Suatu hari di sebuah kantor yang membosankan, Anda sebagai salah seorang karyawan –yang sedang bosan untuk bekerja– melihat ada sesuatu berwarna merah yang beterbangan. Apakah itu? Bagaimana cara untuk menangkapnya? Namun ternyata, untuk bisa berdiri dan bangun dari kursi kantor, ada banyak halangan, misalnya karyawan bawel di belakangmu yang sok kuasa dan menyuruhmu untuk bekerja. Bagaimana caranya agar Anda bisa menyelinap keluar dari kantor tanpa ketahuan oleh siapa pun? Itulah tema yang dibawakan oleh Deemedya dalam sebuah game unik yang berjudul The Office Quest.
Genre paling pas untuk sebuah ponsel pintar mau pun tablet adalah game adventure point & click, dimana di sini akan berubah menjadi point & touch. Itulah gameplay yang dibawakan oleh The Office Quest. Pemain hanya perlu menyentuh berbagai macam benda yang terdapat dalam layar alias medan permainan untuk berinteraksi dengannya, baik itu mengambil barang atau pun melakukan sesuatu.
Pengambilan barang dan penggunaan barang, semuanya bakal dilakukan secara otomatis. Jadi, apabila ada barang yang bisa diambil, maka pemain cukup menyentuhnya, maka sang tokoh utama pun akan memasukkan barangnya ke dalam inventory yang berada di bagian bawah layar. Apabila ada sesuatu yang membutuhkan barang dari inventory, maka pemain tidak perlu repot-repot untuk menyentuh inventory di bagian bawah, karena game-nya akan menggunakannya secara otomatis.
Kedengarannya seperti mempermudah puzzle, bukan? Tapi, jangan salah, karena The Office Quest bukanlah game yang mudah untuk dimengerti oleh semua orang. Kisah dari game ini berjalan tanpa ada dialog atau pun menggunakan kata-kata. Semuanya menggunakan gambar. Di setiap layar, pemain akan diberikan puzzle, baik itu puzzle yang sesungguhnya atau pun puzzle mengenai bagaimana caranya untuk melewati rintangan yang ada di layar. Misalnya, sang boss yang menunggu di dalam ruangannya. Apabila ada orang yang lewat (untuk kabur di jam kerja, misalnya), maka dia pun akan langsung melihatnya. Tugas pemain adalah untuk memanipulasi barang-barang atau apa pun yang berada di layar agar bisa melewati rintangan yang ada. Terkadang, barangnya malah berada di ruangan sebelumnya.
Kecuali pemain memang benar-benar ahli dalam membaca keinginan developer-nya, The Office Quest boleh dibilang memiliki puzzle yang cukup cryptic. Banyak puzzle yang tujuan akhirnya sebenarnya jelas dan mengharuskan kita untuk melakukan apa. Namun, proses untuk melakukannya itulah yang tidak jelas. Oleh karena itu, ada yang namanya sistem Kaca Pembesar dan Hints. Kaca Pembesar digunakan untuk menemukan benda apa saja yang bisa berinteraksi dengan pemain. Sementara, sistem Hints memberikan petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan, dalam bentuk gambar. Sayangnya, gambar Hints ini terkadang tidaklah terlalu membantu, dan malah membuat kita menjadi semakin bingung.
The Office Quest hadir dengan menggunakan grafis berwarna hitam putih yang unik. Masing-masing karakter juga tampil dengan menggunakan semacam kostum aneh. Misalnya, ada yang menggunakan kostum nanas, kostum binatang, bahkan tokoh utamanya sendiri hadir dengan menggunakan kostum semacam terong. Aneh sekali. Namun, animasi dalam The Office Quest tidaklah mengecewakan. Sang karakter utama bisa melakukan berbagai macam hal dengan animasi yang spesifik, serta memiliki ekspresi muka yang bervariatif, tergantung situasi dan apa yang sedang dilakukannya.
Memang, The Office Quest sepertinya merupakan game free-to-play yang sempurna. Tidak ada iklan, tidak membutuhkan Internet, serta tidak ada keterbatasan stamina atau pun energi. Iklan hanyalah akan ditampilkan apabila pemain memintanya, yaitu ketika kita sedang kehabisan Hints dan membutuhkannya. Tapi, game ini ternyata hanyalah gratis di chapter pertama saja. Karena, chapter berikutnya mengharuskan kita untuk membayar.
Secara garis besar, The Office Quest merupakan sebuah game point & click adventure yang cukup menantang. Namun, sayangnya, chapter pertama bisa diselesaikan dengan waktu singkat, apalagi jika pemain menggunakan hints atau pun walkthrough. Setengah jam saja pun sudah kelar. Sayang sekali, padahal ada game lain yang menyediakan lima chapter game point & click secara cuma-cuma dan lebih menarik, sementara The Office Quest terlalu pendek. Tapi, yah. Sependek-pendeknya The Office Quest, game ini terbilang keren juga, dan chapter pertamanya yang gratis itu patut untuk dicoba.
