Jika ditanya, manakah yang lebih cepat di antara waktu dengan teknologi? Sepertinya, teknologi selalu bisa mengejar waktu. Belum lama ini, sesuatu yang terdengar aneh sekaligus canggih telah ditampilkan melalui gelaran CES 2016 lalu di Las Vegas, Amerika, dan berhasil mencuri perhatian.
Perkenalkan, inilah JAQ.
JAQ adalah perangkat yang bisa melakukan charging, alias mengisi baterai smartphone tanpa bantuan listrik. Dengan menggunakan JAQ ini, kita tidak perlu lagi direpotkan dengan mencari-cari stop kontak atau pun lebih lambat berangkat dari rumah karena mesti mengisi daya powerbank.
Yep, karena yang diperlukan untuk mengisi daya JAQ hanyalah air! Benar, air. Tapi, bukan sekedar air biasa saja. Air yang dimaksud di sini adalah cairan yang merupakan hasil reaksi percampuran antara air dan garam, yang juga lebih dikenal sebagai hidrogen.
Diciptakan MyFC asal Swedia, alat ini berupa sebuah perangkat mirip powerbank yang dikombinasikan dengan selembar kartu (PowerCard) yang berisi air dan garam. Jadi, jika kartu tersebut dimasukkan ke dalam charger-nya akan menimbulkan reaksi kimia yang mampu menghasilkan energi setara 1800mAh.
FYI, selembar kartu cukup untuk mengembalikan baterai sebuah iPhone 6 yang benar-benar low batt menjadi penuh kembali. Berkat faktor-faktor di atas, JAQ terbilang sebagai produk yang amat ramah lingkungan karena tidak membutuhkan listrik lagi. Artinya, kita tidak akan boros energi.
Saat ini, terdapat 3 pilihan warna untuk JAQ, yaitu putih, hitam, dan ungu. Sayangnya, alat tersebut masih mengandalkan PowerCard yang habis dalam sekali pakai. Untuk sementara, menurut MyFC, penggunanya haruslah mengantongi sebanyak 5 hingga 10 lembar kartu saat melakukan travelling.
Ternyata masih merepotkan, ya. Meski begitu, pihak MyFC berjanji untuk terus mengembangkannya.