istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Pola Makan Pengaruhi Kesehatan Kulit? Simak Hasil Riset Nusantics!

en19ma   02 May 2021
Pola Makan Pengaruhi Kesehatan Kulit? Simak Hasil Riset Nusantics!

Selama satu tahun, manusia telah dihadapkan pada pandemi. Sangat banyak perubahan dan adaptasi kebiasaan baru yang dilakukan. Mulai dari cara bekerja, bersosialisasi, menjalankan kehidupan sehari-hari hingga menggeluti hobi. Mau tidak mau, pandemi telah mengubah persepsi dan pola pikir kita bahwa kesehatan merupakan prioritas utama yang harus dilakukan agar imunitas tetap terjaga. Selain itu, intensitas penggunaan masker yang tinggi nyatanya telah menyebabkan sejumlah masalah kulit di area sekitarnya.

Melihat pentingnya kebutuhan untuk menjaga imunitas dan kesehatan, Nusantics telah bekerjasama dengan Burgreens untuk meneliti pola makan yang bervariasi dan hubungannya dengan kesehatan kulit. Setelah merancang desain utama PCR untuk mendeteksi COVID-19 bersama BPPT dan Biofarma pada tahun lalu, startup bioteknologi ini telah menemukan fakta-fakta yang menarik dari hasil penelitian yang dilakukan bersama dengan perusahan plant-based food chain tersebut.

Penelitian tersebut dilakukan kepada sebanyak kurang lebih 166 orang dengan rentang usia 25 hingga 35 tahun. Ada pun sampel penelitian ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu kriteria kelompok orang yang memiliki pola makan yang bervariasi dengan mengonsumsi lebih dari 8 jenis sayuran, buah, dan protein (nabati & hewani) per hari dan kelompok orang yang mengonsumsi kurang dari 8 jenis makanan yang disebutkan per hari.

Revata Utama selaku co-founder dan CTO Nusantics mengatakan, “Kesempatan untuk meneliti kelompok manusia dengan pola makan yang berbeda ini sungguh luar biasa. Dengan penelitian ini, kita bisa mendapat insight [yang] baru mengenai pentingnya [untuk] menjaga pola makan yang bervariasi demi kesehatan tubuh kita.”

Microbiome adalah kumpulan mikro-organisme yang terdiri dari bakteri, jamur, virus, dan arkea yang hidup di tanah, air, udara, serta pada lebih dari 50% tubuh manusia. Microbiome yang hidup pada organ dan kulit manusia, sedikit banyak menunjukkan kesehatan dan imunitas kulit, maka adalah penting untuk mengetahui sejauh mana gaya hidup dan pola makan bakal mempengaruhi keseimbangan dan keberagaman mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok orang yang menerapkan pola makan yang bervariasi, baik dari sumber nabati mau pun hewani, dengan durasi minimal 6 bulan bakal memiliki kondisi kulit yang lebih tangguh terhadap serangan penyakit. Sedangkan sisanya, yaitu yang mengonsumsi variasi makanan nabati kurang dari 8 jenis per hari, cenderung untuk rentan terhadap gangguan imunitas dan penyakit kulit, seperti jerawat, mudah iritasi, dan kemerahan.

Founder Burgreens, Max Mandias, juga menambahkan, “Semoga hasil penelitian ini bisa membuka mata anak muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan dengan menerapkan pola makan yang lebih sehat serta lebih berorientasi pada sumber nabati.”

Dari hasil penelitian tersebut, kita juga dapat melihat fakta bahwa makanan yang kita konsumsi akan sangat mempengaruhi kondisi microbiome usus, kesehatan secara umum, dan imunitas kulit. Nusantics percaya bahwa kondisi microbiome dapat tetap terjaga apabila kita dapat mengubah pola makan menjadi lebih bervariasi dengan memperbanyak konsumsi dari sumber nabati, seperti gado-gado, pecel, rujak, urap, dan sejenisnya. Sumber makanan nabati dengan berbagai olahan yang lezat dan kekinian juga sudah dapat ditemukan di pasaran, salah satunya adalah Burgreens yang menjadi pionir dalam industri plant-based food chain.

Untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi microbiome kulit, seperti dalam penelitian tersebut, Nusantics menyediakan layanan Biome Scan, yaitu analisa profil microbiome kulit pertama di Indonesia. Layanan analisa profil microbiome tersebut bisa didapatkan di Nusantics Hub, Senopati (Jakarta). Sebagai perusahaan yang berbasis bioteknologi, Nusantics juga tengah mengembangkan riset untuk menganalisa kondisi microbiome di air, tanah, dan udara yang dapat dimanfaatkan untuk memahami kondisi lingkungan dan langkah yang harus diambil untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top