istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

TheAsianparent Ungkap Riset Susu Formula yang Paling Dipercaya Ibu Asia Tenggara

NanaMiku   22 Nov 2021
TheAsianparent Ungkap Riset Susu Formula yang Paling Dipercaya Ibu Asia Tenggara

TheAsianparent (TAP), platform konten dan komunitas terbesar untuk Parents di Asia tenggara yang telah menjangkau lebih dari 35 juta penguna setiap bulan, baru saja merilis survei CONSUMER Voice: Edisi Susu Formula melalui cabang riset pasarnya, theAsianparent Insights.

Dengan menggunakan skala 7 poin untuk tujuh atribu produk yang sangat dipercayai oleh konsumen yaitu ibu, laporan ini memberikan gambaran jelas terhadap posisi merek dibanding pesaing dan laporan dikumpulkan dari jawaban para pengguna merek itu di masing-masing negara, mulai dari indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Metrik Unik: Skor Merek Keseluruhan (OBS)

Riset ini menggandeng lebih dari 5.000 ibu yang diminta untuk menilai merek susu formula yang mereka gunakan dalam tiga bulan terakhir berdasarkan tujuh parameter yaitu:

  1. Memenuhi Kebutuhan
  2. Dapat Dipercaya
  3. Menyukai Merek
  4. Keunikan
  5. Sepadan dengan Harga
  6. Kepuasan
  7. Memungkinkan untuk Merekomendasikan pada Ibu lainnya

Skor merek keseluruhan (OBS) diukur berdasarkan kepentingan parameter, berkisar antara 5,31 hingga 6,13 (dari 7). Ini menunjukan indeks di mana semua merek memiliki keunggulan yang hampir sama antara satu dengan yang lainnya, yang menunjukkan daya saing tinggi dalam kategori tersebut.

Merek-merke yang berada di posisi teratas bervariasi di masing-masing negara:

  • Indonesia: S-26 adalah nomor 1 di semua parameter kecuali keunikan, sedagnkan Pediasure menempati posisi teratas.
  • Malaysia: PediaSure, Enfagrow, dan Karihome mendapatkan 3 OBS teratas.
  • Filipina: Enfamil memiliki OBS tertinggi di 6.13.
  • Singapura: Aptamil dan Dugro dinilai tertinggi oleh para ibu.
  • Thailand: Dumex memimpin dalam 6 dari 7 paramater, tetapi Enfagrow mendapatkan OBS tertinggi.

Laporan tersebut mencatat bahwa di semua negara, skot turun dalam hal keunikan. TAP Regional Head of Insights, Malena Gong, memberikan komentar, “Ini adalah temuan menarik yang dengan senang hati kami bagikan. Inilah yang ingin dan mampu dilakukan oleh theAsianparent Insights dengan komunitas kami yang besar, kemampuan teknologi, dan keinginan untuk menjembatani kesenjangan antara ibu dan para pemasar. Menemukan suatu keunikan dari sebuah merek susu masih dinilai sebagai salah satu kelemahan sehingga bisa menjadi peluang yang dapat ditindaklanjuti oleh produsen susu untuk ‘memenangkan’ hati para ibu.”

Memahami Perilaku Belanja Susu Formula Para Ibu di Asia Tenggara

Laporan ini juga mengungkapkan perilaku konsumen utama yaitu para ibu: Purchase Patterns, Sources of Awareness, dan Circle of Influence.

Bagian Pola Pembelian melihat dari frekuensi belanja, jumlah paket dan ukuran paket per satu kali belanja, serta saluran pembelian online dan offline yang paling disukai ibu.

Lewat riset ini juga ditemukan catatan bahwa sebagian besar ibu di Indonesia membeli susu formula sebulan sekali tetapi dengan rata-rata enam buah dalam sebulan. Angka ini tertinggi di antara pasar Asia Tenggara yang ditemukan lewat riset ini. Persentase ibu yang sama juga memilih kemasan yang berukuran sedang (300g hingga 699g) dan kemasan berukuran besar (700g hingga 1000g).

Tentang belanja offline vs online, responden ibu di Indonesia ternyata masih lebih menyukai melakukan pembelian offline sebesar 86% vs 14%. Menariknya lagi, dibandingkan ibu-ibu lain di negara Asia Tenggara lebih suka membeli susu formula dari supermarket dan hypermarket, ibu-ibu Indonesia cenderung memilih belanja ke minimarket.

Di bawah Sources of Awareness dan Circle of Influence konsumen ibu, laporan tersebut menemukan bahwa di semua negara, rekomendasi yang didapatkan dari keluarga atau teman merupakan sumber awareness teratas (42%-54%). Sementara itu, rekomendasi yang didapatkan dari tenaga ahli seperti dokter/ginekolog/dokter anak menempati urutan kedua dalam hal mempengaruhi pembelian susu (33%-51%).

“Ini semua tentang percakapan,” tambah Malena. “Dari mulut ke mulut' tidak hanya bisa menghasilkan perbincangan selama peluncuran sebuah kampanye iklan, tetapi berperan penting dalam memperkuat kepercayaan mereka—sebagai sumber bagi para ibu untuk pertama kali mencari saran tentang produk mana yang benar-benar sesuai dengan berbagai kebutuhan mereka dan akan membuat pilihan terbaik untuk keluarga mereka. Banyak dari percakapan ini terjadi secara online, di lingkaran ibu dan komunitas orang tua yang lebih besar, bertukar cerita, kiat, dan ulasan tanpa filter. Ini adalah ruang yang penting untuk didengarkan.”

Susu Formula Membantu Parents Memenuhi Nutrisi Sang Buah Hati

Dalam hal ini, Dr. Gita selaku konselor laktasi sekaligus tim editorial theAsianparents ID menegaskan bahwa pemberian susu formula pada bayi memang sebaiknya hanya dilakukan pada bayi yang dianggap membutuhkan bantuan untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya atau ada indikasi medis yang tepat, sehingga pertumbuhan dan perkembangan buah hati sesuai grafik WHO pada 1.000 hari pertama.

WHO merekomendasikan ASI sebagai satu-satunya makanan pokok bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. WHO juga menyarankan pemberian ASI hingga anak berusia 2 tahun atau lebih, sehingga pemberian susu pada bayi normal harus selalu diprioritaskan.

Sebelum memberi susu formula pada buah hati, sebaiknya para ibu terlebih dahulu ke dokter spesialis anak. Susu formula untuk bayi diberikan dengan memperhatikan beberapa hal seperti kandungannya, frekuensi pemberian, takaran, cara membuat, cara pemberian, hingga cara penyimpanannya.

Kandungan susu formula tentunya berbeda dengan ASI. Mengutip halaman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi. Sedangkan susu formula (susu sapi) lebih banyak mengandung protein kasein yang lebih sulit dicerna. Protein yang sulit dicerna bisa menyebabkan alergi pada bayi. Perhatikan reaksi alergi yang timbul pada buah hati setelah pemberian susu formula.

Untuk melihat lebih lengkap laporannya, kalian bisa akses di situs berikut.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top