Ujicoba Layanan Berlangganan, Twitter Pasang Harga Rp 1,3 Juta per Bulan
Published: 07 Aug 2017, oleh Dikdok
Twitter tampaknya tengah melakukan ujicoba sebuah strategi baru untuk mendapatkan tambahan pemasukan bagi layanannya. Mengusung ide layanan berlangganan, Twitter pun memasang harga sebesar USD 99 atau sekitar Rp 1,3 juta per bulan bagi para pengguna yang ingin meggunakan layanannya tersebut.
Kicauan berbayar ini sebenarnya memang belumlah diluncurkan untuk kalangan umum oleh Twitter. Informasi ini sendiri barulah dikemukakan oleh salah seorang pengguna Twitter, Mat Navvara, yang menunjukkan sebuah e-mail dari layanan iklan Twitter kepada publik, yang berisikan penawaran untuk memperbesar jangkauan kicauan dan profil pengguna dalam durasi 30 hari.
Dilansir dari Kompas Tekno. Twitter dalam penawaran layanan berlangganannya ini juga menawarkan sebuah cara yang mencakup layanan analitik dari tiap kicauan yang dilancarkan. Isi data tersebut di antaranya adalah yang berupa informasi mengenai jangkauan promosi dari sebuah kicauan, engagement serta jumlah pengikut yang diperoleh sebagai efek promosi.
Twitter juga menjanjikan bahwa layanan berlangganan yang mereka tawarkan ini bisa digunakan dengan sangat mudah, tanpa adanya ikatan komitmen yang tinggi. Sehingga, kapan saja pengguna ingin membatalkan layanan berlangganan ini, maka hal tersebut bisa langsung dilakukan.
Karena masih berada dalam versi beta, Twitter hanyalah memberikan sebuah bonus berupa 30 hari pemakaian gratis kepada peserta. Setelah masa ujicoba selesai, maka para pengguna akan dikenai biaya sebesar USD 99 per bulan.
Bagi pengguna biasa, layanan ini mungkin tidak akan begitu berguna untuk dimanfaatkan. Namun, bagi para pemilik sebuah brand, perusahaan, atau pun pengguna yang kerap memproduksikan produk dari akun pribadinya, maka layanan berlangganan ini akan cukup membantu untuk mengetahui perkembangan dari akun yang dimilikinya.
Dengan dihadirkannya layanan berbayar ini, pengguna bakal bisa mengelola kicauan atau promosinya secara otomatis. Di sisi lain, hal ini bagi Twitter merupakan sebuah jalan untuk mendapatkan pemasukkan baru tanpa harus mendongkrak jumlah pengguna mereka.