istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Dota Dragon's Blood, Kisah Davion di Balik Konflik Para Elf

Anduril   29 Mar 2021
Dota Dragon's Blood, Kisah Davion di Balik Konflik Para Elf

Setelah dikembangkan oleh Valve, DOTA 2 menjadi game sangat populer bagi kalangan gamer. Kesuksesan DOTA 2 ternyata tidak hanya merambah ke ranah esports dengan hadiah gila-gilaan, tapi juga ke anime yang saat ini sudah bisa kamu saksikan di Netflix dengan judul Dota Dragon’s Blood.

Sesuai dengan judulnya, Dota Dragon’s Blood akan menceritakan kisah Davion sang Dragon Knight, hingga ke konflik Selemene dan Invoker.

Review Dota Dragon’s Blood

Petualangan Davion dan Mirana

Dota Dragon's Blood mengangkat pertemuan antara Davion, sang Dragon Knight dengan Mirana, seorang putri terbuang yang berasal dari hutan Night Silver. Pertemuan mereka terjadi karena adanya pencurian bunga teratai legendaris milik dewi Mirana, Selemene yang dilakukan oleh Fymryn, bangsa Elf dari Coedwig.

Adapun tujuan Fymryn dalam mencuri bunga teratai karena ingin membangkitkan dewinya yang dikabarkan telah lama mati bernama Mene. Dalam misi pencarian bunga teratai tersebut, Mirana menjelajah ke berbagai lokasi ditemani oleh Marci (pengikut setianya) serta Sagan yang merupakan kendaraan khas para pemimpin pasukan Selemene..

Davion dikenal sebagai ksatria pembasmi naga yang memiliki keberanian dalam membunuh para naga. Bahkan dia telah membunuh lima jenis Naga sehingga hampir menyaingi Kaden yang merupakan Dragon Knight legendaris.

Suatu hari Davion berhasil membunuh naga yang menyerang desa. Namun, saat hendak menikmati keberhasilannya dengan pesta di bar setempat, salah seorang ksatria lainnya malah menuju sebuah gua dan berkeinginan membangunkan Elder Wyrm yang sedang tertidur di gua yang paling dalam.

Keadaan ini membuat Davion bergegas menuju gua tersebut untuk menggagalkan rencana sang ksatria. Namun, ia terlambat karena Elder Wyrm sudah terbangun dari tidurnya.

Dalam pertemuannya dengan Elder Wyrm, Davion juga dihadapkan satu tokoh mengerikan lainnya, yaitu Terrorblade. Tidak disangka, pertemuan ini mengubah nasib Davion untuk selama-lamanya.

Penuh dengan Elemen DOTA 2

Jika kamu adalah pemain DOTA 2, kamu pastinya akan mengenali beberapa elemen yang ada di dalam animasi ini, salah satunya adalah skill yang digunakan oleh para karakternya. Sebut saja seperti Starstorm dan Sacred Arrow dari Mirana, serta Lucent Beam dan Eclipse dari Luna.

Selain skill, kamu juga bakal diajak melihat berbagai item yang hadir di DOTA 2 plus karakter-karakter sampingan yang menjadi cameo di dalamnya. Salah satunya adalah sang Shopkeeper yang memiliki peranan sangat penting di dalam cerita. Dota Dragon’s Blood season 1 berisikan total delapan episode yang akan membawamu ke lore DOTA 2 sebelum Davion berubah menjadi hibrida naga dan manusia. Selain itu kamu juga akan diajak mendalami konflik ras Elf yang memuja Selemene dan bagaimana Invoker menaruh dendam pada Selemene.

Banyak sekali yang harus diceritakan sehingga Netflix memutuskan untuk membagi kisah Dragon’s Blood menjadi beberapa season. Untuk season pertama ini, akhir kisahnya bakal menjadi pembukaan dari konflik antara Terrorblade dan para naga.

Selain konflik-konflik di atas, plot Dota Dragon’s Blood masih menyimpan banyak misteri yang mengerikan. Seperti misalnya di mana lokasi pecahan Dire dan Radiant, atau apa hubungan Shopkeeper dengan Invoker.

Kesimpulan

Walaupun disampaikan dalam format animasi, tapi jangan membayangkan kalau Dota Dragon’s Blood adalah serial TV untuk anak-anak yang ceria dan heroik. Netflix sudah cukup terkenal dengan format animasinya yang sangat eksplisit. Mulai dari Castlevania, hingga Dragon Dogma, semua ditampilkan penuh adegan dewasa.

Di luar formatnya yang sangat eksplisit DOTA Dragon’s Blood hadir sangat apik dengan menyajikan berbagai latar belakang di setiap karakternya dengan cukup detail. Di samping itu, aksi yang disajikan juga sangat oke dengan tampilan animasi yang mulus.

Konflik yang dihadirkan juga bisa masih bisa dikembangkan menjadi lebih luas. Alhasil, semua yang menonton serial ini akan sangat menantikan DOTA Dragon’s Blood di musim berikutnya. Bagi kami Dota Dragon’s Blood bisa kami ganjar dengan nilai 8 dari 10, setara dengan seria animasi Netflix lainnya.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top