istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
TIPS TRIK

Sharing bareng AWS & Shipper: Kembangkan Budaya Inovasi di Kalangan Startup

en19ma   22 Sep 2022
Sharing bareng AWS & Shipper: Kembangkan Budaya Inovasi di Kalangan Startup

Dimulai sebagai perusahaan rintisan pada tahun 2006, penyedia teknologi komputasi awan –alias cloud computing– Amazon Web Services (AWS) secara konsisten mendorong kemajuan startup-startup lainnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang tengah mencoba untuk menangkap peluang dan menjawab berbagai tantangan yang dihadapi mereka. Salah satu cara tersebut adalah dengan menerapkan budaya inovasi secara terus-menerus di lingkungan perusahaan dalam rangka memberikan layanan yang terbaik bagi para pelanggannya.

Menjamurnya teknologi cloud dewasa kini seharusnya memudahkan inovasi agar menjadi bagian yang kritikal dari strategi perusahaan startup mana pun. Sayangnya, masih banyak pelaku usaha yang terjebak di pola pikir “bagaimana cara menggunakan cloud untuk mengurangi biaya,” dan bukannya “bagaimana cara menggunakan cloud untuk menggulirkan inovasi secara berkelanjutan.” Padahal, cloud dapat digunakan untuk membantu perusahaan dalam bereksperimen, meluncurkan produk dan fitur baru dalam waktu singkat, dan masih banyak lagi.

Kesenjangan pemahaman tersebut yang ingin dijawab oleh narasumber yang bergabung pada sesi media briefing yang dilakukan melalui Zoom per 20 September 2022 lalu, yakni Priya Lakshmi, Head of Startup Business, AWS, ASEAN, dan Jessica Hendrawidjaja, Chief Marketing Officer (CMO) Shipper. Ada pun Shipper menyediakan solusi logistik yang terintegrasi untuk berbagai skala usaha dengan pelayanan dari hulu ke hilir, yang melihat peluang besar dari pasar e-commerce sebagai salah satu sektor yang terus bertumbuh dan siap untuk dikembangkan.

Sebagai anak perusahaan Amazon.com, AWS mengemban misi untuk menjadi perusahaan yang paling berfokus kepada pelanggan di dunia. Misi ini memastikan bahwa ketika AWS berinovasi, kepentingan pelanggan akan selalu dinomorsatukan. Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, inovasi harus terus-menerus dilakukan tanpa henti.

Prinsip ini mendasari paparan dari Priya Lakshmi, Head of Startup Business, ASEAN, AWS. Ia mengatakan bahwa inovasi dimulai dan diakhiri dengan pelanggan. Dengan mencari tahu apa yang pelanggan butuhkan, inginkan, serta hal-hal yang menurut mereka dapat ditingkatkan, maka Amazon mampu untuk memahami secara mendalam situasi dan konteks mereka untuk berinovasi bagi pelanggan.

"Bekerja mundur dari kebutuhan pelanggan membantu kami menemukan cara untuk mengejutkan dan menyenangkan pelanggan kami. Ini bukan hanya tentang menjadi dekat dengan pelanggan dan menanyakan apa yang mereka inginkan, tetapi memahami situasi dan konteks mereka secara mendalam sehingga kami dapat berinovasi untuk mereka. Di Amazon, kami melakukannya dengan cara mengelompokkan inovasi di sepanjang empat koridor berbeda, yakni budaya, organisasi, arsitektur, dan mekanisme,” lanjut Priya.

Budaya mengacu kepada perekrutan orang-orang untuk mengoperasikan sistem inovasi kami sesuai dengan sistem kepercayaan umum [dari] kami. Pilar kedua yang mendorong inovasi kami adalah organisasi: 'bagaimana kami mengatur bisnis kami agar cepat dan lincah?' Ini mungkin [merupakan salah satu perbedaan terbesar antara perusahaan rintisan dan perusahaan tradisional, dan merupakan salah satu faktor utama yang memungkinkan mereka [untuk] tumbuh dengan cepat,” ujar Priya.

Amazon sendiri memiliki istilah yang khas untuk cara mereka mengatur SDM agar dapat mengoptimalkan inovasi dan eksekusi ide, yang disebut dengan two-pizza teams. Menurut analogi ini, sebuah tim tidak boleh menghabiskan lebih dari dua porsi pizza; dengan kata lain, masing-masing tim terdiri dari 10 orang atau kurang. Karena tim yang berukuran lebih kecil dapat membuat keputusan dengan lebih cepat, maka konsep two-pizza teams dipercaya semakin mendorong inovasi untuk para pelanggannya.

“Kemudian, Arsitektur kami yang dibangun di atas teknologi cloud mendukung dan mempercepat laju inovasi dengan tiga cara: membuat prototipe dengan sangat cepat, tanpa menanggung biaya yang mahal jika memang terjadi kegagalan, dan kemampuan untuk meningkatkan skala operasional dalam waktu singkat, sesuai [dengan] pertumbuhan bisnis,” sambung Priya. Baik di internal AWS mau pun di kalangan pelanggannya, termasuk startup, teknologi cloud menjadikan inovasi semakin mudah untuk diimplementasikan dan terjangkau.

Elemen terakhir, Mekanisme, didasari oleh pemikiran dan eksekusi inovatif yang berpusat pada pelanggan, alias Proses Bekerja Mundur. “Kami menggunakan mekanisme ini untuk memastikan bahwa kami membangun hal yang benar bagi pelanggan dan setiap inovasi kami berpusat pada pelanggan,” tegasnya.

Salah satu contoh nyata bagaimana elemen budaya inovasi Amazon telah membantu perusahaan startup dalam mencapai tujuan mereka adalah Shipper, sebuah perusahaan logistik digital asal Indonesia yang tengah mengalami pertumbuhan pesat. Jessica Hendrawidjaja, Chief Marketing Officer, Shipper, bergabung dalam diskusi untuk menggambarkan bagaimana AWS dan teknologi cloud mereka telah menjadi bagian yang integral dari bisnis Shipper sejak didirikan pada tahun 2017 lalu, dan mungkin juga bagi pelaku-pelaku startup lainnya untuk menjadikan inovasi tanpa henti sebagai bagian dari budaya perusahaan secara keseluruhan, dari manajemen tertinggi hingga para karyawannya.

Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia tentunya juga menghadapi tantangan tersendiri dalam hal logistik. Shipper bercita-cita untuk memampukan pertumbuhan bisnis lokal, dari UKM hingga perusahaan besar, dengan menyediakan akses ke jaringan rantai pasok dan logistik yang terintegrasi. Hingga saat ini, Shipper telah mendukung lebih dari 30.000 UKM yang tersebar di 35 kota.

Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan [oleh] AWS kepada kami dalam membangun perusahaan kami. Shipper telah bermitra dengan AWS sejak perusahaan kami didirikan pada tahun 2017 silam. Ketika bisnis baru mulai berjalan, dengan jumlah karyawan [yang] kurang dari 20 orang, kami mengambil keputusan untuk ikut serta dalam program AWS Activate. Melalui program tersebut, kami menerima dukungan [yang] berbentuk AWS Credits sebesar 100 ribu dolar AS untuk membantu mengembangkan bisnis kami,” tutur Jessica. “Hingga saat ini, AWS terus aktif dalam memberikan kami pelatihan, dukungan, dan saran, kapan pun kami membutuhkannya. Kini, dengan jumlah karyawan [yang] lebih dari 900 orang, AWS pun masih bersama Shipper dan berkomitmen [dengan] tinggi untuk mendukung pertumbuhan kami pada masa depan.”

Kemudian, Jessica menekankan pentingnya prinsip dari AWS yang menomorsatukan pelanggan dan Bekerja Mundur untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sangat penting bagi Shipper untuk selalu mengetahui apa yang dibutuhkan pelanggan. Ketika pelanggan perlu merampingkan dan mengintegrasikan aliran komunikasi mau pun sistem pelacakan mereka, maka Shipper pun mendengarkan pelanggan dengan cermat dan memberikan solusi yang mereka butuhkan.

Prinsip customer obsession (terobsesi dengan pelanggan) merupakan salah satu filosofi Amazon dan AWS yang tercermin di bisnis Shipper. Apa pun yang kami bangun adalah untuk kepentingan dan kepuasan pelanggan. Tim selalu memikirkan dan mencari tahu apa saja inovasi yang dapat kami luncurkan untuk membantu mereka. Kami percaya, ketika kami memiliki mentalitas yang berpusat pada pelanggan, maka bisnis kami berada dalam jalur yang tepat. Dan, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada tim AWS karena telah menanamkan mentalitas itu ke dalam identitas Shipper,” pungkas Jessica.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top