Petualangan Menakjubkan karya James Cameron, “Avatar,” Kembali dengan Kualitas Lebih Epik

Published: 07 Oct 2022, oleh en19ma

Mulai akhir September lalu, 20th Century Studios kembali menghadirkan film ikonik “Avatar” karya James Cameron. Tiga belas tahun yang lalu, produser pemenang Academy Award James Cameron memperkenalkan para penggemar kepada dunia yang belum pernah mereka lihat sebelumnya melalui kisah epik petualangan “Avatar.” Menceritakan tentang perjuangan seorang pria untuk menyelamatkan sebuah planet alien yang telah menjadi rumahnya, para penggemar kini dapat kembali merasakan keajaiban “Avatar” yang hadir kembali di bioskop dalam 4K High Dynamic Range yang menakjubkan. Dibintangi oleh Sam Worthington, Zoe Saldaña, Stephen Lang, Michelle Rodriguez, dan Sigourney Weaver, “Avatar” hadir kembali di bioskop-bioskop Indonesia mulai akhir September lalu.

James Cameron’s “Avatar” berlatar belakang pada tahun 2154, dimana Bumi telah mengalami krisis energi. Untuk menyelamatkan Bumi dari kepunahan, sebuah organisasi yang bernama Resources Development Administration (RDA) telah menambang mineral yang langka di planet Pandora selama tiga dekade. Karena atmosfer di Pandora yang beracun, para ilmuwan dari organisasi tersebut menciptakan program “Avatar,” dimana manusia menjadi “driver” dengan kesadaran mereka yang disambungkan ke tubuh biologis yang dikendalikan dari jarak jauh, yang dapat bertahan hidup di udara planet Pandora yang mematikan. Avatar-Avatar ini adalah hasil rekayasa genetik dari DNA manusia dan penduduk asli Pandora, ras alien Na’Vi. Kekacauan dimulai ketika RDA bertekad untuk mengeksploitasi dan menghancurkan rumah para leluhur dari bangsa Na’Vi yang sudah ada sejak 10.000 tahun lalu.

Sejak perilisan pertama pada tahun 2009, “Avatar” dinilai sebagai film yang unik dan berani, tidak hanya dari sisi cerita, namun juga dari teknologi-teknologi yang secara khusus diciptakan untuk film ini. Berbeda dari film-film alien lainnya yang menggunakan tata rias dan efek spesial untuk para aktor yang bertransformasi menjadi ras humanoid, maka film ini menggunakan teknologi yang terdepan pada masanya. James Cameron menggunakan teknologi motion graphic dan image-based facial performance capture, dimana para aktor menggunakan alat-alat dan kamera di tubuh mereka untuk menangkap emosi dan ekspresi, yang nantinya akan diterjemahkan melalui proses digitalisasi dan ditampilkan melalui karakter bangsa Na’Vi. Elemen teknologi dalam film “Avatar” ini memberikan pengaruh yang besar pada industri perfilman selama bertahun-tahun kemudian.

Sutradara “Avatar” James Cameron mengungkapkan, “Aku ingin menciptakan sebuah petualangan di lingkungan yang baru, atau tidak biasa, dengan kisah klasik [dari] seorang pendatang baru yang berada di tempat serta kultur yang asing di sebuah planet alien. Aku sudah memimpikan [untuk] membuat film ini, tentang dunia lain yang penuh bahaya serta keindahan, karena sejak kecil aku sudah menyukai hal-hal tentang fiksi ilmiah. Akhirnya, aku memiliki kesempatan ini melalui film Avatar.” “Avatar” juga menerima beberapa nominasi untuk Academy Awards 2010, termasuk Film Terbaik. Film ini juga memenangkan Penghargaan Golden Globe untuk Film Terbaik – Drama.

Perilisan kembali atas film “Avatar” dengan versi 4K High Dynamic Range yang menakjubkan di bioskop ini diharapkan bisa kembali membangkitkan kenangan para penggemar “Avatar” yang telah menyaksikan filmnya pada tahun 2009 lalu, serta memperkenalkan film ini kepada para penggemar baru yang belum pernah menonton “Avatar.” Perilisan kembali ini juga dilakukan demi menyambut sekuel dari film “Avatar” yang telah dinanti-nantikan selama ini, yaitu “Avatar: The Way of Water,” pada akhir tahun 2022 ini.

Ditulis dan disutradarai oleh pemenang Academy Award James Cameron, “Avatar” dibintangi oleh Sam Worthington, Zoe Saldaña, Stephen Lang, Michelle Rodriguez, dan Sigourney Weaver. Film ini diproduseri oleh James Cameron dan Jon Landau. “Avatar” mendapatkan sembilan nominasi Academy Awards termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik, film tersebut juga memenangkan tiga Oscar, yakni untuk Sinematografi Terbaik, Desain Produksi, dan Efek Visual. “Avatar” kembali hadir di bioskop-bioskop Indonesia mulai akhir September lalu.

Tags

Review film bioskop teknologi petualangan James Cameron avatar 20th century studios academy award Alien indonesia development desain update konten digital karakter industri fiksi ilmiah golden globe nostalgia

Share Artikel