istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

The Last Door: Collector's Ed, Game Adventure Nuansa Horor yang Mencekam

Andy Chan   12 May 2020
The Last Door: Collector's Ed, Game Adventure Nuansa Horor yang Mencekam

Setelah semua yang terjadi, rasanya tidak ada alasan lagi bagi seorang Anthony Beechworth untuk tetap tinggal di dunia. Maka dia pun memutuskan untuk bunuh diri dengan cara menggantung dirinya di loteng. Oktober 1891, Jeremiah Devitt pun mendapatkan surat dari Anthony Beechworth, teman masa kecilnya. Merasa ada sesuatu yang salah, dia pun langsung pergi ke Sussex untuk menemukan Anthony dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Itulah sedikit latar belakang kisah The Last Door: Collector's Ed yang terinspirasi dari karya-karya horor H.P. Lovecraft.

Empat Episode Mencekam

The Last Door: Collector's Ed adalah sebuah game adventure Persembahan The Game Kitchen yang mengisahkan perjalanan Jeremiah Devitt ke Beechworth manor, di mana dia mulai mengingat mengenai rahasia masa lalunya. Ada empat episode mencekam yang disajikan di dalamnya, di mana pemain akan ditantang untuk menjelajah dalam kegelapan dan horornya.

Klasik Point & Click Adventure

The Last Door: Collector's Ed adalah murni game point & click adventure, di mana pemain tinggal menyentuh layar untuk menyuruh Jeremiah untuk berjalan ke arah tersebut. Pemain bisa menyentuh di poin-poin tertentu pada layar untuk memeriksa sesuatu atau mengambil sesuatu. Barang-barang yang bisa diambil, akan masuk ke dalam inventory, dan bisa digunakan ke benda lain dengan menyentuh dan menariknya ke benda yang diinginkan.

Tanpa Hints

Seperti biasanya game-game point & click adventure, pemain dituntut untuk menyentuh segala hal yang berada di medan permainan. Namun ada kalanya pemain akan mentok karena bingung mau melakukan apa lagi selanjutnya. Sayangnya, game ini murni adventure seperti di jaman dulu, sehingga tidak ada sistem hints yang siap membantu. Pilihannya cukup mudah: antara pemain gigih terus mencoba, atau mencari solusinya di Internet.

Grafis Low-Res yang Gelap

Jika kalian memperhatikan grafis yang diperlihatkan dalam screenshot game ini, tentu kalian sudah menyadari kalau The Last Door: Collector's Ed ini menggunakan grafis retro yang benar-benar low-res ala game-game adventure tahun 80'an silam. Akibatnya, pemain terkadang kesulitan untuk menelaah apa saja yang sebenarnya ada di layar tersebut. Salah satu hal yang mungkin bisa membantu pemain adalah dengan cara membuat brightness dari ponsel pintarnya lebih tinggi, kalau bisa mentok hingga paling terang, untuk membantu melihat ada apa saja yang ada di layar. Tapi paling tidak, game ini memiliki efek suara dan soundtrack yang cukup oke.

Hanya Gratis di Episode Pertama

Bagi kalian yang mengharapkan bisa menamatkan The Last Door: Collector's Ed secara gratis, mungkin harus kecewa. Yang disajikan secara gratis hanyalah episode pertama saja, dan tiga episode berikutnya harus di-unlock dengan cara membeli versi full dari game-nya seharga Rp. 53.000,-. Tapi ini berarti, game-nya tidak memiliki iklan yang mengganggu jalannya permainan. Tidak ada mikrotransaksi lain selain pembelian versi full ini.

Meskipun sebenarnya kisah misteri yang disajikan oleh The Last Door: Collector's Ed ini cukup menarik, namun penggunaan grafis low-res-nya mungkin akan membuat sebagian orang ogah untuk memainkannya. Memang, game ini hanya untuk mereka yang gemar game adventure point & click dari jaman tahun 80'an saja.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top