubungan selama 5 tahun sebelumnya dengan sang suami. Begitulah premis dari film drama religi yang diangkat dan disutradarai oleh Archie Hekagery berdasarkan sebuah novel yang berjudul sama karya Eria Chuzaimiah alias Mia Chuz, yang terlebih dahulu populer di Wattpad per 2017.
Chand Parwez Servia selaku produser Starvision, yang memproduksi film ini, pernah menyatakan bakal membuat “bagian keduanya.” Untuk diketahui, Wedding Agreement versi novel memang memiliki sebuah kelanjutan, yang terbit di tahun 2020 dengan judul After Wedding Agreement. Opsi yang ada untuk mengadaptasinya sebagai sekuel di saat itu adalah membuatnya tetap dalam format film atau serial. Akhirnya, diputuskan untuk digarap dalam bentuk serial, yang ruang ekspresinya lebih mendetil.
Jika versi film terdahulu ditayangkan di bioskop-bioskop Tanah Air menjelang perayaan Idul Adha, maka serial ini sekarang diputar secara eksklusif di Disney+ Hotstar demi menyambut bulan Ramadhan pada tahun 2022 ini. Keberadaan serial ini pun sudah mulai diungkap secara resmi pada Oktober tahun lalu, meski proses syutingnya sudah berjalan paska Lebaran tahun 2021 dan diakhiri pada awal November di tahun yang sama. Tiap episode baru dari Wedding Agreement the Series ditayangkan pada hari Jum’at.
Lalu, apa yang membedakan serial ini dengan versi filmnya? JurnalApps sempat mendapat kehormatan untuk mengikuti acara media junket di akhir Maret lalu bersama Archie Hekagery, yang kembali didapuk sebagai sutradara, berikut Mia Chuz, yang juga diikutkan demi kembali menulis skenario bareng Archie. Selain itu, yang langsung terlihat adalah deretan bintang yang bakal memerani karakter-karakter dalam Wedding Agreement the Series, yang ternyata agak berbeda dengan versi film terdahulu di tahun 2019.
Indah Permatasari dan Refal Hady tentunya bisa diduga kembali sebagai Tari dan Bian, sementara Bucek dan Unique Priscilla pun dimunculkan lagi sebagai kedua orang tua Bian, begitu juga dengan Mathias Muchus yang tampil kembali sebagai pakdenya Tari. Namun, beberapa karakter utama lainnya berganti wajah. Seperti Sarah yang kini diperani oleh Susan Sameh, Aldi yang diperani Wafda Saifan, Ami yang diperani Zsazsa Utari, dan budenya Tari yang diperani Cut Mini.
Ada beberapa wajah baru yang juga hadir. Di antara mereka ialah Chantiq Schagerl yang kini memerani Kinan, adik dari Bian yang tak begitu dieksplor keberadaannya dalam versi film. Begitu pun dengan Ibrahim Risyad dan Christoffer Nelwan, yang ikut hadir. Tak disebutkan dengan gamblang menyoal karakter yang mereka perani. Tapi, petunjuk yang dilontarkan, Ibrahim akan berperan sebagai seorang lelaki dari masa lalu Tari. Sementara Christoffer bakal menjadi kekasih dari salah satu karakter utama.
Dari fakta tersebut, kita pun bisa menyimpulkan bahwa Wedding Agreement the Series akan lebih mengeksplor karakter-karakternya dibanding versi film terdahulu. Terlebih dengan pernyataan dari sutradara dan penulis yang menyebutkan bahwa serial ini menjadi semacam reboot dari versi filmnya. Kita sebagai penonton mungkin akan menyaksikan adegan mau pun dialog yang mirip dengan film Wedding Agreement di tahun 2019 lalu, namun juga bakal melihat sisi mau pun angle lainnya juga.
Jika kita dulu menyaksikan versi filmnya dengan membawa banyak pertanyaan di benak, maka Wedding Agreement the Series akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu. Seperti alasan di balik perjodohan Tari dengan Bian oleh Mama Bian, mengapa orang tua Tari meninggalkannya menjadi yatim piatu sampai diasuh oleh pakde dan budenya, hingga bagaimana pertemuan terjadi antara Bian dengan Sarah untuk pertama kalinya, dan akhirnya, menjadi sepasang kekasih di saat mereka berkuliah.
Menyoal yang terakhir tadi, iya. Serial ini akan membuat kita bisa lebih mengerti tentang karakterisasi Sarah, seorang perempuan yang tadinya memiliki Bian sebagai seorang kekasih selama 5 tahun dan akhirnya bertunangan, namun malah berujung ditinggal oleh Bian yang nyatanya mesti menikahi Tari. Pada versi film terdahulu, kita sebagai penonton mungkin hanya melihat Sarah sebagai perempuan lain dari pernikahan Tari dan Bian, atau yang kini jadi umum disebut sebagai pelakor alias perebut laki orang.
Tak hanya Sarah sebagai masa lalu Bian, Tari nyatanya juga memiliki masa lalu yang akan diketengahkan nantinya demi melengkapi sudut pandang. Pun berbeda dengan film Wedding Agreement di tahun 2019 lalu yang lebih menganut alur maju, serial ini mengikuti gaya yang lebih kekinian dengan mengisahkan jalan ceritanya melalui alur bolak-balik. Ya, kita sesekali akan menyaksikan flashback menuju masa lalu demi lebih menjelaskan atau mengeksplor karakter-karakter yang ada, lantas kembali lagi ke masa kini.
Fakta menarik lainnya yang tak bisa dipungkiri adalah Indah mau pun Refal tentunya kini makin paham dengan karakternya masing-masing. Meski menjalani pernikahannya dengan ikhlas, Tari terlihat makin ‘hidup’ dibanding sebelumnya berkat olah akting dari Indah. Dan, Bian pun tampak lebih menyebalkan daripada versi film terdahulu karena penampilan Refal. Karakterisasi mau pun setting pada serial ini juga tentunya lebih up-to-date, mengikuti bagaimana perputaran zaman melewati waktu-waktu sebelumnya.
Contohnya, kita akan lebih mengenal Bian sebagai seorang penyuka olahraga sepakbola dan ditampilkan sebagai Kopites alias supporter garis kerasnya tim Liverpool dari Inggris. Tari pun tidak sungkan untuk berbicara mengenai omzet, yang tentunya dimafhumi berkat profesinya sebagai seorang entrepreneur, yang dijalani Tari dengan tetap memegang imannya sebagai seorang muslimah dengan teguh. Beberapa hal, terutama soal pernikahan dan rumah tangga, yang bersifat religi juga disampaikan dengan halus.
Dan, tentunya, apa yang disampaikan Wedding Agreement the Series sebagai sebuah serial dengan total 10 episode, yang masing-masingnya berdurasi 90 menit, akan sangat jauh lebih mendetil jika dibanding versi film terdahulunya, yang dibatasi oleh durasi selama 100 menit saja. Serial ini baru menayangkan episode ketiganya pada tanggal 8 April lalu, yang telah membuat para penonton jadi semakin baper alias terbawa perasaan. Kita belum tahu apa yang akan dimunculkan pada episode-episode selanjutnya nanti.
Sutradara Archie dan penulis Mia Chuz menjanjikan banyak plot twist dan adegan-adegan memilukan ke dalam gejolak kehidupan rumah tangga Bian dan Tari secara lebih mendalam. Jadi, apakah Tari dan Bian bakal berkomitmen untuk melanjutkan hubungan pernikahan hingga benar-benar berakhir bahagia? Saksikan kelanjutan kisah mereka dalam “Wedding Agreement The Series,” yang akan membawa konflik baru yang tak terduga, ditayangkan secara eksklusif melalui streaming di platform digital Disney+ Hotstar.
