Pokemon Go Hadir untuk Masyarakat Korea Selatan
Published: 02 Feb 2017, oleh Dikdok
Bagi beberapa orang, demam Pokemon Go tampaknya telah menjadi sesuatu yang mereka lupakan di akhir-akhir ini. Namun, Niantic nyatanya tetap mencoba melakukan ekspansi terkait wilayah operasionalnya. Setelah Pokemon Go diresmikan di India pada beberapa waktu yang lalu, permainan tersebut kini pun datang menyambangi masyarakat Korea Selatan.
Niantic sendiri mengumumkan peluncuran ini melalui sebuah media sosial, mendorong para masyarakat di Korea Selatan untuk melakukan aksi “Get up and Go” dalam rangka memeriahkan datangnya permainan ini.
Pada pembaruan teranyar versi 0.53.2 di perangkat Android dan versi 1.23.2 di iOS, Pokemon Go juga menambahkan sebuah dukungan khusus bahasa Korea untuk mempermudah masyarakat Korea Selatan dalam menikmati permainan tersebut.
Diketahui, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang awalnya menentang keberadaan permainan Pokemon Go. Pasalnya, permainan buatan Niantic ini mengandalkan teknologi GPS dari Google Maps. Google Maps sendiri selama ini dibatasi fungsinya di Korea Selatan. Alasannya terkait stabilitas nasional, sebab Maps menghimpun informasi lokasi yang dikhawatirkan membahayakan keamanan negara.
Dihimpun dari Digital Trends pada akhir bulan lalu, peresmian Pokemon Go di Korea Selatan ini juga tidak lepas dari berbagai upaya dan kendala terkait negosiasi antara Pokemon Go dengan pemerintah setempat.
"Kami telah menunggu sangat lama dan berupaya keras untuk merilis Pokemon Go di Korea Selatan," kata Lim Jae Boem selaku CEO Pokemon Korean.
Korea Selatan sendiri menjadi salah satu pasar game terbesar di dunia setelah China, Jepang, dan Amerika Serikat. Menurut perusahaan analisis IHS, Korea Selatan menghabiskan lebih dari pendapatan per kapita pada handphone mereka untuk games dibandingkan dengan Jepang.
“Korea Selatan menjadi salah satu pasar mobile game yang menguntungkan, sehingga perlu untuk mendorong lebih untuk game,” ungkap seorang analis game bernama Jack Kent.
Permainan Pokemon Go tersebut kini sudah diunduh sebanyak lebih kurang 500 juta pengguna di seluruh wilayah operasinya, termasuk Indonesia. Basis pengunduh tersebut dihimpun dalam kurun waktu enam bulan sejak pertama kali dirilis.