istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Sosok “Big Six,” Ujung Tombak setiap Tim Finalis MPL ID Season 4

en19ma   27 Oct 2019
Sosok “Big Six,” Ujung Tombak setiap Tim Finalis MPL ID Season 4

Menatap gelaran Grand Finals MPL ID Season 4 yang akan diselenggarakan di Tennis Indoor Senayan (Jakarta) pada tanggal 26-27 Oktober 2019 ini, semua tim berlomba-lomba untuk meracik strategi terbaiknya. Ajang akbar dari Mobile Legends: Bang Bang yang membawa hadiah dengan total lebih dari $ 300,000 tersebut siap untuk diperebutkan oleh 6 tim terbaik yang melaju ke babak Playoffs.

Sengitnya pertarungan dan panasnya persaingan telah mewarnai babak Regular Season yang sudah berlangsung selama 8 minggu. Geek Fam dan Genflix Aerowolf pun menjadi 'korban' dari ganasnya pertarungan tim-tim terbaik di panggung XO Hall MPL Arena.

Bukan tanpa alasan, nama-nama tim beken yang telah mewarnai gelaran MPL ID sejak Season 1 masihlah bertengger sebagai tim-tim favorit juara. Perjalanan dari sang juara bertahan selama Regular Season kali ini, yakni ONIC Esports, terbukti menjadi gambaran betapa ketatnya persaingan untuk menjadi tim Mobile Legends terbaik di Indonesia.

Tinggal menghitung jam saja hingga gelaran Grand Finals MPL ID Season 4 selesai berlangsung. Beragam permainan khas yang ditunjukkan tim-tim yang lolos sangatlah menarik untuk dibahas. Lantas, setiap tim yang lolos juga memiliki salah satu sosok yang dimasukkan ke dalam “Big Six;” yaitu para pemain atau pelatih yang menghadirkan perbedaan dari segi keseimbangan internal tim, komposisi draft pick hingga strategi unik yang tidak jarang membuat para penonton setia dari MPL ID Season 4 jadi terhibur.

Salah satu Shoutcaster MPL ID Season 4, Wibi “8KEN” Irbawanto turut memberikan pandangannya mengenai sosok yang patut untuk diacungi jempol di balik performa tim yang berhasil lolos hingga ke babak Playoff.

Bigetron Esports

Membuka obrolan hangat, Wibi justru memberikan apresiasi kepada sosok pelatih Bigetron Esports. “Ruben, pelatih dari Bigetron Esports. Selain permainan para pemain Bigetron yang memang konsisten, saya sedikit banyak memberikan kredit terhadap permainan Bigetron di first half kepada sang pelatih."

Pemolesan taktik serta drafting hero terlihat banyak dialihkan kepada sang pelatih, Ruben, yang memang mantan veteran esports dengan koleksi juara yang sangat banyak. “Saya menyukai drafting dari Bigetron yang banyak menggunakan varian counter pick dalam drafting. Tujuannya untuk menghentikan laju permainan lawan. Well deserved recognition untuk sang pelatih.”

Bigetron tercatat memang memiliki peringkat yang tinggi dalam urusan kinerja tim, seperti; tim dengan KDA tertinggi (5.2), partisipasi Kill terbesar kedua (63.27%), dan rata-rata game tercepat yang diselesaikan di waktu 12:38 menit. Meski pun demikian, Bigetron kurang menonjol dari segi individual bila disandingkan dengan kinerja tim, dan DreamS menjadi wujud eksperimen atas strategi Bigetron yang setidaknya sudah menggunakan 15 hero berbeda selama gelaran Regular Season berlangsung.

Aura Esports

“Untuk Aura Esports, jatuh kepada Phoenix. Meski pun rotasi Tank mulai menjadi suatu hal yang awam di musim ini, tetapi Phoenix membawa suatu gaya bermain yang berbeda dari pemain yang lain. [Ia] seorang Tank yang memperhatikan ekonomi tim (jumlah minion, level, HP turret, posisi hero, dan spell usage) serta fase lanning sebelum melakukan gank dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi."

"Konsep “Lane Equilibrium” atau garis tengah suatu lane menjadi identik dengan gaya bermain Phoenix yang gesit ketika melakukan gank. Hampir setiap gank yang [ia] lakukan selalu dalam posisi musuh yang sedang melakukan push di garis tengah lane. [Konsistensinya] terhadap prinsip ganking ini menarik perhatian, serta [kalkulasinya] dalam melakukan gank dapat mengubah alur permainan di awal, maka layak bila sosok Phoenix menjadi perhatian lebih di tim Aura Esports,” tutup Wibi.

Phoenix tampil layaknya penyeimbang di balik kemenangan tim Aura. Meski pun tidak memuncaki statistik di dalam tim, namun pemain ini terbukti telah memberikan keseimbangan dengan memberikan Gold Share, Kill Participation, Assist yang merata. Pemain ini juga memberikan pembagian gold yang sesuai, yang sebenarnya tercatat hanya menorehkan 511 GPM, namun bisa mengamankan lahan farming untuk sang Marksman, Alive, yang memiliki 730 GPM.

EVOS Esports

“Rekt is a definite powerhouse for EVOS, [ia] melambangkan era baru untuk EVOS yang tidak pernah membawa piala selama 3 Season terakhir. Dengan Rekt sebagai ujung tombak tim yang selalu memberikan performa konsisten selama Season ini, saya pribadi punya banyak harapan terhadap EVOS yang sedang terlahir kembali.”

EVOS Esports telah menjadi tim favorit juara sejak Season 1 berlangsung. Bahkan, tim Harimau Putih ini sudah mencicipi pertandingan puncak di Season 1 dan 2. Namun, kegagalan di partai final seakan menjadi kutukan yang terus menghantui tim EVOS meski pun diisi oleh komposisi pemain yang berpengalaman.

Rekt tampil layaknya obat atas masalah tim EVOS yang kurang tajam di lini serang. Mantan pemain Bigetron tersebut mampu mengantongi KDA tertinggi (6.9) di EVOS, pemain dengan Kill terbanyak kedua (188), dan pemain dengan GPM tertinggi di angka 778 Gold per Minute.

ONIC Esports

“ONIC Esports? Definitely Udil. Meski pun tidak begitu banyak ter-highlight di antara “ombak permasalahan,” ONIC tetap sang pemegang titel tim Mobile Legends terbaik di dunia sampai hari ini --setidaknya, sebelum M1 yang akan digelar tanggal 15-17 November 2019."

"Bisa dibilang, tim ONIC banyak terpusat dari power play yang kerap dilakukan oleh Udil. Jika ia bisa membawa 120% kemampuannya lagi, maka ia bisa tampil layaknya seorang Hokage dengan kekuatan rubah ekor sembilan. Tentu, ONIC bisa menjadi tim yang amat sangat ditakuti pada babak Playoff mendatang,” tambah Wibi yang ternyata juga seorang 'wibu.'

Selama ini, ONIC Esports memang sepenuhnya masih mengandalkan sosok Udil. PR dari tim landak kuning ini terpusat pada menjaga serta memberikan farming sebanyak-banyaknya pada Udil. Kemampuan farming yang cepat akan memberikan keuntungan di segi level, damage, dan item. Eksekusi pada peperangan di awal game menjadi gaya agresif yang diterapkan oleh ONIC. Tercatat, Udil hampir merajai seluruh aspek yang ditorehkan oleh tim ONIC. Mulai dari Gold per Minute, KDA, Damage per Minute hingga Kill Participation.

Rex Regum Qeon

“Untuk tim Rex Regum Qeon, saya pilih Lemon. Salah satu pemain mechanical Mage terbaik yang pernah ada di ranah esports Mobile Legends: Bang Bang. Sang pemain ikonik tersebut ingin membuktikan bahwa [ia] dan RRQ bisa kembali ke tahta juara, layaknya penampilan mereka di MPL Season 2. Banyak yang harus dibuktikan oleh Lemon di Season 4, dan babak Playoff ini akan menjadi panggung untuk membuktikan kembali ke dunia, bahwa dirinya memang pantas berada di tahta juara.”

RRQ sendiri menjadi salah satu tim dengan pemain terbanyak, yaitu 10 orang. Pembagian jatah bermain serta variasi strategi yang ditunjukkan kerap membuat lawan jadi kebingungan. Namun, Lemon masih menjadi pusat perhatian sebagai Mage yang wajib untuk disegani. Meski pun demikian, tidak terlalu banyak statistik yang mencolok dari Lemon demi mengingat jumlah kolaborasinya dengan Tuturu di setiap pertandingan yang berlangsung.

Lemon menempati posisi kedua di seluruh statistik dan data yang ditorehkan oleh RRQ selama gelaran Regular Season berlangsung. RRQ juga mengandalkan Lemon sebagai “pedang kedua” bila Tuturu gagal dalam beberapa clash yang berlangsung.

Alter Ego

“Dan, yang terakhir Alter Ego, The Dark Horse. Tim yang selalu mengalami kesulitan [untuk] menembus juara satu, walau selalu mengekori para juara setiap Season di penampilan gelaran MPL. Celiboy menjadi pemain yang layak [untuk] ditonton di tim Alter Ego. The Miracle Boy berjasa banyak dalam meletakkan Alter Ego sebagai tim peringkat ketiga di Regular Season. Jika performa Celiboy dan para pemain Alter Ego lainnya bisa konsisten dibawa hingga babak Playoff, bukan tidak mungkin [jika] MPL Season 4 menjadi trofi perdana [bagi] tim Alter Ego,” tutup caster dengan nickname 8KEN tersebut.

Bukan rahasia lagi, bahwa Celiboy menjadi pemain yang paling memberikan kesan selama gelaran Regular Season berlangsung. Pemain yang menjadi Rising Star ini membukukan berbagai data dan statistik yang menarik bisa mengalahkan para pemain yang sudah terkenal. Sebut saja, status sebagai pemain dengan Kill terbanyak (215) selama gelaran MPL Regular Season.

Meski pun demikian, tubuh tim Alter Ego secara keseluruhan memang dalam kondisi yang prima. Bahkan, sang Tank, LeoMurphy, juga menggeser torehan “Raja Assist” dari RRQ.Vyn dengan jumlah 306 Assist. Patut untuk dinantikan, performa Alter Ego yang siap menggetarkan panggung utama Grand Finals MPL ID Season 4 dengan roster bermutunya.

Tentu, sosok “Big Six” harus menunjukkan kemampuan terbaiknya untuk meraih gelar tim Mobile Legends: Bang Bang terbaik di Indonesia. Gengsi dan ambisi setiap tim untuk mengukuhkan gelar juara MPL Indonesia Season 4 akan tersaji di babak Playoff yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.

Mampukah ONIC Esports mengembalikan gengsinya sebagai tim terbaik dunia dan mempertahankan gelar juara MPL? Sanggupkah EVOS Esports menjaga kans juara yang terbangun sejak babak Regular Season? Atau, prediksi juara baru dari tim-tim papan tengah akan terwujud dengan berbagai kejutan menarik?

Jangan terlupa untuk menyaksikan gelaran Grand Finals MPL ID Season 4 secara langsung di Tennis Indoor Senayan (Jakarta) pada tanggal 26 sampai 27 Oktober 2019, karena acara ini digelar secara gratis! Dapatkan pula, hadiah berupa diamonds selama acara untuk penonton yang beruntung.

Acara ini dipersembahkan oleh Black Shark, smartphone gaming nomor wahid yang baru saja meresmikan kehadirannya di pasar Indonesia dan langsung memberikan kesempatan bagi para penggemar untuk melakukan pre-order! Sejak kemarin, tanggal 26 Oktober 2019, produk unggulan dari Black Shark, yaitu Black Shark 2 dan Black Shark 2 Pro, akan tersedia secara eksklusif di mitra-mitra e-commerce di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk Black Shark, harap kunjungi: blibli.com/blackshark.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top