istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

UniPin Community Ajak Mahasiswa Melek Aspek Legal dalam Esports

en19ma   25 Feb 2021
UniPin Community Ajak Mahasiswa Melek Aspek Legal dalam Esports

Tren industri esports yang terus bertumbuh kuat di tengah pandemi telah menjadi magnet bagi banyak orang. Beragam jenis pekerjaan di dalamnya, mulai dari player, streamer hingga manager klub, tampak sebagai peluang karir yang menjanjikan. Sebagai industri baru dengan perkembangan yang pesat, aspek legal yang mendasar di dalamnya masih banyak menjadi pertanyaan.

Oleh karena itu, UniPin sebagai leading top up platform untuk online game pun mengajak mahasiswa untuk mendalami aspek legal dan hukum yang berperan penting dalam menentukan kesuksesan pada industri esport. Melalui Webinar yang bertajuk “Pentingnya Memahami Kontrak dan Perjanjian Kerja dalam Dunia Esports” yang diselenggarakan Senin (22/02) lalu, Unity (UniPin Community) mengundang pakar dalam industri esport untuk dapat berbagi insight kepada seluruh peserta dalam aktivitas ini. Hadir sebagai narasumber adalah Erick Herlangga, Founder & President Louvre Dewa United dan Louvre Esports, serta Yudistira Adipratama, Ketua Bidang (Kabid) Hukum dan Legalitas PBESI (Pengurus Besar Esports Indonesia) dan Partner K-Case Lawyer.

Sebagai pemilik klub basket serta esports di saat yang bersamaan, Erick mengakui bahwa kedua bidang tersebut memiliki banyak perbedaan, terutama dalam hal penentuan kontrak kerjasama antara pemilik klub dengan pemain. Perbedaan yang cukup jelas tersebut berkaitan dengan aturan yang berlaku di saat ini. Jika basket sudah memiliki PERBASI (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia), maka Erick berharap agar kehadiran PBESI bisa membantu dalam menyelesaikan gap yang ada. Meski pun begitu, Erick menyarankan kepada para calon pemain untuk teliti dan berhati-hati dalam menandatangani kontrak atau perjanjian yang ditawarkan.

“Pemain nggak bisa komplain, karena ketika kontrak itu diteken oleh orang dewasa, maka itu seharusnya sah secara hukum. Jangan sembarangan tandatangan, kalau tidak paham ya diskusi. Dengan adanya PBESI, mungkin bisa ke sana. Misal sungkan, bisa tunjuk agency.”

Di sisi lain, Yudhistira yang memotori perumusan aturan esports melalui PBESI, telah banyak berbagi penyusunan rencana-rencana aturan ke depan. Ia sempat membocorkan pula, bahwa sebagai salah satu negara dengan ekosistem esports terbesar di Asia, PBESI berinisiatif untuk menjadi contoh bagi negara lain. Sehingga, perlu untuk meyakinkan agar aspek-aspek kecil yang ada tidak akan sampai terlewatkan.

Yudhis - panggilan akrab Yudhistira, juga menyebutkan bahwa PBESI ke depannya akan terbuka untuk siapa pun yang ingin berkonsultasi terkait hukum atau urusan legal esports.

“Ketika mau sign suatu kontrak, yang pertama harus dilihat itu judulnya. Kemudian, mungkin yang lebih baik adalah mencoba untuk mengkonsultasikan. Sekarang kan ada PBESI nih. Kita kan ditunjuk untuk melayani ekosistemnya. Jadi, kalau teman-teman mau tandatangan suatu kontrak dan minta pendapat hukum dari kita, go ahead, datang ke kantor kita. Itu adalah kantor kita bersama.”

Debora Imanuella, selaku Senior Vice President UniPin Community yang hadir sebagai moderator menambahkan bahwa webinar ini terselenggara karena belum tersedianya wadah yang melakukan pembahasan secara mendalam mengenai aspek legal dalam esports.

“Berdasarkan riset dari tim Unity, banyak teman-teman yang masih bingung terkait hukum dan hal-hal legal dalam industri ini. Padahal, sebagai industri baru yang sedang naik, banyak orang ingin masuk [esports]. Semua orang mau jadi pro player, bikin team, dan sebagainya. Sementara, hukumnya belum ada. Semoga webinar ini dapat membuka wawasan [bagi] teman-teman mahasiswa untuk ke depannya.”

Unity sendiri sejak beberapa bulan terakhir telah aktif dalam mengajak mahasiswa untuk berdiskusi dan membicarakan sisi-sisi lain dari industri esports. Mulai dari tren perkembangan, hingga yang terakhir adalah karier di esports entertainment. Update terkait webinar mau pun aktivitas Unity lain dapat diakses di halaman instagram @unipincommunity.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top