istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Rasakan Bagaimana Menjadi Buta dalam Blindscape

Andy Chan   01 Mar 2017
Rasakan Bagaimana Menjadi Buta dalam Blindscape

Alkisah, ada seseorang yang mencoba melarikan diri dari sebuah negara totaliter dan akhirnya dihukum secara keji. Kedua buah bola matanya dibakar. Efek sampingnya adalah (selain kehilangan penglihatan, tentunya) dia tak bisa menangisi kesengsaraannya karena saluran air matanya tersegel akibat pembakaran tersebut. Meski pun sudah menjadi buta, dia tetap tidak kehilangan harapan, dan kembali mencoba untuk melarikan diri. Itulah tema cerita dari game mobile unik berjudul Blindscape ini.

Dibuat oleh Gavin Brown, Blindscape merupakan sebuah game eksperimental yang akan membawa pemain ke dalam dunia orang buta. Seluruh cerita dibawakan dengan narasi berbahasa Inggris dari sang tokoh utama. Sama sekali tidak ada visualisasi dalam game mobile ini. Ini dikarenakan pada layar hanyalah ada tampilan berwarna hitam saja, yang merepresentasikan bagaimana pemain sebagai sang karakter utama tidak memiliki penglihatan sama sekali.

Begitulah, tampilan pada layar adalah 99% berwarna hitam. Narasi akan terus berjalan sampai tiba saatnya bagi pemain untuk melakukan interaksi demi melanjutkan cerita. Ketika interaksi dimulai, di bagian pojok kiri bawah akan muncul tulisan "Hint" yang apabila disentuh, akan menampilkan keterangan cara berinteraksi dengan game-nya.

Pengoperasian game-nya sendiri cukup sederhana, pemain harus melakukan interaksi dengan obyek yang ada di layar dengan cara meraba-raba. Persis seperti orang buta. Misalnya untuk membuka pintu, pemain harus mereka-reka, ada di sebelah mana pintu tersebut kira-kira berada untuk kemudian menyentuh posisi pintu tersebut di layar. Jika salah menyentuh, maka akan ada suara dari sang tokoh utama, seperti "Ouch!" atau "Ow!" dan suara-suara keluhan lainnya.

Selain menyentuh layar, pemain kadang harus berjalan untuk mencari sumber suara, yang bisa dilakukan dengan menyentuh posisi layar kiri atau kanan sambil mendengarkan suara yang diperdengarkan. Apabila suaranya makin menjauh, maka pemain harus berjalan ke arah sebaliknya sampai berhasil menemukan suara yang tepat terdengar di tengah-tengah.

Sang pencipta Blindscape juga memberikan sedikit lelucon pada halaman deskripsinya dengan menyatakan bahwa game mobile ini memiliki grafis High Definition yang memukau. Berhubung hanya tampilan berwarna hitam saja yang ditampilkan, bukankah agak sulit untuk menentukan seberapa HD grafis yang ada? Yang pasti, Blindscape wajib dimainkan dengan menggunakan headphone/earphone karena game-nya membutuhkan lokasi suara yang diberikan oleh game-nya dengan presisif. Apakah ada di sebelah kiri atau pun di sebelah kanan.

Meski pun tidak ada subtitle dalam game mobile ini, suara narasi yang diberikan cukup jelas dan tegas. Selain itu, Blindscape juga memiliki efek suara yang sanggup untuk menunjukkan bagaimana rasanya seseorang yang tidak memiliki penglihatan bisa merasakan dunia di sekitarnya. Sebagai game mobile yang tidak memiliki grafis (biar pun grafisnya disebut HD), ini cukup menakjubkan.

Uniknya, game Blindscape ini free-to-play secara keseluruhan. Tidak ada iklan, tidak ada in-app purchase, tidak butuh koneksi Internet, dan tidak ada macam-macam yang biasanya hadir dalam sebuah game free-to-play lainnya. Sayangnya, durasi dari Blindscape ini sangatlah pendek. Game-nya bisa diselesaikan dalam hitungan menit saja, tidak sampai hitungan satu jam sama sekali.

Selain pendeknya cerita, satu hal lainnya lagi yang mungkin menjadi minus terbesar dari game mobile ini adalah tidak adanya Replay Value sama sekali. Blindscape dimainkan dengan sangat linier. Tidak ada pilihan cabang cerita dan sejenisnya sama sekali. Akibat dari hal ini, setelah pemain menamatkan game-nya, maka tidak ada alasan lagi untuk memainkan ulang Blindscape.

Memang, Blindscape hanyalah sebuah game eksperimental, namun ceritanya cukup menarik (meski pun pendek), dan terasa sebagai sebuah game mobile berseni yang unik dibandingkan dengan game biasa. Di mana lagi, ada game yang grafisnya hanyalah layar hitam saja seperti ini? Bagi yang ingin mencoba untuk sedikit merasakan bagaimana rasanya menjadi orang buta, cobalah memainkan Blindscape yang berukuran 72MB ini sekali saja.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top