istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW KOMIK

Sweet Tooth, Kisah Wabah Maut Pengubah Anak-anak

Anduril   21 Jul 2021
Sweet Tooth, Kisah Wabah Maut Pengubah Anak-anak

Serial ini hadir dari tangan dingin aktor kawakan Robert Downey Jr yang terkenal berkat perannya di Marvel sebagai Tony Stark. Bersama sang istri, Susan Downey, dan juga Jim Mickle, mereka mengadaptasi sebuah komik kelam nan sadis yang dibuat oleh Jeff Lamire dan diterbitkan oleh DC Vertigo di tahun 2009.

Karena serial ini ditangani oleh Robert Downey Jr, Sweet Tooth versi Netflix dibuat lebih ringan dengan tone yang sangat family-oriented dan dikemas melalui suara James Brolin yang menarasikan serial tersebut.

Review Sweet Tooth

Pandemi H5G9

Seperti kondisi dunia saat ini, dunia Sweet Tooth dilanda wabah H5G9. Wabah yang meluas dengan cepat dan mematikan tersebut memiliki efek samping bagi bayi-bayi yang baru saja dilahirkan. Bayi-bayi tersebut jadi memiliki penampilan hibrida campuran antara manusia dan hewan.

Sebenarnya tidak jelas mana yang lebih dahulu terjadi, apakah virus atau para hibrida. Tapi yang jelas kedua hal ini terlihat saling berkaitan. 10 tahun berlalu dan dunia hancur dan menyisakan berbagai kelompok besar. Sebuah kelompok yang bernama The Last Man memutuskan untuk memburu anak-anak hibrida yang tersisa untuk dijadikan bahan percobaan membuat vaksin virus tersebut.

Gus (Christian Convery) merupakan salah satu anak hibrida yang berhasil bertahan hidup karena dibawa lari sang ayah ke dalam hutan nasional Yellowstone. Pada awalnya bersama sang Ayah, Pubba/Richard Fox (Will Forte), Gus bisa hidup damai tanpa kekurangan apapun.

Sayangnya masa damai ini tidak berlangsung lama, posisi mereka diketahui The Last Man dan sang ayah terpaksa mempertahankan Gus dari upaya penyerangan. Setelah kematian sang ayah, Gus menemukan petunjuk foto ibunya yang tinggal di Colorado. Saat kediamannya kembali terancam oleh The Last Man, Gus diselamatkan oleh seorang perantau bernama Tommy Jepperd/Big Man (Nonso Anozie).

Gus yang melihat kebaikan hati sang Big Man, memutuskan untuk mengikuti pria tersebut dan mengajaknya bertualang ke Colorado untuk menemukan sang ibu.

Penuh Pemandangan Indah

Sweeth Tooth adalah sebuah series dengan visual lansekap yang memanjakan mata. Bahkan hutan yang menjadi tempat tinggal pertama Gus memiliki arsitektur hutan yang tak jarang membuat penonton merasakan terpaan angin dan air.

Padang hijau dan kondisi dunia pasca pandemi digambarkan sangat menyegarkan. Tanaman yang tumbuh di sisa kendaraan dan bangunan dunia lama, serta lingkungan bervirus yang menyebarkan bunga ungu yang cukup indah. Tampaknya tim visual dari Sweet Tooth memang senang sekali membuat penggambaran yang mendalam mengenai nature take over.

Untuk para pembaca versi komiknya, mungkin harus disayangkan karena series-nya mengusung genre drama petualangan yang family-oriented. Padahal komiknya sendiri menjadi unik karena tematiknya yang seram, kelam, dan kompleks karena bentuk dan emosi karakter-nya yang aneh dan menyeramkan.

Berbeda dengan desain karakter pada komik originalnya yang benar-benar menyeramkan, para anak hibrida di series ini justru terasa sangat imut dan menggemaskan. Perpaduan elemen hewani dengan kualitas make-up artist terlihat cukup realistis dan imajinatif.

Bentuknya yang fantasional tak lepas dari beberapa detail fungsional setiap binatang yang disisipkan. Kostum para pelindung Hibrida juga menambah pernak pernik yang luar biasa apik. Bagaimana desainer memadukan bulu hewan, topeng tengkorak binatang, dan berbagai atribut lainnya kedalam kostum Halloween yang sangat eksentrik..

Tiga Kisah yang Berbeda

Menampilkan 3 perspektif kehidupan pasca pandemi yang dikemas seperti mendongeng benar-benar memperkaya plot cerita tentang bagaimana beberapa karakter dengan profesi dan latar berbeda, bereaksi terhadap situasi akhir dunia.

Seperti pada beberapa series belakangan ini yang memiliki beberapa perspektif alur cerita, Sweet Tooth juga menggunakan formula serupa untuk mempertemukan para karakter utama di paruh akhir musim, dan saling menghubungkan satu sama lain pada konklusi mengesankan yang tentunya menambah antusiasme penonton untuk kelanjutan musim berikutnya.

Fantasi yang tak hanya menyegarkan, namun juga terasa hangat dengan hamparan warna cerah-nya dan juga scoring yang menyisipkan beberapa lagu bergenre country yang sangat cocok dengan tematik film. Membuat semua yang menyaksikan Sweet Tooth merasakan betapa optimisnya Gus menghadapi tatanan sosial yang sudah hancur.

Akhir kata, petualangan Gus dan Big Man ini sangat layak untuk diikuti. Hubungan keduanya dan semua karakter yang terlibat di Sweet Tooth memang terasa unik. Tapi kamu juga akan menemukan betapa banyaknya nilai kemanusian yang mungkin bisa diterapkan di masa pandemi seperti sekarang ini.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top