istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW FILM

Perjalanan jadi Pemburu Monster di Monster Hunter: Legends of The Guild

NanaMiku   16 Aug 2021
Perjalanan jadi Pemburu Monster di Monster Hunter: Legends of The Guild

Pada awal tahun ini, film layar lebar Monster Hunter besutan Paul W.S. Anderson rilis di bioskop. Namun sayangnya film ini tidak disukai oleh banyak orang, apalagi para penggemar seri game Monster Hunter. Namun beberapa bulan kemudian ada harapan bagi penggemar seri Monster Hunter karena Netflix telah menayangkan film animasi yang berjudul Monster Hunter: Legends of the Guild.

Film ini sebenarnya sudah lama diumumkan. Capcom pertama kali mengumumkan film animasi ini pada tahun 2018 dan akan rilis di 2019. Namun sayangnya pada saat tahun 2019 sudah lewat, film ini tidak rilis-rilis. Di Juli 2021, Netflix memberi kejutan bahwa film animasi ini jadi rilis per 12 Agustus lewat Netflix.

Adaptasi Cerita dari Game

Berbeda dengan film Hollywood-nya yang memiliki cerita orisinil, Monster Hunter: Legends of the Guild memiliki cerita yang berhubungan langsung dengan game-nya. Film ini menceritakan tentang Aiden, seorang pemuda dari desa kecil yang berharap menjadi Hunter yang memburu monster.

Suatu hari, dia bertemu dengan Julius, seorang Ace Hunter yang pergi memberi peringatan kepada desa-desa untuk melarikan diri karena desa-desa tersebut berada di jalur migrasi Elder Dragon, monster penuh misteri yang bisa mengubah ekosistem di sekitarnya. Petualangan mereka pun di mulai.

Dua karakter ini bukanlah karakter baru. Mereka berasal dari Monster Hunter 4. Di game tersebut, Julius dikenal sebagai Ace Commander sedangkan Aiden dikenal sebagai Ace Cadet. Bahkan Aiden juga muncul di Monster Hunter World.

Cerita yang Sederhana

Monster Hunter: Legends of the Guild menghadirkan cerita yang cukup mudah dinikmati. Premisnya cukup sederhana dan tidak ada cerita yang bertele-tele. Kalau kalian pernah bermain game-nya, ceritanya tidak berbeda jauh, seekor Elder Dragon mengancam sebuah desa dan para Hunter pun harus bekerjasama untuk mengusir Elder Dragon agar tidak menghancurkan desa.

Sayangnya pacing untuk film ini kurang baik. Hanya dengan durasi hampir mencapai satu jam, banyak bagian yang terasa terburu-buru, bahkan kadang tidak ada penjelasannya. Contohnya saja ada satu karakter yang pada awalnya tidak mau membantu Julius dan Aiden, namun tiba-tiba di akhir cerita dia jadi pergi membantu Julius dan Aiden tetapi tidak ada penjelasan apa-apa.

Hal ini membuat jalan cerita terasa menjadi cepat sekali dan motivasi karakter berasa menjadi tidak jelas.

Fanservice untuk Fans

Walau ceritanya cukup sederhana, film ini memberikan banyak fanservice yang diberikan. Contohnya ada beberapa monster yang sudah tidak asing lagi seperti Tetsucabra, Nerscylla, Deviljho, dan masih banyak lainnya. Bahkan ada juga hal-hal yang berhubungan dengan game-nya seperti penggunaan jebakan untuk menangkap monster dan efek item.

Sayangnya sepertinya studio yang mengerjakan tidak benar-benar mengerti soal dunia Monster Hunter. Contohnya saja di bagian akhir film, pemburuan monster dilakukan lebih dari 4 orang. Padahal dalam dunia Monster Hunter itu jumlah satu tim maksimal adalah 4 orang karena peraturang dar Hunter’s Guild.

Kesimpulan

Monster Hunter: Legends of the Guild menawarkan cerita yang sederhana. Walau tidak begitu mengecewakan, sayangnya pacing cerita yang kurang baik membuat cerita terasa menjadi lompat-lompat.

Sepertinya studio yang mengerjakan film ini, Pure Imagination Studios, belum begitu berpengalaman membuat film. Tidak hanya pacing cerita yang kurang baik, dari segi model karakter yang terasa seperti game jadul dan animasi yang terasa kaku. Aksi para Hunter terasa kurang keren. Bahkan jika dibandingkan dengan animasi opening dari game-nya pun terasa beda jauh kualitasnya.

Monster Hunter: Legends of the Guild sudah bisa kalian tonton di Netflix.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top