istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Pintaria SUPER30, Beasiswa Pelatihan & Kompetisi untuk Hasilkan 30 Full Stack Developer Paling Berbakat se-Indonesia

Conny   11 Feb 2020
Pintaria SUPER30, Beasiswa Pelatihan & Kompetisi untuk Hasilkan 30 Full Stack Developer Paling Berbakat se-Indonesia

Pintaria, sebuah portal yang menyediakan berbagai program kuliah dan kursus/pelatihan, telah membuka kesempatan bagi anak-anak muda terbaik di Indonesia untuk mengikuti program beasiswa pelatihan kursus Full Stack Developer dan memulai karier di bidang IT. Diberi nama Pintaria SUPER30, program ini diresmikan secara langsung oleh Dr. Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi & UKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, di Jakarta (10/02/2020).

Pintaria SUPER30 merupakan ajang pencarian [atas] 60 orang yang siap [untuk] berkomitmen belajar [secara] intensif Full Stack Developer selama 6 bulan. Di akhir periode, hanya 30 orang terbaik dari yang terbaik akan lulus dari program [ini] dan disalurkan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan mitra kami,” ujar Novistiar Rustandi, CEO HarukaEDU selaku start-up edutech yang berada di balik Pintaria. Ada pun nilai beasiswa yang diberikan untuk masing-masing peserta adalah sekitar Rp 40 juta rupiah per orang.


Ruddy Salahudin, Deputi Kemenko Perekonomian, saat membuka secara resmi Pintaria SUPER30

Program ini selaras dengan apa yang dicita-citakan oleh pemerintah, seperti yang diutarakan oleh Dr. Rudy Salahuddin, “Kami mendukung penuh, program dari perusahaan swasta yang memberikan kontribusi [secara] positif bagi pengembangan SDM di bidang teknologi, terlebih Indonesia [pada] saat ini sedang fokus pada ekonomi digital. Hal ini selaras dengan apa yang menjadi fokus utama pemerintah,” ujarnya.

FAKTA PENTING

Berikut adalah beberapa data dan angka yang ditemukan terkait perkembangan IT di Indonesia:

1. Kebutuhan tenaga kerja IT

"Hingga tahun 2030, kita butuh 17 juta orang yang bekerja di bidang ekonomi digital, yang mana 4 persen [di antaranya] akan bekerja di sektor manufaktur dan sisanya di jasa industri [yang] terkait," kata Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian. (https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190312195140-37-60263/siapa-minat-ri-butuh-17-juta-tenaga-kerja-it)

Berdasarkan data dari Ekrut, sepanjang tahun 2018, terjadi peningkatan jumlah perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan di bidang IT. Setidaknya, tercatat ada sebanyak lebih dari 1.052 perusahaan yang aktif dalam mencari tenaga IT di Indonesia, atau naik sebanyak 380,37% dibanding tahun 2017 yang hanya sebanyak 219 perusahaan. Ada pun posisi pekerjaan yang paling banyak dibutuhkan adalah back-end engineer dan front-end engineer, dengan permintaan atas masing-masing roles meningkat tajam hingga sebanyak 832% dan 342%.

2. Jumlah perusahaan rintisan/start-up di Indonesia

Berdasarkan situs Startup Ranking per 21 Maret 2019, jumlah start-up (perusahaan rintisan yang berbasis teknologi) Indonesia mencapai 2.074. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia di posisi kelima sebagai negara dengan startup terbanyak di dunia.

Ada pun negara dengan startup terbanyak adalah Amerika Serikat, yang mencapai lebih dari 46 ribu. Kemudian, diikuti oleh India yang memiliki 6.181 startup, lalu Inggris sebanyak 4.909 startup serta Kanada sebanyak 2.489 startup. (https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/03/22/indonesia-memiliki-2000-startup)

3. Transformasi Digital di Indonesia

Pemerintah telah meluncurkan inisiatif Making Indonesia 4.0 untuk mengimplementasikan beberapa strategi digital dalam rangka transisi industri-industri di Indonesia menuju era Industri 4.0. Industri makanan dan minuman, otomotif, elektronika, kimia, tekstil, dan garmen menjadi kunci dalam peta jalan tersebut. Sebanyak 78,6% responden pelaku bisnis menyatakan setuju bahwa perusahaan mereka harus terhubung dan menggunakan otomatisasi, analisis data yang canggih, dan berbagai alat digital lain guna meningkatkan proses dan operasional perusahaan. (https://republika.co.id/berita/pui85n/mantap-786-perusahaan-setuju-transformasi-digital)

4. Prospek karier di bidang teknologi digital

Survei World Economic Forum (WEF) terhadap 56 ribu pemuda berusia 15-35 tahun di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) menunjukkan adanya keinginan yang kuat untuk bekerja di sektor teknologi. Sebanyak 33% responden ingin bekerja untuk perusahaan rintisan (startup) atau mendirikan perusahaan rintisan di masa depan. (https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/08/19/mayoritas-generasi-muda-di-asean-ingin-bekerja-untuk-startup)

Dalam kesempatan yang sama, Novistiar juga menegaskan bahwa program Pintaria SUPER30 ini diselenggarakan secara online sehingga siapa pun dari daerah mana pun di Indonesia bisa mengikutinya. “Kami akan memilih [sebanyak] 60 peserta yang tersaring di seleksi awal untuk menerima beasiswa kursus Full Stack Developer secara online. Selain pelatihan hard skills, peserta juga harus menyelesaikan beberapa pelatihan soft skills. Lalu, akan ada proses eliminasi [secara] ketat [pada] setiap bulannya untuk menemukan 30 talenta terbaik di bulan keenam,” lanjutnya.


Novistiar Rustandi, CEO Pintaria, saat membuka secara resmi Pintaria SUPER30

Selain menghasilkan talenta IT terbaik, tujuan dari Pintaria SUPER30 adalah mengajak semua pihak yang berkepentingan, baik dunia industri, lembaga pendidikan dan pelatihan, media, komunitas, mau pun pemerintah, untuk berkolaborasi (collaborate) dalam usaha meningkatkan kualitas SDM Indonesia dengan memberikan pelatihan (educate) gratis dan memberikan pekerjaan (employ) kepada lulusannya sehingga taraf hidup mereka meningkat (improve) dan mereka bisa menjadi inspirasi (inspire) bagi banyak orang.

Kualitas para lulusan dari program ini merupakan hal yang paling diperhatikan. Untuk itu, Pintaria bekerjasama dengan Lithan Digital Skills Accelerator yang sudah memiliki sertifikasi internasional dalam menyelenggarakan kursus Full Stack Developer secara offline dan online. Penyedia kursus asal Singapura ini sudah memiliki lebih dari 20.000 siswa dengan tingkat kelulusan yang mencapai 90% dan lebih dari 2.000 perusahaan mitra yang merekrut lulusannya.


Dominic, Direktur LITHAN, saat menjelaskan program kursus Full Stack Developer

Mengenai Full Stack Developer Online Course

Pelatihan online Full Stack Developer dari Lithan yang akan diberikan kepada peserta Pintaria SUPER30 terdiri dari 1.000 jam learning hour, yang mencakup pelajaran berikut ini:

  1. Front-end Web Development
  2. Programming Foundation
  3. UI Frameworks
  4. Database Design and Implementation
  5. Web Development Foundation
  6. Capstone Project – Java

Ada pun metode belajarnya dilakukan secara online, yang terdiri dari:

  1. E-learning (90 jam)
  2. Projects/Assignments (180 jam)
  3. Flipped Class/Mentoring (90 jam)
  4. Self-learning (639 jam)
  5. Assessment (1 jam)

Selain Lithan, Pintaria juga menggandeng SUPERmentor yang merupakan tokoh-tokoh IT, yang sudah memiliki pengalaman selama puluhan tahun, untuk mendampingi para peserta selama 6 bulan program. Praktisi yang menjadi SUPERmentor dalam program ini di antaranya adalah Alfred Boediman, Managing Director Samsung Research Indonesia; Endy Lambey, CIO GetPlus; Erga Munggaran, CTO HarukaEDU; Natali Ardianto, Co-founder & CEO ITMI (Co-founder Tiket.com); On Lee, CTO GDP Venture; William Notowidagdo, Head of Engineering Ralali.com; dan lainnya.

MENGENAI SUPER MENTOR

Beberapa mentor yang akan dilibatkan dalam Pintaria SUPER30 di antaranya adalah (berdasarkan abjad):

1. Alfred Boediman

Alfred pada saat ini bekerja sebagai Managing Director dari Samsung Research Indonesia dan sebelumnya pernah bekerja sebagai Head of Product Development di berbagai perusahaan, yang di antaranya adalah XL Axiata, MTN Group, dan AXIS Telecom, serta pernah menjabat sebagai General Manager SIEMENS.

2. Endy Lambey

Endy pada saat ini bekerja sebagai Chief Information Officer di Getplus Indonesia dan sebelumnya pernah bekerja sebagai Data Architect di Traveloka, Senior Data Analyst di The Abu Dhabi Company for Petroleum Oil Operation, juga pernah bekerja di Microsoft dan senior konsultan di IBM.

3. Erga Munggaran

Erga merupakan Chief Technology Officer di HarukaEDU dan Pintaria.com. Sebelumnya, Erga pernah bekerja untuk beberapa perusahaan rintisan, seperti Talenta.co, Seekmi, dan Multiply Indonesia.

4. Natali Ardianto

Natali pada saat ini merupakan Co-Founder dan CEO dari Itme.id dan pernah menjabat sebagai Co-Founder dan CTO dari Tiket.com serta Co-Founder dan CTO dari EmasDigi. Saat ini, Natali juga merupakan Co-Founder dari PT. StartupLokal.

5. On Lee


On Lee, pakar IT (kiri), bersama Dominic, Direktur LITHAN (kanan), di sela-sela peluncuran Pintaria SUPER30

On Lee pada saat ini adalah CEO dan CTO dari GDP Labs dan CTO dari GDP Venture. On Lee juga pernah bekerja untuk Microsoft dan beberapa perusahaan teknologi di Amerika Serikat, seperti Evans & Sutherland Computer Corp., Headland Technology, Silicon Graphics Inc., dan beberapa perusahaan internasional lainnya.

6. William Notowidagdo

William pada saat ini merupakan CTO di Ralali.com dan pernah bekerja untuk Amazon, HarukaEDU, PT. WGS, KiranaTama, PT. Surya Fokus Teknologi, dan LEPMIK.

Ditemui di saat yang bersamaan, On Lee, yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun sebagai praktisi IT di Silicon Valley (Amerika Serikat), mengungkapkan optimismenya terhadap semangat anak-anak muda Indonesia yang berminat menjadi praktisi IT seperti dirinya, “Indonesia membutuhkan talenta-talenta muda yang berbakat [untuk] membawa dunia digital dan teknologi Indonesia [menjadi] semakin maju. Kini, belajar Full Stack Developer juga lebih mudah karena adanya teknologi online learning serta ajang Pintaria SUPER30 ini,ujarnya.


On Lee, pakar IT, saat memaparkan perkembangan teknologi di Indonesia

Untuk mendaftarkan diri, peserta harus sudah lulus dari SMA/SMK sederajat atau Perguruan Tinggi, dan memiliki perangkat laptop serta akses internet. Mereka juga harus berkomitmen untuk menjalankan seleksi ketat dan mengikuti materi kursus secara online pada setiap harinya selama 6 bulan.

Lulusan dari program ini kemudian akan mendapatkan kesempatan untuk direkrut oleh perusahaan mitra, yang di antaranya seperti BFI Finance, Getplus by GDP Venture, HarukaEDU, Binus, dan masih banyak lainnya. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 10 hingga 23 Februari 2020 melalui portal super30.pintaria.com.

Mengenai Pintaria

Didirikan oleh PT. Haruka Evolusi Digital Utama atau HarukaEDU sejak tahun 2018, Pintaria hadir sebagai portal yang menawarkan produk pendidikan baik formal mau pun non-formal bagi individu yang ingin meningkatkan karier. Ada pun produk pendidikan formal yang ditawarkan adalah program kuliah online dan blended learning yang diselenggarakan HarukaEDU dengan 10 perguruan tinggi swasta di Jakarta dan Bandung. Sedangkan produk pendidikan non-formal yang bisa dipilih oleh pengguna adalah kursus, baik itu online mau pun offline.

HarukaEDU memiliki visi untuk menjadikan Pintaria sebagai sebuah life-long learning platform atau tempat belajar bagi semua orang tanpa mengenal batas usia. Mereka percaya bahwa setiap orang harus terus belajar agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Pintaria akan membantu mereka yang ingin selalu meningkatkan pendidikan dan keahlian yang sesuai dengan tahap kehidupan demi mencapai peningkatan karier yang tidak terputus.

Alamat website: www.pintaria.com.

Mengenai Lithan

Lithan Digital Skills Accelerator adalah sebuah perusahaan training atau pelatihan asal Singapura yang menyediakan berbagai pelatihan di bidang Teknologi Informatika (TI). Lithan telah memiliki lebih dari 20.000 siswa yang dilatih, dengan lebih dari 90% di antaranya telah menyelesaikan keseluruhan pelatihan dan lebih dari 2.000 perusaan mitra yang merekrut lulusannya. Lithan telah mendapatkan quality certification dari Edutrust Singapura, Pearson, dan SQA. Lithan juga mendapatkan penghargaan sebagai Microsoft Learning Partner of the Year, Singapore HR Awards Leading HR Practices in Learning & Development, dan banyak lagi.

Alamat website: www.lithan.com

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top