istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Tim-tim dengan Peluang Terbesar untuk Juarai MLBB World Championship (M1)

en19ma   11 Nov 2019
Tim-tim dengan Peluang Terbesar untuk Juarai MLBB World Championship (M1)

Pasca kemeriahan dari gelaran Mobile Legends Professional League (MPL) Indonesia Season 4 (23 Agustus 2019 - 27 Oktober 2019), Moonton kini menggelar kompetisi tingkat dunia; yaitu M1 World Championship 2019 yang akan dilaksanakan pada tanggal 11-17 November 2019 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia.

Gelaran M1 World Championship menghadirkan hadiah dengan total sebesar 250 ribu USD dan membawa 16 tim dari 14 negara yang berbeda dari berbagai belahan dunia. Banyak nama-nama baru dari ranah kompetitif Mobile Legends yang hadir mengingat M1 World Championship menghadirkan kualifikasi di tingkat dunia.

Sebut saja, nama-nama tim baru, seperti 10Seconds Gaming dari Jepang, GEO Esports dari Brazil, Evil Esports dari Turki, dan lain sebagainya. Rangkaian kualifikasi harus dihadapi sebelum berpartisipasi di gelaran M1 World Championship, sehingga membutuhkan setidaknya gelar juara mau pun lolos dari kualifikasi yang ketat dari masing-masing negara.

Berikut adalah pembagian grup tim peserta di M1 World Championship 2019 beserta masing-masing jalur kualifikasinya:

Indonesia sendiri akan diwakili oleh EVOS Legends dan RRQ yang sukses mengamankan posisi 2 besar di MPL ID Season 4. Meski demikian, kerja keras kedua tim tersebut dirasa belumlah cukup demi mengingat lawan-lawan mereka yang berisikan para pemain dan tim-tim terbaik dunia.

Proses kualifikasi di Indonesia, MY/SG, Myanmar, dan Filipina berasal dari para juara di MPL masing-masing regional. Untuk Myanmar sendiri, hanyalah diwakili oleh sang juara, yaitu Burmese Ghouls. Sedangkan, regional MY/SG mengirimkan 3 wakil, yaitu sang juara EVOS SG, Todak, dan AXIS Esports Club.

Selanjutnya, di masing-masing grup, diacak 2 tim dari jalur kualifikasi yang sudah diselenggarakan di Kamboja, Thailand/Laos, Brazil, Rusia, Vietnam, Amerika Serikat, Turki, dan Jepang.

M1 World Championship akan menjadi kejutan mengingat tidak banyaknya rekam jejak dan hasil pertandingan yang beredar untuk proses analisa tim. Namun, mengingat Indonesia memiliki tren yang positif selama gelaran tingkat dunia Mobile Legends dalam 2 tahun terakhir (MSC 2018 dan 2019), tak heran rasanya bila Indonesia bisa berada di atas angin.

Meski demikian, bukan menjadi alasan bagi para perwakilan Indonesia untuk menganggap remeh musuh demi mengingat para lawan juga hadir dengan proses kualifikasi yang ketat.

Bagaimana potensi bagi tim Indonesia di hadapan tim-tim Mobile Legends dunia? Tim dari regional manakah yang akan menjadi hambatan utama, dan tim mana saja yang berpeluang besar untuk menjuarai M1 World Championship?

Salah satu Shoutcaster MPL ID Season 4, Ryan “KB” Batistuta turut memberikan pandangannya mengenai tim-tim yang berpotensi untuk menjuarai gelaran perdana M1 World Championship 2019 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia.

“Tim Filipina dan Indonesia akan selalu kuat, karena mereka selalu [mempunyai] jagoan-jagoan yang berbeda-beda,” tukas KB. Caster yang sudah lama malang melintang di ranah esports Mobile Legends ini juga memberikan prediksi atas 5 tim yang berpeluang besar untuk menjadi juara, antara lain:

1. Todak (Malaysia)

“Untuk Todak, [tentunya] karena menjadi sang tuan rumah, ditambah Cikkuuu selaku carry, mainnya bagus banget,” tukas KB. Todak merupakan salah satu tim Mobile Legends terbaik di Malaysia yang juga mengikuti gelaran MPL MY/SG Season 4.

Permainan yang kuat di segi tim, koordinasi yang tepat serta kemampuan individu yang mumpuni telah membuat Todak menjadi salah satu tim yang potensial. Selain itu, ada sosok Marksman yang patut untuk diwaspadai, yaitu Cikkuu.

Anak berumur 18 tahun tersebut merupakan bintang muda Mobile Legends Malaysia yang penuh sanjungan. Permainannya yang sangat luwes dengan hero pool yang luas telah membuat bintang yang satu ini patut untuk disegani oleh para lawannya.

Todak juga menjadi juara 2 di gelaran MPL MY/SG Season 4 setelah kalah lewat pertarungan sengit melawan EVOS SG dengan skor 3-2. Namun, Todak menempati grup 'neraka' di M1 World Championship mengingat para lawannya yang kuat, yang salah satunya adalah Sunsparks sang juara MPL PH Season 4.

Sunsparks sendiri menjadi juara setelah menekuk ONIC PH dengan skor sengit 3-2. Roster yang komplit dan lini pertahanan yang solid telah membuat lawan jadi sulit untuk menembus formasi tim yang satu ini. Ditambah dengan GEO Esports dari Brazil dan Evil Esports dari Turki yang memiliki roster terbaik di kelasnya.

2. Sunsparks (Filipina)

Sang juara MPL Filipina, yaitu Sunsparks, yang sukses membungkam ONIC PH dengan comeback indah setelah tertinggal 2-1. Sunsparks sendiri merupakan tim yang dibentuk oleh para pemain serta tim urutan 5-6 pada gelaran MPL PH Season 3 yang dikepalai oleh Kielvj.

Dominasi Sunsparks di MPL PH Season 4 semakin terasa setelah merekrut Renzio dan Fuzaken dari tim Ownage. Meski memulai babak Regular Season di posisi 4 besar, Sunsparks akhirnya mampu memuncaki gelaran klasemen Regular Season dengan Jaypee sebagai ujung tombak tim.

Sunsparks sendiri memiliki kelebihan dari segi kerjasama tim yang teratur meski pun sedang berada di bawah tekanan. Terbukti dari kemenangan dramatis pada pertandingan ke-4 melawan ONIC PH di babak Grand Final MPL PH Season 4.

Meski demikian, Sunsparks tetaplah harus mewaspadai para lawannya di babak grup, yang salah satunya adalah tim bintang dari Malaysia, Todak. Tim tersebut masih menjadi momok menakutkan demi mengingat statusnya sebagai tim Asia Tenggara dengan META yang agresif serta kemampuan individu yang memukau.

3. ONIC Philippines

Kompetitor kuat sekaligus runner-up di ajang MPL PH Season 4 ini memiliki rentetan pertandingan yang sangat konsisten. Meski pun sang saudara, ONIC Esports, tampil mengecewakan selama gelaran MPL ID Season 4, kehadiran ONIC PH tampil seperti obat kangen demi mengingat absennya sang juara MSC 2019 di gelaran kelas dunia, M1 World Championship.

“ONIC PH sama Sunsparks di Grand Final MPL PH Season 4 bermain sangat all-out, dan hal ini bakal membuat penampilan mereka [yang] kuat di ajang M1 World Championship,” ujar KB di sela-sela wawancara.

Tim yang memiliki nama Dream High Gaming sebelum diakuisisi oleh ONIC ini menyongsong gelaran MPL PH Season 4 dengan sangat optimis. Permainan gemilang setiap individu telah membawa fleksibilitas rotasi dan gank bagi keseluruhan tim.

Ly4knu dan Wise masih menjadi tonggak utama permainan ONIC PH. Meski pun demikian, armada landak kuning ini harus siap untuk bertemu dengan EVOS Legends (Indonesia) yang memiliki dominasi selama gelaran MPL ID Season 4 berlangsung.

4. EVOS Legends (Indonesia)

Armada harimau putih ini siap untuk mewakili Indonesia di ajang dunia dan berusaha melanjutkan dominasi mereka dari MPL ID Season 4 ke M1 World Championship 2019. Bukan tanpa alasan, EVOS Esports menjadi tim yang paling dominan dari gelaran MPL ID Season 4 sekaligus menyabet gelar juara MPL ID Season 4.

Formasi yang ditunjukkan oleh keseluruhan tim ini sangatlah dinamis, kuat pada saat menyerang dan disiplin pada saat bertahan. Perubahan laning juga menjadi nilai lebih, apalagi sosok Luminaire yang mampu untuk mengisi kekosongan tim.

Pusat perhatian tertuju pada sosok Rekt dan Donkey. Dua pilar penting EVOS dengan inisiasi yang sempurna serta kemampuan farming yang sangatlah cepat.

Rasanya, membiarkan Rekt untuk mengambil Claude merupakan keputusan yang salah bagi semua lawannya, mengingat kemampuannya dalam memanfaatkan space farming dengan sangat efisien.

Asa menjadi sang juara dari EVOS di babak grup juga bukanlah tanpa tantangan, karena ada ONIC PH, sang runner-up MPL PH Season 4, dan para perwakilan dari Rusia dan Jepang. EVOS Esports juga menjadi satu-satunya tim yang mengirim dua wakil pada gelaran akbar M1 World Championship, yaitu EVOS SG dan EVOS Legends (Indonesia).

5. VEC Fantasy Main (Vietnam)

Satu-satunya tim favorit juara oleh Ryan “KB” Batistuta yang berpartisipasi di M1 World Championship melalui proses kualifikasi. Fantasy Main merupakan tim asal Vietnam yang sudah berpartisipasi di ajang tingkat dunia Mobile Legends pada gelaran MSC 2018.

Tim ini juga sempat melawan EVOS Esports dan RRQ pada ajang MSC 2018, namun berakhir dengan dua kekalahan berturut-turut. Meski demikian, Fantasy Main yang dulu berbeda dengan yang sekarang.

“Fantasy Main dari Vietnam selalu menjadi SEA Slayer di event-event esports Mobile Legends mana pun,” ucap KB. VEC Fantasy Main kini mengandalkan sosok Hide dan Broly sebagai ujung tombaknya.

Penampilan luar biasa dari Hide dan Broly telah sukses mengalahkan tim-tim Vietnam lainnya, seperti Oldboys Esport dan Cerberus, pada babak kualifikasi dengan torehan yang sempurna tanpa kekalahan.

VEC Fantasy Main sendiri akan melakukan pertandingan ulang melawan RRQ dan mengusung misi balas dendam setelah kekalahan mereka di MSC 2018. Selain itu, Broly dan kawan-kawan akan menjamu sang juara MPL MY/SG, yaitu EVOS SG dan Impunity KH.

Tentunya, para peserta di gelaran M1 World Championship bukanlah nama-nama yang patut untuk diremehkan. Meski pun demikian, beberapa tim memang layak untuk difavoritkan terkait rentetan prestasi yang positif, kompetisi ketat di masing-masing regional serta pengalaman para roster yang berbeda.

Setiap tim juga memiliki strategi yang berbeda dan kemampuan teknis yang hebat. Hal ini mengingat semua tim yang berpartisipasi melalui proses kualifikasi dan merupakan juara dari masing-masing negara.

Lantas, mampukah EVOS Legends dan RRQ untuk melanjutkan tren yang positif dari kontingen Indonesia di gelaran taraf internasional Mobile Legends? Atau, tim-tim pendatang baru yang malah akan menguasai panggung Axiata Arena dengan berbagai kejutan? Semuanya itu akan tersaji di gelaran akbar M1 World Championship 2019!

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top