istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Three Kingdoms : The Shifters, Bercampurnya Strategi dengan Visual Novel

Andy Chan   26 Aug 2018
Three Kingdoms : The Shifters, Bercampurnya Strategi dengan Visual Novel

Suatu hari di tahun 2018, kamu bangun terlambat untuk kerja, sehingga kamu harus berlari ke kantor. Di tengah perjalanan, kamu bertemu dengan seorang gadis pirang cantik yang misterius. Tanpa basa-basi, gadis tersebut membuatmu pingsan. Bangun-bangun, kamu tidak lagi ada di tahun 2018, melainkan ada di Gunung Beimang di China pada tahun 189, di masa awal tahun pemberontakan pita kuning. Itulah latar belakang kisah Three Kingdoms : The Shifters, sebuah game persembahan Nikeagames untuk mobile.

Three Kingdoms : The Shifters merupakan sebuah game strategi yang dicampur dengan visual novel. Permainan dimulai dengan membangun sebuah kota, di mana pemain bisa mendirikan berbagai bangunan untuk memperbagus kota. Pemain mengumpulkan berbagai macam material yang dihasilkan oleh bangunan-bangunan tersebut, seperti Iron Mine untuk menghasilkan Iron, Sawmill yang menghasilkan Wood, Market untuk menghasilkan Gold, serta Farm untuk menghasilkan Makanan.

Masing-masing bangunan memiliki kekuatan produksi per jam, dan nilai ini bisa ditingkatkan dengan cara meng-upgrade bangunannya. Tentunya untuk meng-upgrade bangunan, dibutuhkan sejumlah material serta ada waktu tunggunya. Selain produksi material, terdapat juga berbagai bangunan esensial lainnya seperti Laboratorium untuk riset, Barrack untuk menghasilkan pasukan, sampai Tavern untuk merekrut champion.

Begitu kotanya sudah mencapai titik kekuatan tertentu, maka pemain pun bisa melihat keluar dari kota dan memeriksa lokasi di sekeliling kotanya. Dari sini lah pemain bisa menyusun pasukan bersama dengan seorang champion untuk menyerang Bandit Camp, menyerang pemain lain, dan melakukan survei lokasi. Pemain juga bisa membaca laporan-laporan terkait dengan kejadian yang terjadi ketika dia sedang offline.

Sisi visual novel dari Three Kingdoms : The Shifters ada pada Story Mode-nya yang merupakan rentetan quest di mana pemain bisa menyimak ceritanya. Terkadang di tengah-tengah cerita tersebut, ada pilihan keputusan yang harus dilakukan oleh pemain, dan keputusan ini akan berpengaruh pada pendapat para karakter NPC kepada kamu. Pemain juga bisa mendapatkan pacar, tergantung bagaimana caranya memperlakukan sang calon di ceritanya.

Meskipun tampilannya cenderung menggunakan artwork chibi yang imut, namun artwork dari game ini sanggup menampilkan karakter-karakter jaman tiga kerajaan dengan cukup otentik, mulai dari Cao Cao, Liu Bei, Guan Yu, Zhang Fei, dan sebagainya. Yang paling keren dari game ini adalah voice acting yang berbahasa Mandarin, sehingga permainan seperti benar-benar berasa berada di jaman tiga kerajaan.

Three Kingdoms : The Shifters merupakan sebuah game free-to-play, namun pemain wajib memiliki koneksi Internet, baik itu secara Mobile Data ataupun WiFi. Ini dikarenakan game-nya adalah game online di mana pemain berbagi peta dengan pemain lain di seluruh dunia, sehingga peperangan antar pemain pun bisa terjadi secara real-time. Hati-hati karena permainan tetap berjalan meskipun pemain tidak sedang menyalakan game-nya, karena memang game-nya persisten secara online.

Tentu saja tersedia mikrotransaksi bagi mereka yang ingin lebih unggul dibandingkan pemain lain, mulai dari pembelian mata uang premium diamond (yang bisa digunakan untuk membeli paket champion, XP, dan sebagainya), sampai ke pembelian champion.

Pada dasarnya sih, tidak ada yang terlalu spesial dengan game Three Kingdoms : The Shifters ini. Sesi strateginya sudah banyak dilakukan oleh game-game lain yang sejenis, sementara sesi visual novelnya meskipun cukup menarik untuk diikuti, namun terasa seperti tempelan saja. Tapi bagi penggemar tiga kerajaan yang ingin ikutan merubah sejarah serta ikutan perang menguasai China, Three Kingdoms : The Shifters boleh juga untuk dicoba.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top