istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS KOMIK

Rayakan HUT Ganes TH, Si Buta dari Gua Hantu Berlaga di Lokapala

en19ma   19 Jul 2021
Rayakan HUT Ganes TH, Si Buta dari Gua Hantu Berlaga di Lokapala

Lahir di Tangerang (Jawa Barat) pada tanggal 10 Juli 1935, Ganes Thiar Santosa (Thio Thiauw San) –atau, lebih dikenal dengan nama pena singkatnya, Ganes TH– adalah seorang komikus terkenal, yang merupakan salah satu tonggak kejayaan komik di Indonesia. Pada masanya, Ganes TH merupakan salah satu dari “tiga dewa komik Indonesia” bersama dengan Jan Mintaraga dan Teguh Santosa selepas kejayaan Kho Wan Gie, R.A. Kosasih, Zam Nuldyn, dan Taguan Hardjo.

Kisah dalam komik-komik Ganes TH begitu memikat hati pembaca komik Indonesia di era ‘70-an sampai ‘80-an. Salah satunya adalah “Si Buta dari Gua Hantu,” yang menjadi merk dagangnya dan merupakan tokoh komik lokal yang paling populer di sepanjang masa. Dapat dikatakan, komik Si Buta dari Gua Hantu adalah komik silat Indonesia yang pertama. Terbitan perdananya pada tahun 1967 langsung "meledak," sehingga komik Indonesia pada saat itu pun dilanda oleh "demam silat," menjadikan banyak komikus lain yang mengekor di belakang kesuksesan Si Buta dari Gua Hantu.

Kisah Tragis dari Seorang Pendekar Silat

Kisah yang berlatar di Nusantara zaman kolonial Hindia Belanda ini menceritakan kisah yang tragis dari Barda Mandrawata, seorang pendekar dari perguruan pencak silat Elang Putih, yang hidupnya hancur usai calon isterinya, Marni Dewianti; ayahnya, Paksi Sakti Indrawatara; dan saudara-saudara seperguruannya tewas di tangan seorang pendekar kejam misterius dan dijuluki “Si Mata Malaikat.”

Balas dendam Barda kepada Si Mata Malaikat harus dibayar dengan kehilangan indera penglihatan. Meski begitu, dia malah menemukan sebuah gua angker yang tersembunyi secara tak sengaja, dan berhasil mempelajari ilmu ajian yang langka di dalam gua tersebut. Semunculnya dari pengasingan dalam gua angker tersebut, Barda –yang merasa sangat sedih dan marah pada kenyataan– memilih untuk berkelana bersama teman monyetnya yang setia. Membasmi kebatilan dan kejahatan serta membantu orang-orang yang lemah dan tertindas di seluruh penjuru Nusantara sembari mencari kedamaian dalam hatinya, hingga kemudian dikenal dengan julukannya, “Si Buta dari Gua Hantu.”


Dikabarkan bahwa komik seri perdana Si Buta ini dicetak hingga ratusan ribu eksemplar, bahkan dicetak ulang kembali pada tahun 2005. Saking populernya, komik yang memopulerkan cerita silat khas Nusantara ini diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar yang bergenre laga pada tahun 1970 dengan judul yang sama, yang dibintangi Ratno Timoer dan Maruli Sitompul sebagai lakon utama.

Balik ke komiknya, serial Si Buta dari Gua Hantu tidak akan pernah dilupakan banyak pembaca dari berbagai pulau di Indonesia. Hal ini disebabkan petualangan yang diarungi Si Buta, yang dimulai dari Jawa Barat hingga menyeberang ke banyak pulau, seperti Bali, Kalimantan, Flores, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah, yang menunjukkan pengetahuan yang luas dari Ganes TH sebagai salah satu legenda komikus Indonesia dan kecintaannya yang begitu mendalam pada Tanah Air.

“Tuhan telah menciptakan jalan ini untuk kutempuh, langit tempatku bernaung, pohon tempatku meneduh dari terik sang mentari dan hujan. Aku berada di mana-mana. Itulah duniaku…!” – Si Buta

Hadir sebagai Ksatriya Baru di Game Lokapala

Tidak hanya diadaptasi menjadi beberapa film layar lebar, juga beberapa kali melanglang ke media layar kaca, dalam rangka peringatan atas hari kelahiran dari Ganes TH, karakter Si Buta dari Gua Hantu pada bulan Juli ini juga dihadirkan sebagai salah satu Ksatriya baru di game Lokapala: Saga of the Six Realms melalui kerjasama, yang dijalin secara resmi antara Bumilangit Entertainment dengan PT Melon Indonesia selaku pihak penerbit dari salah satu judul game mobile lokal, yang dikembangkan Anantarupa Studios dengan genre MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) tersebut.

Upaya tersebut juga dilakukan dalam rangka mengembangkan kekayaan intelektual asli Indonesia dan sebagai bentuk komitmen untuk menciptakan Ksatriya yang diangkat dari sejarah dan mitologi dari Indonesia. Begitulah, sebagai sosok jawara –tepatnya, sang pendekar pada era jawara, dalam hal ini– karakter Si Buta dari Gua Hantu, setelah lebih dari 50 tahun sejak perilisan pertamanya, dipanggil Ancient Ones untuk bertarung bersama deretan Ksatriya lainnya dalam dunia Lokapala.

Selaku VP Licensing & Merchandising dari Bumilangit Entertainment, Agung Rachmawan bertutur, “Diangkatnya Si Buta dari Gua Hantu dalam permainan besutan asli Indonesia, Lokapala, menjadi suatu momentum bahwa karakter asli lokal Indonesia seperti Si Buta dari Gua Hantu sudah dapat digunakan oleh para fans pencintanya dalam bentuk permainan digital yang mutakhir.”

“Si Buta dari Gua Hantu telah lahir dan dikenal selama lebih dari 5 dekade, dan di era digital ini, saat yang tepat bagi Bumilangit berkolaborasi dengan [PT] Melon Indonesia sebagai salah satu penyedia platform digital terdepan asli Indonesia untuk lebih mengenalkan dan menghadirkan karakter [yang] legendaris ini kepada generasi muda penerus bangsa,” lanjut Is Yuniarto, GM Bumilangit Komik.

Sebagai CEO PT Melon Indonesia, Dedi Suherman menambahkan, “Banyak request dari komunitas gamers, bahwa mereka ingin sekali [agar] karakter asli Indonesia masuk ke game Lokapala, dan kami melihat [hal] ini sebagai potensi kerjasama yang apik dengan Bumilangit, karena Si Buta dari Gua Hantu ini sendiri juga belum pernah dijadikan sebagai karakter dari game mana pun.”

Selaku Founder & CEO Anantarupa Studios, Ivan Chen menjelaskan, “Sejak awal, Anantarupa mengembangkan konsep universe Lokapala supaya bisa berkolaborasi dengan IP lokal. Tujuannya adalah bagaimana IP lokal bisa tumbuh bersama-sama dan saling menguatkan di tengah-tengah bombardir industri IP asing yang semakin banyak. Kehadiran Si Buta dari Gua Hantu ke dalam Svaka Lokapala adalah salah satu wujud dari visi kami. Semoga, dengan ini, ekosistem industri IP di Indonesia semakin berkembang sehingga industri IP lokal dapat menjadi tuan di negeri sendiri.”

Skill-skill yang dimiliki si Buta


Passive Skill: Batu Berbalas Bumi


Skill 1: Topeng Monyet


Skill 2: Mata Malaikat


Ultimate Skill: Tiga Sekali Tebas

Bersenjatakan tongkat batu, jubah tarung yang terbuat dari sisik ular raksasa yang menjaga Gua Hantu, dan kemampuan untuk “melihat” dengan suara dan hati, hadirnya karakter Si Buta sebagai salah satu Ksatriya di game Lokapala ini diharapkan bisa membuat industri kreatif Indonesia dapat maju secara bersama-sama hingga menjadi lebih baik, dan juga sebagai semacam sarana untuk pengembangan serta penambah khazanah kekayaan intelektual asli Indonesia untuk ke depannya.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top