istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW FILM

The First Slam Dunk – Babak Ekstra nan Dramatis

Aiolos   13 Jun 2024
The First Slam Dunk – Babak Ekstra nan Dramatis

Movie dari anime basket ciptaan Takehiko Inoue ini adalah suatu pengalaman yang mengharukan sekaligus mendebarkan.

Sebagai manga/anime yang ceritanya sudah lama tamat, rasa-rasanya tidak ada yang menyangka Slam Dunk kembali kebagian sebuah film baru dalam waktu yang belum terlalu lama ini. Baik manga maupun versi anime-nya diketahui telah berakhir bahkan sebelum tahun 2000. Dengan jarak waktu yang terpaut lebih dari 20 tahun lamanya, Takehiko Inoue selaku pengarangnya sendiri telah meninggalkan bab cerita Hanamichi Sakuragi dan tim basket SMU Shohoku.

Namun, tentu tidak diragukan kalau serial yang sukses mengantarkannya pada ketenaran ini memang selalu punya tempat khusus di hatinya dan juga para penggemar yang masih susah move on. Karakter ikonik, gambar yang mendetil, alur menarik dan pengemasannya secara keseluruhan berhasil menjadikan karya ini salah satu judul yang punya pengaruh tak tergantikan, meski sudah tidak sedikit juga manga/anime bertema olahraga yang dikenal dunia hingga sejauh ini.

Melalui Sebuah Perjalanan Panjang

Kecintaan Inoue-sensei terhadap Slam Dunk pun dapat dirasakan dari kreasi penciptaan The First Slam Dunk ini. Lama tanpa adanya sesuatu yang baru memang tak berarti beliau sudah benar-benar move on dengan karya-karya yang lain, melainkan tengah menyiapkan agar tidak jadi dengan hasil setengah matang. Ini dikarenakan format movie untuk Slam Dunk ini sendiri sebenarnya pertama kali tercetus sejak tahun 2003 saat anime dalam format OVA (Original Video Animation) sedang populer-populernya.

Akan tetapi, ide yang sebenarnya datang dari Toei Animation untuk melanjutkan bagian akhir yang ditinggalkan serial anime-nya tampak belum klop dengan yang ada dalam benak sang pengarang sebelum akhirnya Inoue-sensei kembali dengan mengajukan proposal baru atas gagasan tersebut selang enam tahun kemudian.

Bersama Toei Animation, sang mangaka yang bertindak sebagai sutradara turut terlibat dalam pembuatan prototype yang disepakati menggunakan 3D demi menghasilkan visual lebih realistis dibanding hanya sebatas animasi 2D anime yang konvensional. Perjalanan yang panjang dan nampak cukup berliku.

Proses inipun tak lepas dari hambatan dan tantangan yang beresiko akan kandasnya proyek tersebut, sampai akhirnya Inoue resmi memberi lampu hijau pengembangannya pada Desember 2014, yang lalu dilanjuti dengan penulisan naskahnya pada 2015 dan pengerjaan visual yang menyusul dimulai tahun 2018. Tahun 2021, barulah proyek film animasi ini resmi dipublikasikan pada fans yang mungkin juga tidak mengira-ngira sebuah versi layar lebar dari anime legendaris ini masih akan muncul di tahun 2022.

Terlebih dengan kejutan dari segi presentasi visualnya yang mengawinkan antara animasi 2D gambar tangan Inoue-sensei yang tiada duanya dengan kualitas 3D CGI yang modern.

Mengharukan dan Dramatis

Ibarat sebuah surat cinta, Takehiko Inoue membuat The First Slam Dunk tidak hanya ditujukannya bagi fans yang ikut membesarkan tokoh-tokoh rekaannya, tapi juga untuk mengungkapkan luapan perasaannya.

Film animasi ini dibuat tidak dengan gagasan untuk melanjutkan cerita yang menurutnya sudah selesai demikian adanya, melainkan guna memberi sentuhan dan perspektif baru pada fans yang telah dewasa bersama serialnya. Sehingga ini dapat terasa seperti pengalaman baru bagi fans yang padahal sudah mengetahui akhir dari cerita itu sendiri.

Ya, The First Slam Dunk ini mengisahkan ulang laga pertandingan yang merupakan babak penutup dari cerita aslinya, dimana tim basket SMU Shohoku berhadapan dengan SMU Sannoh, sang raja inter-high (kejuaraan nasional basket tingkat SMU). Akan tetapi, pengemasan cerita kali ini ditampilkan dengan sentral pada sudut pandang yang tidak pernah diceritakan sebelumnya dari salah seorang pemain tim Shohoku.

Film dibuka dengan flashback masa kecil Ryota Miyagi, sang point guard dari SMU Shohoku, yang telah menelan pahit di usianya yang masih sangat muda oleh sebab kematian ayahnya. Ia menjalani momen beratnya dengan kedekatan seorang kakak, Souta, yang juga seorang pebasket di tingkat SMP. Kecintaan Miyagi terhadap basket pun tak lepas diturunkan sang kakak, yang malangnya juga harus pergi meninggalkannya tidak lama kemudian dalam sebuah kecelakaan di laut.

Ditinggal anggota keluarga untuk yang kedua kalinya nampak menjadikan pribadi Miyagi larut dalam kehilangan yang mendalam, meski tidak mengubur impiannya untuk melanjutkan jejak kakaknya.

Dengan pendekatan semacam ini, The First Slam Dunk berhasil menciptakan suasana haru yang melatarbelakangi penokohan Ryota Miyagi pada tingkatan yang belum sempat dilakukan pada serial aslinya. Berbeda dari angle cerita serialnya yang berfokus pada perkembangan karakter Sakuragi dari nol menjadi sesuatu, perspektif kali ini nampak mempresentasikan bagaimana seseorang dengan tragedi masa lalunya dapat terus berjalan melanjutkan hidupnya.

Dan untuk itu, tone penceritaan pada bagian ini alhasil dirasakan lebih serius dan dengan kedekatan emosional menciptakan simpati para penonton.

Mengharukan di luar lapangan dan dramatis di dalam lapangan. Dan laga melawan Sannoh pun menjadi ajang reuni para penggemar yang sudah lama tak berjumpa dengan para pemain Shohoku yang khas. Dari Sakuragi, Rukawa, Mitsui, juga Akagi, harus berjuang mencapai konklusi atas konflik dalam diri masing-masing di tengah pertandingan melawan salah satu tim lawan terberat mereka.

Bisa dibayangkan betapa dramatisnya pengalaman ini melalui penyajian adegan-adegan yang digarap dengan animasi 3D modern dan permainan sound yang ikut memainkan emosi suasananya. Penonton pun seolah dibuat tenggelam di tengah alur pertandingan basket yang mendebarkan, walau tetap diselingi dengan porsi komedi yang masih lekat pada tokoh-tokohnya.

Persembahan yang Pantas

Sebagai karya yang mendapat tempat khusus di hati para penggemarnya, memang wajar halnya jika adanya judul baru dari serial ini dapat menyalakan ekspektasi yang lama tertidur sejak ceritanya tamat 20-an tahun yang lalu. Film ini bagaikan sebuah babak tambahan yang mungkin awalnya tidak diharapkan, namun ternyata memberikan dampak tersendiri.

Untungnya, persembahan langsung dari tangan Inoue-sensei dan kecintaannya akan karya yang telah melambungkan namanya ke puncak popularitas ini memanglah sebuah produksi yang tidak mengecewakan. Menceritakan ulang bagian akhir manga-nya dengan presentasi yang modern dan konsep pendekatan yang lebih dewasa, berhasil menjadikan The First Slam Dunk sebuah film lepas yang mengobati kerinduan fans sekaligus mencatatkan standar akan kualitas versi movie dari suatu judul anime.

Dan ini memang bukan sekedar opini karena The First Slam Dunk bahkan memang telah menyabet penghargaan “Animation of the Year” pada tahun 2023 yang dianugerahkan Japan Academy Film Prize Association dimana film ini turut bersaing dengan judul-judul animasi besar lainnya di tahun yang sama seperti One Piece Film: Red dan Suzume. Juga tercatat sebagai film animasi Jepang terlaris di dunia pada peringkat enam sejauh ini.

Film ini memanglah masterpiece yang pantas untuk kepopuleran manga/anime Slam Dunk, yang mana telah tayang 10 Juni dan dapat kalian saksikan secara eksklusif sekarang juga di Disney+ Hotstar.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top