Proses Pengiriman Smartphone Terganggu COVID-19

Published: 28 Mar 2020, oleh Anduril

Strategy Analytics baru saja merilis laporan terbarunya terkait dengan jumlah pengiriman smartphone untuk bulan Februari. Disebutkan jumlah keseluruhan smartphone yang terjual dibandingkan dengan Februari tahun lalu sangat berbeda dan turun sangat tajam. Pengiriman global hanya mencapai 61,8 juta unit, turun 38% YoY. Padahal, Februari 2019 tercatat mencapai 99,2 juta unit.

Mayoritas produksi smartphone terjadi di Tiongkok, dan dengan wabah COVID-19, manufaktur di Tiongkok melambat pada bulan Januari. Hal ini pun berimbas dan mengganggu rantai pasokan ke banyak industri di seluruh dunia, tidak hanya terbatas pada consumer electronics.

“Ketakutan wabah COVID-19 telah menyebar ke Eropa, Amerika Utara dan di tempat lain, dan ratusan juta konsumen kaya berada di tempat terkunci, tidak mampu atau tidak mau berbelanja untuk perangkat baru,” jelas Yiwen Wu, Analis Senior di Strategy Analytics.

Ditambahkan oleh Yiwen Wu, industri smartphone harus bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk meningkatkan penjualan dalam beberapa minggu mendatang, seperti penjualan flash online atau diskon besar untuk bundling dengan produk-produk yang memang disukai, seperti jam tangan pintar atau gelang pintar.

Pertanyaannya adalah, apakah ini cukup untuk mengejar penjualan smartphone? Jumlah orang yang terinfeksi oleh COVID-19 masih terus meningkat. Besarnya dampak ekonomi yang disebabkan oleh wabah ini telah memutus pekerjaan sebagian banyak orang atau pendapatannya berkurang.

“Dengan pendapatan yang lebih sedikit, orang-orang akan cenderung enggan untuk mengupgrade atau membeli perangkat baru, termasuk smartphone. Tentu saja ini menjadi tantangan yang tidak mudah yang harus dihadapi oleh sejumlah pabrikan,” pungkas Yiwen Wu.

Tags

news COVID-19 kesehatan keamanan distribusi smartphone penjualan coronavirus virus pandemik gadget hardware bisnis

Share Artikel