istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Phantomgate The Last Valkyrie, RPG yang Dibalut dengan Mitologi Nordic

Anduril   18 Sep 2018
Phantomgate The Last Valkyrie, RPG yang Dibalut dengan Mitologi Nordic

Prose Edda atau prosa Edda (mitologi Nordic) kerap menjadi latar belakang cerita sebuah game atau film. Sebagai contoh, kamu bisa menemukan seri The Banner Saga dan Magicka di PlayStore saat ini.

Phantomgate merupakan game yang menggabungkan antara side-scrolling serta Adventure RPG dan tema mitologi Nordic. Tema mitologi tersebut hadir melalui kisah Astrid menyelamatkan dunia dari kekuasaan tirani dewa Odin. Kamu akan berperan sebagai penjaga dari lima pahlawan yang berjuang bersama 300 Phantom lainnya yang merupakan jiwa-jiwa suci para pahlawan.

Cerita Phantomgate dibuka dengan karakter Renata yang berusaha melawan dewa Odin. Dalam pertempuran yang menentukan tersebut, Odin mengerahkan Thor untuk membantai Renata dan sayangnya Renata kalah dan jiwanya dikunci oleh Odin. Tugas kamu adalah memandu Astrid untuk menjadi Valkyrie berikutnya, sambil membebaskan jiwa Renata yang dikunci oleh Odin.

Game ini mengusung genre RPG yang dilengkapi dengan gacha dan upgrade karakter. Yah, bisa dibilang game ini memiliki seluruh ciri khas game-game Netmarble. Kamu akan menjumpai lima orang hero sekaligus yang ceritanya bisa kamu buka dengan menyelesaikan cerita yang disediakan oleh sang Watchmaker.

Kamu akan menjelajahi berbagai wilayah di Midgard yang ditandai dengan sebuah monolith raksasa. Sepanjang permainan kamu akan ditemani oleh Mini-Ming, seekor kucing yang memiliki kekuatan healing cukup kuat, sayangnya serangan normalnya sangat lemah.

Saat kamu menjelajahi level, kamu akan berpetualang layaknya game platformer biasa. Kamu bisa melompat dan bergerak ke kanan atau kekiri untuk mengumpulkan kristal-kristal yang menjadi mata uang di dalam game. Setiap kali kamu bertemu musuh, gameplay Phantomgate akan berubah menjadi turn-based RPG menyamping layaknya game-game RPG Jepang.

Setiap pertempuran di Phantomgate akan diwarnai dengan adu strategi berupa perhitungan damage dan turn. Jadi kamu tidak bisa sembarangan menyerang musuhmu begitu saja, sebab kamu harus menghitung juga berapa lama karaktermu harus menunggu giliran berikutnya.

Secara grafis Phatomgate menawarkan animasi yang terlihat seperti gabungan antara cel-shading dan gambar tangan. Animasi tersebut bergerak dengan halus walaupun kami hanya melihatnya di dalam layar yang terbilang kecil dari gawai pintar milik kami. Untuk urusan musik dan efek suara, kami juga tidak bisa banyak protes. Phantomgate memiliki puluhan track yang mampu membuat kami merinding.

Bahkan sebelum perilisan Phantomgate, Netmarble mengumumkan kolaborasinya dengan penyanyi dan penulis lagu asal Korea Selatan, Heize. Lagu yang berjudul ‘Starry-Eyes’ ini diaransemen serta dinyanyikan langsung oleh Heize dan akan dirilis bersamaan dengan perilisan Phantomgate.

Satu hal yang kami rasa kurang dari Phantomgate, yaitu kreativitas. Bagaimana mungkin developer sebesar Netmarble memberi lampu hijau pada Phantomgate yang memiliki gameplay sangat mirip dengan Child of Light dari Ubisoft. Kamu akan langsung mengenali kemiripan keduanya begitu menginjak ke dalam battle. Lebih parahnya lagi, Netmarble seperti malas menciptakan hal baru dan mencomot berbagai ide lainnya dari Child of Light.

Rasanya orang tidak akan lupa begitu saja gameplay dari Child of Light mengingat game tersebut mendapatkan respon yang luar biasa baik dengan nilai rata-rata delapan. Yah, kalau kamu tidak keberatan dengan hal ini (seperti kami) kamu bisa terus memainkan Phantomgate sih. Setidaknya game ini tidak terlalu gloomy bila dibandingkan dengan Child of Light.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top