Secara tak disangka-sangka, persaingan yang terjadi di ranah wearable dengan bermunculannya produk-produk yang berasal dari berbagai merk pun ternyata cukup menarik untuk disimak. Begitulah, praktik susul-menyusul, atau dengan kata lain: balapan, ternyata juga terjadi pada persaingan ini.
Meski pun sempat tertinggal oleh OPPO sebagai salah satu pesaingnya di ranah smartphone, Xiaomi ternyata masih mampu untuk memberikan persaingan dengan menempeli Apple secara ketat di posisi kedua pada ranah perangkat wearable.
Dilansir dari Phone Arena pada Jumat (5/5/2017), Apple pada kuartal pertama di tahun 2017 telah berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 59%, yakni dari sebelumnya sebanyak 2,2 juta unit menjadi kini mencapai 3,5 juta unit.
Di tempat kedua, Xiaomi menyusul dengan jumlah penjualan perangkat yang mencapai 3,4 juta unit dengan market share sebanyak 15,55%. Sayangnya, jika dibandingkan dengan tahun 2016, perusahaan asal China ini mengalami penurunan penjualan, yang mana Xiaomi pada tahun 2016 mampu untuk meraih marketshare sebesar 20,9% dengan jumlah penjualan sebanyak 3,8 juta unit.
Kabar buruk justru harus dihadapi oleh Fitbit. Jika mereka sebelumnya masih berdiri di posisi pertama pada tahun 2016 lalu, maka perusahaan tersebut di tahun ini harus rela untuk tergusur oleh Xiaomi dan, tentunya, Apple.
Fitbit yang pada tahun 2016 lalu bisa mendapatkan porsi market share paling besar (24,7%), kali ini mesti terperosok dengan pencapaian yang 'hanya' berjumlah 2,9 juta unit. Sehingga, perusahaan tersebut mesti berpuas diri dengan mendapatkan market share sebesar 13,2%.
Keseruan yang hadir dari saling balapan yang telah terjadi antara vendor-vendor perangkat wearable tersebut telah mengindikasikan bahwa persaingan di bisnis tersebut cukup sengit jika dibandingkan dengan ranah smartphone. Selain itu, dengan sengitnya persaingan di pasar wearable ini juga mengindikasikan bahwa pasar tersebut memang memiliki potensi yang cukup baik untuk berkembang ke depannya.
