istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Terkait Piala Menpora, Pembinaan Atlet Esports Butuh Dukungan Orang Tua & Sekolah

en19ma   05 Sep 2020
Terkait Piala Menpora, Pembinaan Atlet Esports Butuh Dukungan Orang Tua & Sekolah

Peranan orang tua dan sekolah dinilai sangatlah penting untuk memberikan dukungan sekaligus pengawasan terhadap generasi muda yang menggemari game online. Tidak hanya untuk mencegah dampak buruk dari bermain game itu sendiri, namun juga menjadi bagian dalam proses pembinaan agar muncullah atlet-atlet esports potensial yang bisa membawa prestasi bagi Indonesia di masa depan.

Hal ini mengemuka dalam acara bincang media dengan tema "Esports bagi Pelajar: Sinergi Peran Orang Tua dan Dukungan Sekolah," yang digelar secara virtual oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI dan Indonesia Esports Premiere League (IESPL) per kemarin (4/9). Bincang media ini menjadi salah satu bagian dari rangkaian kejuaraan Piala Menpora Esports 2020 Axis.

Hadir sebagai para pembicara dalam bincang media tersebut, yaitu Kepala Bidang Olahraga Prestasi Internasional – Kemenpora, Jenal Aripin; psikolog klinis Ghea Amalia Arphandy; akademisi yang juga praktisi esports Yohannes P. Siagian; atlet esports Jabran B. Wiloko; Ketua Penyelenggara Piala Menpora Esports 2020 Axis Giring Ganesha; dan Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia Irfan Rinaldi.

Mewakili Kemenpora, Jenal Aripin mengatakan bahwa upaya pemerintah dalam mengembangkan esports dilandaskan pada visi untuk mencetak sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas unggul. Esports juga layaknya cabang-cabang olahraga lainnya, sehingga untuk mencetak atlet berprestasi haruslah ditekuni dengan baik dan dilatih untuk bisa disiplin sejak usia muda.

"Anak-anak muda yang menekuni esports, sama seperti bidang-bidang lainnya, harus punya keseimbangan. Peran orang tua dan sekolah juga sangat penting. Harus dinamis [menyoal] bagaimana [caranya untuk] mengarahkan [mereka] ke hal-hal yang positif, lalu pertegas regulasi dalam lingkup rumah dan sekolah," ungkap Jenal Aripin.

Ia menambahkan bahwa bimbingan yang tepat dari lingkup orang tua dan sekolah akan berkontribusi dalam proses dilahirkannya atlet-atlet esports yang berprestasi. "Untuk mencetak atlet berprestasi itu ada proses. Mulai dari pemanduan bakat, kemudian identifikasi bakat atau memutuskan mana yang sekadar hobi, mana yang bisa diarahkan prestasi. Maka itu, kami setuju bahwa penguatan peran orang tua dan sekolah itu merupakan langkah yang sangat positif dalam pengembangan esports," paparnya.

Sementara itu, Ghea Amalia Arphandy menjelaskan kajian psikologi tentang dampak esports, khususnya terhadap generasi muda yang masih duduk di bangku sekolah dan kuliah. Menurut Ghea, orang tua dan sekolah yang merupakan ekosistem bagi tumbuh kembangnya anak bakal menjadi kunci untuk memaksimalkan dampak positif dan memutus dampak buruk yang ditimbulkan dari aktivitas bermain game bagi anak muda.

"Peran keluarga sangat penting [dalam] membentuk anak. Orang tua harus membaca dan menyelami seperti apa hobi dan permainan anaknya, sehingga [mereka dapat] memahami bagaimana [caranya untuk] menerapkan aturan [apa] yang kira-kira tepat bagi anak," Ghea mengatakan.

Hal serupa dikatakan oleh Yohannes Paroloan Siagian, Director Somnium Esports yang juga berkiprah sebagai akademisi dan pernah menjabat posisi Kepala Sekolah di SMA 1 PSKD Jakarta. Dari kacamata Yohannes, kegemaran anak muda dalam bermain game apabila dikelola dan dibina dengan baik, maka dapat memberikan manfaat yang positif bagi para pelajar. Esports, menurutnya, juga membuka ruang-ruang yang baru di masa depan bagi anak muda untuk meraih kesuksesan.

"Dulu, orang tua dan guru itu [merupakan] satu-satunya sumber pengetahuan [bagi mereka]. Sekarang, anak-anak bisa mendapatkan pengetahuan dari mana pun. Maka itu, peran orang tua dan sekolah [sudah] bergeser. Mereka harus menjadi interpreter, memberikan bimbingan dan jalan menuju gol akhir. Supporter terbesar [bagi] anak adalah orang tuanya [sendiri]. Anak dengan kemampuan [yang] rendah kalau dapat support, akan berkembang [menjadi] lebih baik," jelas Yohannes.

Dalam kesempatan yang sama, Giring Ganesha mengatakan bahwa potensi anak-anak muda Indonesia di bidang esports sangatlah besar. Oleh karena itu, diperlukan wadah-wadah yang tepat bagi anak-anak muda yang ingin menekuni esports dengan serius, sehingga mereka nantinya bisa sukses menjadi atlet-atlet profesional yang berprestasi.

Ia mengatakan bahwa Piala Menpora Esports 2020 Axis dilahirkan dari pemikiran tersebut, sehingga event ini memfokuskan pada para peserta yang berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Ia berharap agar semua stakeholder yang ada dalam ekosistem esports, termasuk orang tua dan sekolah, bisa memberikan dukungan dan pengawasan yang tepat terkait gelaran Piala Menpora Esports 2020 Axis.

"Tujuan Piala Menpora Esports, salah satunya adalah menjadi wadah [bagi] anak-anak muda yang ingin menekuni esports. Dengan mengikuti turnamen, mereka bisa mengenali potensinya sendiri, memperbaiki kekurangan, dan meningkatkan kemampuan. Tentunya, peran orang tua dan sekolah tidak terlepas untuk memberikan dukungan dan bimbingan," terang Giring.

Piala Menpora Esports 2020 Axis sendiri merupakan kompetisi esports hasil kolaborasi antara Kemenpora, IESPL, dan AXIS. Bertujuan untuk melahirkan talenta-talenta muda, kompetisi ini menyasar generasi muda yang masih duduk di bangku SMP, SMA, dan universitas.

Dalam rangkaian kejuaraannya, Piala Menpora Esports 2020 Axis mempertandingkan Mobile Legends: Bang Bang yang merupakan game besutan Moonton, yang mengusung genre MOBA. Di babak kualifikasinya, sebanyak 2.048 tim esports yang berkompetisi telah dibagi ke dalam 4 kloter dengan 512 tim per masing-masing kloter.

Para pemain akan bertanding secara 5 vs 5 untuk terus melaju ke babak berikutnya. Babak Grand Final yang akan berlangsung pada tanggal 3 hingga 4 Oktober 2020 mendatang bakal mempertemukan sebanyak delapan tim terbaik dari 4 kloter tadi untuk bersaing demi meraih gelar juara Piala Menpora Esports 2020 Axis.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top