Ada sebuah masa di mana Blade and Soul dari NCSOFT dijanjikan masuk ke pasar Indonesia melalui sebuah publisher lokal. Sayangnya janji tersebut sepertinya hanya isapan jempol belaka. Sebab hingga saat ini kami tidak pernah menemukan Blade and Soul yang dimaksud, hingga akhirnya Netmarble membawa Blade and Soul Revolution ke Indonesia.
Kamu boleh senang dengan keputusan Netmarble Indonesia, sebab akhirnya game yang memiliki grafis ciamik ini benar-benar dirilis di Indonesia. Jadi bisa dibilang penantian selama 8 tahun tidak sia-sia begitu saja. Meskipun berbeda platform dengan versi aslinya, tapi Blade and Soul Revolution dijanjikan akan merangkum dan memiliki semua fitur dari game aslinya.
Kisah Blade and Soul Revolution masih berkutat pada balas dendam, pengkhianatan, dan tragedi. Kamu akan melihat perkembangan cerita dari tiga realm utama yang saling berkonflik. Sebagai karakter utama, kamu akan melihat bagaimana karakter-karakter yang ada di sekitarmu ternyata memiliki andil yang besar dan ikut berkembang bersama plot yang kamu jalani.
Ini merupakan kisah beladiri yang dibalut dengan legenda turun-temurun dan kekuatan besar setara para dewa. Kamu terlibat di dalamnya dan harus bersiap dengan berbagai kemungkinan yang buruk.
Berbicara dengan kisah beladiri, Blade and Soul Revolution memiliki empat kelas yang membedakan serangan yang bakal kamu gunakan. Mulai dari Kung Fu Master, Destroyer, Force Master, dan Blade Master. Keempat kelas ini pada awalnya terlihat sama saja, hingga akhirnya kamu berusaha mengerjakan misi dan dungeon bersama-sama dengan orang lain.
Tidak ada perbedaan yang berarti antara Blade and Soul dengan Blade and Soul Revolution. Paling kamu hanya menemukan fitur-fitur tambahan yang selayaknya ada di game mobile. Seperti misalnya fitur auto battle dan auto route untuk mencari NPC dan posisi quest yang sedang dijalankan. Yah, mau bagaimana lagi, platform mobile memang memiliki keterbatasan dari sisi kontrol.
Blade and Soul Revolution masih mempertahankan artworknya yang ciamik dengan detail yang khas Hyung-tae Kim. Yah, beliau memang luar biasa kalau untuk urusan membuat desain karakter penuh warna yang memanfaatkan unsur cell shading. Melihat goresannya di Blade and Soul Revolution, mengingatkan kami pada karya beliau di Magna Carta: Tears of Blood.
Karena memiliki artwork, model karakter, dan animasi di atas rata-rata, Blade and Soul Revolution bakal menyiksa smartphone kamu yang berspesifikasi tanggung.
Sejatinya Blade and Soul Revolution bisa dimainkan smartphone dengan spesifikasi SnapDragon 636, RAM 3GB, dan Android 5.0. Tapi jangan harap kamu bisa mendapatkan gambar yang sama mulusnya ketika game ini dimainkan di SnapDragon 845, RAM 3GB, dan Android 8.0.
Untuk sekedar pembanding, kamu bisa menyaksikan versi mulus dan versi bluwek dari Blade and Soul Revolution di bawah ini.
Suka atau tidak suka, game mobile yang baik harus bisa dimainkan oleh semua kalangan. Meskipun dengan berbagai keterbatasan grafis yang tidak bisa diacuhkan begitu saja. Yah, namanya juga game adaptasi PC dengan grafis yang mumpuni.
