Baru-baru ini, Qualcomm secara resmi telah mengungkap chipset mobile terbaru mereka, Snapdragon 820, pada sebuah press conference yang berlangsung di New York. Tapi, berkat detil-detil atas 820 yang diungkap selama ini oleh perusahaan tersebut secara perlahan (termasuk sebuah kabar negatif), tidak salah juga jika beberapa pihak menganggap bahwa chipset tersebut telah diumumkan sejak lama.
Yang telah diketahui saat ini, Adreno 530 GPU pada Snapdragon 820 lebih cepat sekitar 40 persen dari kapabilitas grafis milik 810 (yang terasa ideal untuk melakukan VR); chipset ini mampu mengusung LTE dengan kecepatan hingga 600 Mbps dan mendukung WiFi berprotokol 802.11ad; lebih efisien menyoal daya secara signifikan; dan 820 ini pun mampu beradaptasi untuk membasmi malware pada gadget.
Jadi, apakah kemampuan lainnya yang belum diumumkan? Nyatanya, tak banyak. Tapi, Qualcomm telah memamerkan fitur-fitur baru 820 yang siap menggegaskan gadget di tahun depan kepada Engadget.
Mungkin untuk yang pertama, adalah spesifikasinya: Snapdragon 820 dibasiskan pada 64-bit Kryo CPU yang baru, sebuah 14nm quad-core chip; Adreno 530 GPU yang sebelumnya disebutkan, akan mendukung OpenGL ES 3.1+ dan OpenCL 2.0 Full; Hexagon 680 DSP, yang dilengkap dengan sebuah "Low Power Island" yang didedikasikan untuk melakukan sensor processing; modem X12 LTE yang baru; dan beberapa komponen lainnya yang mendapatkan upgrade.
Seperti sebelumnya, menjadi keputusan bagi masing-masing pabrikan gadget-lah untuk benar-benar mendayagunakan fitur-fitur yang ditawarkan Snapdragon 820, tapi cukuplah menarik untuk bisa sedikit menyimak kemampuan sebenarnya dari chipset tersebut. Inilah hal-hal yang bakal bisa diemban oleh spesifikasi tadi itu.
Prosesor yang Lebih Cepat, Lebih Efisien
Secara natural, chipset flagship terbaru dari Qualcomm ini lebih cepat secara signifikan dibanding seri lamanya. Tapi, mungkin yang lebih patut untuk ditilik (dan tentunya lebih bermanfaat) adalah efiensinya terhadap daya — mereka mengklaim bahwa 820 kira-kira dua kali lebih efisien dibanding 810, dan chipset ini mengkonsumsi energi sekitar 30 persen lebih rendah secara totalnya. Dengan tidak adanya kemajuan atau pun terobosan yang terlalu berarti di teknologi baterai, cara terbaik untuk meningkatkan umur baterai adalah dengan membuat chipset jadi lebih efisien.
820 pun mendapatkan upgrade yang cukup solid pada sektor grafisnya. Qualcomm telah memamerkan beberapa lingkungan 3D pada tablet berkonstruksi Snapdragon 820, yang mereka bawa ke press conference, dan secara visualisasi terlihat jauh lebih impresif dibandingkan game-game yang dijalankan pada 810 di tahun lalu. Grafisnya terlihat lebih detil, dan pencahayaannya tampak mirip dengan apa yang ditampilkan oleh sebuah game konsol di masa kini.
Koneksi LTE yang Lebih Baik
Tak hanya mendukung kecepatan yang lebih gegas, Snapdragon 820 juga mampu untuk meningkatkan pengalaman LTE yang ada. Sebagai contoh, chipset ini mendukung LTE-U, yang memampukan para pengguna gadget untuk menggunakan pancaran WiFi yang tak berlisensi demi memperkuat jaringan mereka (sangatlah berguna di area-area yang padat).
Panggilan dengan menggunakan WiFi pun lebih diperbaiki, dengan kemampuan untuk beralih antara WiFi dan LTE secara lebih cerdas, yang bergantung pada kecepatan jaringan WiFi yang ada. Dan, juga ada teknologi antenna boost baru yang dinamai "Trusignal," yang akan mengoptimalkan kemampuan penerimaan koneksi bergantung pada benda-benda yang mungkin jadi penghalang (contoh genggaman tangan kita sendiri). Fitur ini bahkan telah tersedia pada salah satu smartphone milik LG, V10.
Pemindaian Sidik Jari Ultrasonic
Qualcomm telah mengungkap Sense ID, teknologi pemindaian sidik jari ultrasonic milik mereka, di awal tahun ini. Namun, Endgadget akhirnya bisa melihat fitur tersebut secara langsung pada beberapa purwarupa. Tak seperti pemindaian sidik jari kapasitif, yang dipergunakan oleh semua pihak pada berbagai smartphone masa kini, Sense ID tak akan terganggu dengan adanya kotoran atau pun keringat pada jari-jari kita. Dan, sensor ultrasonic tersebut dapat disisipkan pada bahan logam, kaca, dan materi lainnya, yang mengartikan bahwa sensor ini dapat ditempatkan pada bagian mana pun dari gadget kita, bahkan di sisi sampingnya. Sense ID tampaknya bekerja secepat teknologi Touch ID terbaru yang diimplementasikan Apple, dan bahkan kotoran yang sengaja tertempel pada jari-jari perwakilan Qualcomm tak memperlambat proses tersebut.
Kecepatan Koneksi Wireless hingga Multi-gigabit dengan 802.11ad
Sementara kebanyakan pengguna dan gadget-nya barulah mulai beradaptasi dengan 802.11ac, Qualcomm telah mempersiapkan Snapdragon 820 untuk standar yang lebih maju, 802.11ad. Apa yang menarik dari standar baru ini adalah kemungkinan kecepatan yang mampu mencapai besaran 5-6 Gbps pada jarak dekat dan konektivitas tri-band dengan pancaran gelombang selebar 60GHz. Seperti yang terlihat pada diagram di bawah, apa yang didemonstrasikan Qualcomm telah mengunjukkan standar yang lebih baru dengan performa kecepatan yang lebih cepat secara signifikan dibandingkan 802.11ac dengan teknologi multi-user MIMO (yang tentunya lebih baik dari teknologi single-user MIMO yang dipergunakan oleh 802.11n pada kolom pertama).
Secara teori, 802.11ac dapat mencapai angka sekira 6 Gbps, tapi pada penggunaannya di lapangan mungkin kita hanya bisa melihat kecepatan di bawah satu gigabit. Namun, hal itu sudah amatlah cukup untuk kebanyakan orang di saat ini, tapi jika ingin melakukan streaming dengan video-video berkualitas 4K, kita tentunya membutuhkan koneksi wireless dengan bandwidth yang lebih tinggi dalam beberapa tahun ke depan. Pada demonstasi oleh Qualcomm, dilakukan streaming sebuah klip video berkualitas 4K video secara wireless dari smartphone ke sebuah TV via semacam docking yang berprotokol 802.11ad, dan tampak nyaris tanpa kekurangan yang berarti.