Webinar 11th Anniversary UniPin: Gamers Enggak Berpendidikan? Kata Siapa?

Published: 17 Jul 2022, oleh NanaMiku

Sebagai rangkaian dari perayaan ulang tahun UniPin yang ke-11, #11YearsWithU, UniPin Community (UNITY) kembali menggelar webinar dengan tajuk “Bahas Tuntas Stigma di Industri Esports.” Webinar yang dilakukan secara online pada 7 Juli ini membahas stigma-stigma di industri esports dan kebenaran di balik stigma tersebut.

Hadir sebagai narasumber adalah Robertus Aditya sebagai Head of Garudaku Academy dan Lius Andre sebagai professional esports talent, speaker, & consultant. Keduanya akan berbagi pandangan mengenai stigma di industri esports sesuai dengan ranah profesi dan lingkup komunitas mereka.

Di dunia gaming, stigma yang kerap muncul adalah bahwa para pemainnya malas dan kurang berpendidikan. Lius Andre membantah hal tersebut dan menjelaskan bahwa para pro player pun bahkan banyak yang sudah lulus S1 dan memiliki gelar sarjana.

“Di lapangan banyak professional player yang bermain game sambil juga menyelesaikan S1 bahkan tetap bersekolah dengan homeschooling karena menganggap pendidikan itu memang penting,” ujarnya.

Robertus Aditya dari Garudaku Academy membeberkan stigma terparah yang ada di industri esports.

“Esports enggak ada masa depannya, esports kan hanya main games, bahkan banyak ahli olahraga yang mempertanyakan sisi olahraganya esports. Padahal, sejak pandemi, esports mengalami pertumbuhan pesat dan membuka banyak lapangan pekerjaan baru,” ujarnya.

Jadi apakah stigma-stigma tersebut benar? Bagaimana masa depan karier di industri esports? Lebih jauh, Robertus memaparkan pengalamannya selama berkarier di industri esports.

“Dalam semua hal pasti ada resikonya, dalam bidang karier apapun, termasuk karier di industri esports. Hanya saja, kita harus bisa mengubah resiko-resiko tersebut menjadi peluang yang baik. Orang yang bisa melihat dan memanfaatkan peluang adalah orang yang bisa survive dalam karier apapun.”

Senada dengan Robertus, Luis Andre juga menjelaskan kiat-kiat berkarier di industri esports.

“Di depan layar, karier sebagai pro player itu memang risky. Namun, di belakang layar, kariernya bisa jadi lebih stable. Berbekal pendidikan yang ada, ilmu-ilmu cara berbisnis, mereka harus bisa memutar penghasilannya.”

Sebagai penutup, Debora Imanuella selaku SVP UniPin Community yang memandu webinar ini menambahkan bahwa industri esports yang tengah berkembang amat pesat ini masih butuh tenaga dan talenta-talenta di luar sana utnuk mendukungnya.

“Kalau dilihat, talent esports itu sebenarnya bisa dibilang sedikit. Mereka yang mau masuk ke industri ini sudah takut duluan karena banyak stigma buruk di sekitarnya. Hopefully, setelah webinar ini, lebih banyak orang mau berlomba-lomba untuk masuk ke industri esports,” tutupnya.

Webinar ini adalah bagian dari rangkaian perayaan UniPin 11th Birthday #11YearsWithU ini bisa terselenggara berkat dukungan 11 brand partner yaitu OSIM, Samsung, Sades, Sandisk, M231, Ropang OTW, Hotdog Boy, Moon Chicken, Advan, Immersive, Tech (IT), ZAP, Purwadhika Digital Technology School, dan Coding Bee.

Seluruh rekaman webinar UNITY bisa kalian tonton di kanal YouTube UniPin Gaming. Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan ulang tahun UniPin ke-11 juga bisa kalian dapatkan dari akun Instagram resmi @unipinindonesia.

Tags

news unipin unipin community unity ulang tahun webinar eSports gamer industri pendidikan Event gaming Games profesional ilmu pengetahuan talenta

Share Artikel