istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Tomb of the Mask, Sebuah Petualangan Labirin yang Patut Dicoba

Andy Chan   27 Jul 2018
Tomb of the Mask, Sebuah Petualangan Labirin yang Patut Dicoba

Wahai para petualang, inilah saatnya kalian masuk ke sebuah makam misterius yang memiliki lokasi bagaikan sebuah labirin. Di dalamnya, kamu menemukan sebuah topeng yang aneh, dan berhubung akal sehatmu sedang tidak jalan, langsunglah topeng tersebut dikenakan ke muka, dan kamu menemukan bahwa sekarang kamu bisa memanjat dinding dengan mudah! Itulah kira-kira latar belakang dari game berjudul Tomb of the Mask, sebuah game bertipe arcade buatan Playgendary yang sebelumnya dikenal dengan game Kick the Buddy.

Dalam Tomb of the Mask, pemain berperan sebagai seorang petualang yang mencoba untuk menerobos labirin di dalam makam tersebut. Pengendalian permainan boleh dibilang cukup sederhana. Pemain hanya perlu melakukan swipe ke arah yang diinginkan untuk mengirim sang petualang ke arah tersebut.

Tapi hati-hati, karena sang petualang hanya bisa bergerak ke satu arah saja sampai dia berhenti menabrak sesuatu. Setelah pemain melakukan swipe, tidak ada yang bisa menghentikan sang petualang bergerak, sehingga dia tidak bisa berbelok sama sekali di tengah-tengah jalan. Pemain harus mengumpulkan titik-titik (disebut dot) dan bintang yang ada di dalam sebuah stage, lalu mencapai ujung dari stage tersebut.

Tidak semudah itu lho untuk bisa mencapai pintu keluar dari sebuah stage. Akan ada banyak rintangan yang siap menghadang, mulai dari paku-paku di pinggir dinding yang mematikan, dinding yang bisa menjepit, bahkan ada juga banjir bandang yang datang dari bawah ke atas siap menyapu sang petualang sampai tewas tenggelam. Oleh karena itu, dibutuhkan kecekatan pemain dalam melakukan swipe, kejelian mata dalam melihat keberadaan perangkap, serta kecepatan bermain agar tidak tenggelam.

Selain mode utama permainan di mana pemain mencoba menerobos labirin stage demi stage, ada juga sebuah mode lain bernama Arcade. Nah, dalam mode ini, pemain tidak perlu mengambil semua dot yang ada, yang penting terus memanjat ke atas sambil menghindari perangkap di dinding karena memang arcade ini tidak memiliki akhir alias permainannya endless. Lebih seru lagi, ada banjir bandang juga yang naik secara cepat dari bawah ke atas, sehingga benar-benar pemain membutuhkan kecepatan agar tidak tewas.

Ada banyak topeng yang disediakan dalam game ini, mulai dari topeng standar "Travelboy" yang diberikan di awal permainan, ada juga topeng Cyclop, topeng anjing, topeng kucing, topeng bajak laut, topeng kelinci, dan masih banyak lagi topeng-topeng unik yang masing-masing memiliki efek khusus seperti menambahkan 20% koin, 30% koin, 10% magnet, dan sebagainya. Selain itu, tersedia juga power up yang berguna untuk membantu menyelesaikan stage. Ada shield untuk menahan dinding tajam, freeze untuk membekukan stage, magnet untuk menarik dot, dan lainnya.

Tomb of the Mask menggunakan grafis 2D yang benar-benar retro. Bahkan lagunya pun ikutan bernuansa retro, sehingga permainan terasa seperti sedang dimainkan di sebuah komputer tahun 80'an, lengkap dengan grafis kualitas CGA yang khas dengan scanlinenya.

Tapi sayangnya, meskipun Tomb of the Mask ini bisa dimainkan secara cuma-cuma, terdapat sebuah sistem energi yang akan terpakai apabila pemain mengalami kematian. Dengan total hanya 5 energi saja, satu Energi akan kembali setelah setengah jam berlalu, lumayan kan apabila sering mati? Dan yang paling parah, sama dengan game-game sebelumnya milik Playgendary, game ini pun sarat dengan iklan yang benar-benar mengganggu.

Tidak ada cara lain untuk memainkannya dengan nyaman kecuali dengan mematikan internet dan memainkannya secara offline. Tentu saja disediakan mikrotransaksi untuk menghilangkan iklan serta membeli koin, meskipun sebaiknya sih, mainkan offline saja, lebih murah.

Sayang sebenarnya, kalau misalnya Playgendary tidak serakah akan porsi iklan yang tampil dalam game ini, mungkin Tomb of the Mask ini bisa memiliki nilai plus, karena harus diakui bahwa gameplay-nya benar-benar menarik. Akhir kata, Tomb of the Mask memang patut dicoba, namun sebaiknya dimainkan secara offline.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top