Indonesia telah memasuki minggu kelima dari masa pandemi Covid-19, dan perlahan, masyarakat mulai menyesuaikan diri dengan tatanan kehidupan baru (new normal). Menurut hasil penelitian dari Kantar, sebanyak 80% dari masyarakat Indonesia sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sebagai tanda dukungan terhadap gerakan #DiRumahAja, yang merupakan rekomendasi untuk menjaga jarak fisik atau physical distancing. Ketika masyarakat menetap di rumah, maka mereka mulai mencari aktivitas agar tetap terhibur selama masa karantina yang berkepanjangan ini.
Melihat banyaknya permintaan dari masyarakat berbagai usia akan hiburan melalui daring selama periode ini, dan demi mempertahankan tujuannya untuk mendorong ekonomi kreatif Indonesia, maka Hago, aplikasi game sosial dan anak perusahaan dari Vlight - penyedia layanan komunikasi internet terintegrasi Singapura, pun memutuskan untuk bermitra dengan Touchten, pengembang game Indonesia yang berbasis di Jakarta. Hal ini sejalan dengan rencana yang dicanangkan oleh Hago di bulan Desember lalu, yaitu berkolaborasi dengan berbagai perusahaan dan institusi pada tahun 2020 ini untuk memberikan kesempatan bagi para pengembang game Indonesia untuk membuat game secara kreatif dan meningkatkan kualitas hidup.
Kemitraan ini sendiri bertujuan untuk mengubah permainan klasik yang banyak diminati oleh masyarakat agar dapat diakses melalui smartphone, seperti Kuis Gambar Saku (KGS) dan Teka Teki Saku (TTS). Selain kedua permainan tersebut, permainan kartu Capsa Susun juga akan segera dikembangkan seiring dengan banyaknya peminat yang tidak hanya berada di Indonesia saja, tetapi juga di seluruh Asia Tenggara. Dengan formatnya yang sederhana, familiar, dan sudah dikenal oleh banyak orang, game-game tersebut bakal mudah dimainkan, bahkan untuk orang dewasa yang belum terbiasa untuk bermain game daring. Permainan-permainan ini juga telah disesuaikan dengan tren budaya populer, yakni menjadikan mereka menyenangkan dan relevan bagi para pemain dengan usia yang lebih muda.
Jika belum mengenalnya, Touchten adalah salah satu game developer Indonesia yang mampu untuk menembus pasar global. Game-game dari Touchten Games sudah eksis di Eropa, Amerika Serikat, dan Vietnam. Menurut rencana, Capsa Susun sebagai proyek permainan terbaru yang merupakan permainan kartu klasik dari game developer Tanah Air tersebut akan dirilis secara serentak di Indonesia dan Vietnam pada hari ini, tanggal 31 Mei 2020, di Hago. Merupakan aplikasi social gaming yang menjadi aggregator bagi game-game online dengan karakteristik yang ringan dan sederhana, Hago sendiri tercatat telah memiliki sebanyak 100 juta user secara global dan 5 juta user di Indonesia.
“Kami sangat bergembira atas kemitraan ini, karena tujuan kami adalah meningkatkan ekonomi kreatif Indonesia sejak meluncurkan Hago [pada] dua tahun lalu. Hago telah berhasil bekerja dengan KOMINFO, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (BAPAREKRAF), Asosiasi Game Indonesia (AGI), dan banyak pengembang game lokal lainnya pada bulan Desember lalu untuk kompetisi pengembangan game bertajuk ‘Jawara Game Indonesia,’ dan kami sangat terkesan dengan adanya 87 pengajuan game! Sekarang [adalah] saatnya untuk menyediakan kesempatan bagi talenta lokal di Indonesia agar mereka bisa lebih berkembang bahkan mendunia,” ucap Joshua Qiao, Wakil Presiden Vlight Technology Pte. Ltd, perusahaan induk Hago.
Selaku CEO Touchten, Rokimas Soeharyo mengungkapkan, “Permainan kartu Capsa Susun ini sudah tidak asing lagi bagi orang Indonesia dan juga masyarakat Vietnam, Malaysia, serta Singapura. Oleh karena itu, kami yakin untuk mewujudkan mobile game asli buatan anak Indonesia bagi para pemain Capsa Susun zaman now. Kesempatan ini benar-benar menjadi suatu kehormatan dan kegembiraan bagi team Touchten Games, dimana kami dapat berkolaborasi [dalam] mengembangkan game Capsa Susun yang di-publish oleh Hago untuk semua penggemar mobile game kartu di Asia Tenggara.”
Momentum peluncuran game Capsa Susun ini juga dinilai sangatlah tepat, khususnya di masa pandemi yang mengharuskan masyarakat untuk lebih banyak berada di rumah demi menekan laju penyebaran virus COVID-19. Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) mencatat adanya peningkatan traffic internet sebesar 15-20% di masa pandemi Corona. Selain itu, Asosiasi Game Indonesia (AGI) mencatat bahwa lalu lintas industri game di Indonesia juga mengalami pertumbuhan sebesar 10 sampai 20% dalam dua bulan terakhir, seperti dilansir dari Katadata.co.id.
Sementara itu, perspektif menarik lainnya datang dari organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO). WHO turut mendukung kegiatan bermain game interaktif agar masyarakat tetap bisa bersosialisasi dengan orang lain secara virtual dan betah di rumah selama periode isolasi mandiri. Seperti diketahui, Hago merupakan wadah bagi lima juta user di Indonesia. Permainan di platform ini memungkinkan user untuk saling berinteraksi lewat fitur Live Chat dan Live Call. Keberadaan beberapa game online dari Touchten dapat menjadi pilihan masyarakat dalam memanfaatkan waktu luang, dan menjadi semakin bersemangat untuk tetap di rumah demi melandaikan kurva pandemi secepatnya.
