Perkuat Keandalan Jaringan, 3 Indonesia Resmikan DNOC Baru
Published: 19 May 2021, oleh en19ma
3 Indonesia meresmikan Digital Network Operation Center (DNOC) di Jakarta. Digital NOC baru ini dibangun melalui kemitraan dengan Huawei Indonesia dan dirancang dengan standar keandalan yang tertinggi untuk memastikan pengoperasian jaringan 3 Indonesia tanpa gangguan selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Dilengkapi dengan sistem catu daya redundan yang superior, Digital NOC milik 3 Indonesia tetap dapat beroperasi meski pun gangguan listrik sampai terjadi.
Selain itu, Digital NOC didukung dengan teknologi Kecerdasan Artifisial (AI) yang mutakhir dengan solusi yang berbasis Machine Learning (ML) untuk memonitor, mengontrol, dan mengoperasikan jaringan seluler milik 3 Indonesia, yang mencakup Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Juga, terdapat teknologi Augmented Reality (AR) yang memungkinkan efisiensi pengoperasian dan pemeliharaan dari jaringan milik 3 Indonesia, termasuk pemulihan jaringan pasca bencana demi menjaga ketersediaan jaringan yang terbaik bagi para pengguna 3 di Indonesia.
Cliff Woo, Presiden Direktur Hutchison 3 Indonesia (kiri), dan Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia
Selaku Presiden Direktur Hutchison 3 Indonesia, Cliff Woo mengatakan, “Selama dua tahun terakhir, jumlah sites 4G kami di seluruh Indonesia telah tumbuh hampir dua kali lipat. Menjadikannya sebagai jaringan seluler 4G terbesar ketiga di Indonesia. Digital Network Operation Center yang baru memungkinkan kami untuk meningkatkan pengelolaan jaringan dan membuka jalan bagi konektivitas 5G. Hal ini merupakan bukti komitmen kuat [dari] kami untuk terus menghadirkan jaringan yang sangat andal bagi para pelanggan kami, agar mereka mendapatkan pengalaman [yang] terbaik kapan pun dan di mana pun [pada] saat menikmati kehidupan digital mereka.”
Menurut Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia, “Digital NOC yang baru akan meningkatkan kualitas dan efisiensi operasional jaringan bagi 3 Indonesia. Pusat operasi ini meningkatkan ruang kontrol jaringan dengan teknologi dan fasilitas komunikasi [yang] mutakhir, termasuk pusat komando untuk keadaan darurat dan kontrol akses [yang] mutakhir, serta fitur keamanan bagi [para] personel untuk memasuki area operasi.”