istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
EKSKLUSIF

Tak Perlu Yakini 6 Mitos Charging Handphone Ini

Admin   25 Jan 2016
Tak Perlu Yakini 6 Mitos Charging Handphone Ini

"Hei, kamu tak boleh charging handphone-mu semalaman!" Mungkin kalian pernah mendengar seseorang yang mengatakan kepadamu mengenai hal tersebut, bukan? Atau mungkin juga sempat membacanya di sebuah situs di Internet.

Well, tidaklah benar-benar begitu. Melakukan charging baterai smartphone bukanlah sesuatu yang sulit untuk dipahami tapi ada beberapa informasi di luar sana yang kurang tepat menyoal baterai, yang lebih baik untuk diacuhkan saja.

Berikut ini adalah 6 mitos terkait masalah charging baterai.

MITOS #1: Jangan melakukan charging handphone semalaman

YANG SEBENARNYA: Besar kemungkinanannya bagi mitos ini untuk menjadi yang paling terkenal di luar sana. Kebenarannya adalah, menurut para pakar, baik-baik saja untuk charging baterai semalaman.
“Meninggalkan ponsel Anda yang tercolok ke listrik semalaman adalah hal yang baik-baik saja untuk dilakukan, hal tersebut tak akan merusak gadget Anda secara langsung,” tutur Shane Broesky, salah satu co-founder dari Farbe Technik, sebuah perusahaan pembuat aksesoris charging. “Handphone milik Anda amatlah cerdas. Di saat baterainya sudah penuh, smartphone tersebut akan menghentikan segala aliran listrik yang masuk untuk melindungi ponsel tersebut dari kondisi overcharging.”

Tampaknya, teknologi yang terkait baterai gadget telah berkembang hingga mencapai titik di mana barang tersebut telah mengetahui kapan saatnya menghentikan proses charging dengan pasti.

Apa yang harus dikuatirkan adalah, menurut Broesky, kondisi overheating. Jadi, jika kalian ingin meninggalkan handphone untuk di-charge semalaman, yakinkanlah untuk menempatkannya di tempat yang cukup sejuk.

MITOS #2: Biarkan baterai smartphone mencapai angka 0% sebelum melakukan charging

YANG SEBENARNYA: Sebaliknya, dengan menghabiskan isi baterai malah akan membuat ponselmu menjadi tidak stabil. Jadi, janganlah melakukannya.

Jika ingin menyimpan baterai lithium-ion apa pun dalam waktu yang lama, cobalah untuk menyisakan isi baterai hingga minimal 40 persen demi keamanan. Mengapa begitu? Karena saat isi baterai lithium-ion menjadi terlalu rendah —misalnya sampai 0 persen— maka baterai tersebut bakal menjadi sangat tidak stabil, dan berbahaya untuk di-charge.

MITOS #3: Janganlah menggunakan handphone saat sedang di-charge

YANG SEBENARNYA: Dapat dimengerti mengapa banyak orang yang mempercayai mitos ini, terlebih dengan adanya pemberitaan menyoal orang yang meninggal karena ledakan yang terjadi pada saat menelpon dengan menggunakan smartphone yang sedang di-charge. Meski begitu, masalah sebenarnya bukanlah terletak pada proses charging-nya, melainkan penggunaan charger yang tidak orisinil/asli.

Sepanjang kita menggunakan charger bawaan yang didapatkan saat membeli gadget tersebut, atau pun charger pengganti yang bersertifikasi asli dan dibuat oleh pabrikan yang sama, maka akanlah baik-baik saja jika kita menelpon saat ponsel tersebut di-charge.

Terlepas dari berbagai hal, mitos ini memang bermuara dari sebuah kisah nyata yang membuat kita sampai bergidik. Jadi, meski sebenarnya amat untuk menggunakan smartphone selagi di-charge dengan charger yang tepat, tidaklah direkomendasikan untuk melakukannya dengan menggunakan charger yang tidak orisinil/asli.

Ya, ada kemungkinan yang amat kecil hingga hal ini bisa terjadi, namun janganlah mengambil resikonya. Charger yang tidak orisinil/asli atau pun tiruan mungkinlah lebih murah, tapi barang ini tidaklah bekerja secara efisien terhadap baterai handphone kita, mengartikan bahwa ada kemungkinan yang lebih tinggi untuk mencapai kondisi overheating dan mungkin melukai kita atau pun orang-orang lain jika digunakan dalam waktu yang lama.

MITOS #4: Jangan menggunakan charger dengan merk yang berbeda

YANG SEBENARNYA: Selain tidak bekerja dengan optimal, penggunaan charger dengan merk yang berbeda ini memang sebaiknya patut untuk dihindari.

Di samping adanya resiko yang mungkin menyebabkan smartphone bakal meledak sewaktu-waktu, penggunaan charger yang berbeda –bahkan, mungkin tiruan– secara jelas tidaklah bakal sama bagusnya dengan charger orisinil/asli (meski mungkin masih tetap bisa dipergunakan).

MITOS #5: Mematikan ponsel bakal berakibat buruk pada baterai

YANG SEBENARNYA: Meski gadget kita adalah mesin, tapi barang tersebut tetaplah membutuhkan waktu untuk istirahat – untuk membantu memperpanjang usia baterai.

Seorang pakar pernah menyebutkan bahwa untuk memaksimalkan usia baterai, kita harus mematikan handphone sewaktu-waktu, utamanya di saat kita hendak pergi tidur di malam hari. Setidak-tidaknya, direkomendasikan untuk mematikan smartphone sekali dalam seminggu untuk memperpanjang usia baterai.

Sangatlah bermanfaat untuk melakukan reboot pada ponselmu sewaktu-waktu, daripada meninggalkan barang tersebut dalam kondisi sleep mode sepanjang waktu. Hal ini mungkin bisa mengurangi problem bocornya baterai yang kadang-kadang terjadi.

MITOS #6: Selalu melakukan charging handphone baru secara penuh sebelum digunakan

YANG SEBENARNYA: Gadget barumu seharusnya dapat langsung dipergunakan saat dikeluarkan dari kotaknya, karena kebanyakan smartphone saat dikirimkan memiliki baterai yang terisi separuh.

Kebanyakan orang meyakini bahwa hal pertama yang harus dilakukan dengan ponsel baru adalah mencoloknya ke listrik dan di-charge hingga 100%. Ini hanyalah mitos belaka. Perlu diperhatikan, baterai handphone bekerja dengan efektif saat isi baterai berada di antara 40% hingga 80%, dan karena kebanyakan ponsel dikirimkan dari pabrikan dengan baterai yang terisi separuh, kalian harusnya baik-baik saja untuk langsung menggunakan barang tersebut sekeluarnya dari kotak.

Catatan tambahan: jika di saat menyalakan smartphone baru untuk pertama kalinya dan didapati bahwa isi baterainya berada di bawah 40%, ada baiknya bagi kalian untuk mengembalikan barang tersebut karena usia baterai tersebut sudah lumayan tua.

Tags
eksklusif
KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top