istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Studi Global Oracle: Manusia Lebih Percaya Teknologi daripada Dirinya Sendiri dalam Kelola Keuangan

en19ma   08 Mar 2021
Studi Global Oracle: Manusia Lebih Percaya Teknologi daripada Dirinya Sendiri dalam Kelola Keuangan

Penelitian Oracle menunjukkan makin besarnya kepercayaan yang tumbuh dari konsumen dan pemimpin bisnis mengenai teknologi yang lebih baik dalam hal menangani tugas keuangan daripada manusia.

Tahun 2020 telah mengubah hubungan kita dengan uang, dan manusia sekarang lebih mempercayai teknologi daripada diri mereka sendiri untuk mengelola keuangan mereka, menurut penemuan dari sebuah studi baru yang dilakukan oleh Oracle dan pakar keuangan pribadi Farnoosh Torabi.

Studi terhadap lebih dari 9.000 konsumen dan pemimpin bisnis di 14 negara tersebut menemukan bahwa pandemi COVID-19 telah meningkatkan kecemasan, kesedihan, dan ketakutan finansial di antara orang-orang di seluruh dunia dan telah mengubah siapa dan apa yang kita percayai untuk mengelola keuangan kita. Selain itu, pemimpin perusahaan lebih menata kembali perihal peran dan fokus dari tim keuangan perusahaan dan penasihat keuangan pribadi, menurut penelitian yang sama.

Beberapa temuan utama dalam studi tersebut, di antaranya adalah:

COVID-19 telah menciptakan kecemasan, kesedihan, dan ketakutan finansial

Pandemi global telah menggangu hubungan orang dengan uang di rumah dan di tempat kerja.

  • Di antara para pemimpin bisnis, kecemasan dan stres finansial meningkat sebesar 186 persen dan kesedihan tumbuh sebanyak 116 persen; kecemasan dan stres keuangan konsumen jadi berlipat ganda dan kesedihan meningkat hingga sebesar 70 persen.
  • 90 persen dari pemimpin bisnis merasa khawatir tentang dampak COVID-19 pada organisasi mereka, dengan kekhawatiran yang paling umum berpusat pada pemulihan ekonomi atau resesi yang lambat (51 persen); pemotongan anggaran (38 persen); dan kebangkrutan (27 persen).
  • 87 persen dari konsumen mengalami ketakutan finansial, termasuk kehilangan pekerjaan (39 persen); kehilangan tabungan (38 persen); dan tidak pernah keluar dari hutang (26 persen).
  • Kekhawatiran ini membuat orang jadi terbangun di malam hari: 41 persen dari konsumen melaporkan kehilangan tidur karena masalah keuangan pribadi mereka

Orang melihat robot atau kecanggihan teknologi sebagai cara yang lebih baik untuk mengelola keuangan

Ketidakpastian keuangan yang diciptakan oleh COVID-19 telah mengubah siapa dan apa yang kita percayai untuk mengelola keuangan kita. Untuk membantu menavigasi kompleksitas keuangan, konsumen dan pemimpin bisnis semakin mempercayai teknologi daripada manusia untuk membantu mereka.

  • 67 persen dari konsumen dan pemimpin bisnis lebih mempercayai robot atau teknologi daripada manusia untuk mengelola keuangan.
  • 73 persen dari pemimpin bisnis lebih mempercayai robot atau teknologi daripada diri mereka sendiri untuk mengelola keuangan; 77 persen mempercayai robot daripada tim keuangan mereka sendiri.
  • 89 persen dari pemimpin bisnis percaya bahwa robot dan teknologi dapat meningkatkan pekerjaan mereka dengan mendeteksi penipuan (34 persen); membuat faktur (25 persen); dan melakukan analisis biaya / manfaat (23 persen).
  • 53 persen dari konsumen lebih mempercayai robot daripada diri mereka sendiri untuk mengelola keuangan; 63 persen mempercayai robot daripada penasihat keuangan pribadi.
  • 66 persen dari konsumen percaya robot dan teknologi dapat membantu dalam mendeteksi penipuan (33 persen); mengurangi pengeluaran (22 persen); dan melakukan investasi pasar saham (15 persen).

Peran tim keuangan dan penasihat keuangan tidak akan pernah sama lagi

Untuk beradaptasi dengan pengaruh dan peran teknologi yang berkembang, para profesional keuangan perusahaan dan penasihat keuangan pribadi harus merangkul perubahan dan mengembangkan keterampilan yang baru.

  • 56 persen dari pemimpin bisnis percaya bahwa robot akan menggantikan profesional keuangan perusahaan dalam lima tahun ke depan.
  • 85 persen dari pemimpin bisnis menginginkan bantuan robot dan teknologi untuk tugas-tugas keuangan, termasuk persetujuan keuangan (43 persen); penganggaran dan peramalan (39 persen); pelaporan (38 persen); dan kepatuhan dan manajemen risiko (38 persen).
  • Para pemimpin bisnis menginginkan profesional keuangan perusahaan untuk fokus pada komunikasi dengan pelanggan (40 persen); diskon negosiasi (37 persen); dan menyetujui transaksi (31 persen).
  • 42 persen dari konsumen percaya bahwa robot dan teknologi akan menggantikan penasihat keuangan pribadi dalam lima tahun ke depan.
  • 76 persen dari konsumen ingin robot membantu dalam mengatur keuangan mereka dengan meluangkan waktu (33 persen); mengurangi pengeluaran yang tidak perlu (31 persen); dan meningkatkan pembayaran yang tepat waktu (31 persen).
  • Konsumen menginginkan penasihat keuangan pribadi memberikan panduan tentang keputusan pembelian utama, seperti membeli rumah (45 persen); membeli mobil (41 persen); dan perencanaan pensiun (38 persen).

Hubungan kita dengan uang telah berubah, saatnya menggunakan AI untuk mengelola keuangan

Peristiwa di tahun 2020 telah mengubah cara konsumen untuk berpikir tentang uang dan telah meningkatkan kebutuhan organisasi untuk kembali memikirkan menyoal bagaimana cara mereka dalam menggunakan AI dan teknologi baru lainnya untuk mengelola proses keuangan.

  • 60 persen dari konsumen mengatakan bahwa pandemi telah mengubah cara mereka dalam membeli barang dan jasa.
  • 72 persen dari konsumen mengatakan peristiwa di tahun 2020 telah mengubah sikap mereka terhadap cara menangani uang tunai, sebagian merasa cemas (26 persen); takut (23 persen); dan kotor dengan memegang uang (19 persen). Lebih dari seperempat (29 persen) konsumen sekarang mengatakan bahwa melakukan transaksi dengan uang tunai adalah hal yang tidak diinginkan dalam melakukan bisnis.
  • Bisnis dengan cepat merespons karena 69 persen dari pemimpin bisnis telah berinvestasi dalam kemampuan pembayaran digital dan 64 persen telah menciptakan bentuk baru dari keterlibatan pelanggan atau mengubah model bisnis mereka sebagai tanggapan terhadap COVID-19.
  • 51 persen dari organisasi sudah menggunakan AI untuk mengelola proses keuangan, dibandingkan dengan 27 persen dari konsumen.
  • 87 persen dari pemimpin bisnis mengatakan organisasi yang tidak kembali memikirkan proses keuangan bakal menghadapi risiko, termasuk tertinggal dari pesaing (44 persen); lebih banyak pekerja yang stres (36 persen); pelaporan yang tidak akurat (36 persen); dan penurunan produktivitas karyawan (35 persen).

“Mengelola keuangan itu sulit di saat-saat terbaik, dan ketidakpastian keuangan yang disebabkan oleh pandemi global [pada] saat ini telah memperburuk keadaan keuangan di rumah dan di tempat kerja,” kata Farnoosh Torabi, Pakar Keuangan Pribadi dan Pembawa Acara Podcast So Money. “Robot atau teknologi memiliki posisi yang tepat untuk membantu -mereka canggih dalam hal angka dan tidak memiliki hubungan emosional yang sama dengan uang. Ini tidak berarti [bahwa] profesional keuangan dihilangkan atau diganti seluruhnya, tetapi penelitian menunjukkan bahwa mereka harus fokus pada pengembangan soft skill tambahan saat peran mereka berkembang."

“Proses keuangan di dunia pribadi dan profesional kita telah menjadi semakin digital selama bertahun-tahun, dan peristiwa [di] tahun 2020 telah mempercepat tren itu,” kata Juergen Lindner, Senior Vice President, Global Marketing, Oracle. “Digital adalah hal normal baru, dan teknologi seperti kecerdasan buatan dan chatbot memainkan peran [yang] penting dalam mengelola keuangan. Penelitian kami menunjukkan bahwa konsumen lebih mempercayai teknologi ini untuk mempercepat kesejahteraan finansial mereka daripada penasihat keuangan pribadi, dan para pemimpin bisnis melihat tren ini [dalam hal kembali] membentuk peran profesional keuangan dalam perusahaan. Organisasi yang tidak menerima perubahan ini berisiko [untuk] tertinggal di belakang rekan-rekan dan pesaing mereka; merusak produktivitas, moral dan kesejahteraan karyawan; dan akan berjuang dengan berat untuk menarik generasi berikutnya dari talenta keuangan yang diberdayakan oleh AI."

Untuk informasi lebiih lanjut mengenai studi Oracle ini, silahkan kunjungi https://www.oracle.com/erp/ai-financials/money-and-machines/.

Tentang Farnoosh Torabi

Farnoosh Torabi adalah pakar keuangan ternama, pembawa acara podcast pemenang penghargaan So Money, dan penulis laris dari banyak buku, termasuk yang terbaru, yaitu When She Makes More. Ia sering hadir dalam acara NBC Today Show, dan merupakan kolumnis untuk O, The Oprah Magazine, Bloomberg, dan NextAdvisor, sebuah situs berita keuangan yang diberdayakan oleh Majalah Time. Farnoosh belajar keuangan di Penn State dan mendapatkan gelar master dari The Columbia Graduate School of Journalism.

Metodologi Penelitian

Temuan penelitian didasarkan pada survei yang dilakukan oleh Savanta, Inc. antara tanggal 10 November 2020 hingga 8 Desember 2020 dengan 9.001 responden global dari 14 negara (Amerika Serikat, Inggris Raya, Jerman, Belanda, Prancis, Cina, India, Australia, Brasil, Jepang, Uni Emirat Arab, Singapura, Meksiko, dan Arab Saudi). Survei tersebut mengeksplorasi sikap dan perilaku dari konsumen dan pemimpin bisnis terhadap uang, keuangan, anggaran, serta peran dan ekspektasi terhadap kecerdasan buatan (AI) dan robot dalam tugas dan manajemen keuangan.

Tentang Oracle

Oracle menyediakan rangkaian aplikasi terintegrasi plus yang aman dan infrastruktur otonom di Oracle Cloud. Untuk informasi lebih lanjut tentang Oracle (NYSE: ORCL), silakan kunjungi mereka di oracle.com.

Merek Dagang

Oracle dan Java adalah merek dagang terdaftar dari Oracle Corporation.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top