Percepatan Ekonomi Digital, Kunci Integrasi yang Inklusif di Asia Pasifik

Published: 01 Aug 2021, oleh NanaMiku

Para pemangku kepentingan di Kawasan Asia Pasifik menyatakan bahwa pentingnya mengoptimalkan pemanfaatan peluang digital bagi semua pihak untuk membangun ekonomi inklusif dan mendorong integrasi regional dalam rangka melawan pandemi. Mereka juga sepakat untuk meyakini bahwa ekonomi digital bisa menjadi upaya untuk mengatasi beragam tantangan dan disrupsi karena Covid-19.

Pernyataan ini terungkap dalam diskusi virtual “Accelerate Digital Economy for Inclusive Integration in Asia Pacific – Connecting Digital Industries in Pandemic” yang diselanggarakan oleh Huawei. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh serta perwakilan dari sektor pemerintahan, industri, dan akademisi di seluruh Asia Pasifik.

Gelaran yang dikemas dalam format virtual bernama “Coffee with Huawei” ini diselenggarakan untuk mengeksplorasi berbagai aspek ekonomi digital dari perspektif pasar, teknologi, inklusivitas, dan berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk China yaitu Djauhari Oratmangun menekankan bahwa ekonomi digital baru saat ini turut membentuk Kawasan regional.

“Transformasi digital mengalami akselerasi secara signifikan selama pandemi, termasuk dalam turut mendorong cepatnya dinamika perubahan di sektor bisnis. Indonesia terus berupaya dalam memperluas peran ekonomi digital dalam turut mendukung percepatan upaya pemulihan sosial dan transformasi digital. Saya sangat antusias sekali menyaksikan bagaimana Huawei mendorong diraihnya nilai-nilai baru di era digitalisasi yang tumbuh kian cepat seperti sekarang ini,” katanya.

Perkembangan ekonomi digital yang berlandaskan pemahaman dan infrastruktur digital telah menjadi mesin pendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di kawasan regional serta meningkatkan ketahanan kawasan tersebut di tengah pandemi. ASEAN memprediksikan bahwa kontribusi ekonomi digital terhadap pertumbuhan PDB kawasan bisa mencapai 1 triliun dolar AS (sekitar Rp. 14.439,7 triliun) setiap tahunnya.

“Pengembangan ekosistem ekonomi digital merupakan proses yang membutuhkan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan termasuk dari sektor swasta. Kami menyambut baik inisiatif Huawei untuk menyelenggarakan dialog ini sebagai upaya untuk turut mengadvokasi proses secara nyata,” kata Dr. Le Quang Lan, Asisten Direktur Divisi ICT dan Pariwisata, Sekretariat ASEAN.

Sebagai bagian dari ekosistem, Huawei berkomitmen untuk mewujudkan ASEAN Digital Masterplan 2025 di tiga bidang utama yaitu konektivitas TIK, pemberdayaan SDM, dan inkubasi ekosistem. Menurut Jay Chen selaku Wakil Presiden Huawei Asia Pasifik, ekonomi digital yang berkembang dengan cepat di kawasan Asia Pasifik menjadi solusi untuk hadirnya akses ke layanan digital yang inklusif, membentuk lanskap yang mendukung perusahaan-perusahaan rintisan di kawasan regional dalam meningkatkan skalibitas mereka serta laju perputaran ekonomi yang berkesinambungan.

Huawei telah lama menyadari bahwa ketika ekonomi semakin menjadi digital, maka upaya kontributif untuk meningkatkan keterampilan digital untuk semua indiviu menjadi sangat penting untuk dilakukan. Selama bertahun-tahun, dengan berkerjasama dengan pemerintah, universitas, dan LSM, Huawei telah menggelar berbagai program pelatihan dan pemberdayaan bagi lebih dari 100.000 SDM TIK di Asia Pasifik.

Untuk ekosistem ekonomi digital yang berkelanjutan, teknologi baru seperti 5G, Internet of Things, dan Cloud memberikan harapan besar dalam peningkatan dekarbonisasi dan ekonomi sirkular. Di Asia Pasifik, Huawei sudah meningkatkan investasi dalam solusi hijau berkelanjutan, pemanfaatan pembangkit listrik, transportasi listrik, dan penyimpanan energi pintar.

“Dalam kurun waktu lima tahun ke depan kita akan dapat melihat negara-negara ASEAN melakukan lompatan besar dan bertransformasi menjadi masyarakat digital. Transformasi tersebut akan menjadikan negara-negara ASEAN mampu pulih lebih cepat dari dampak pandemi. Huawei bersama dengan ASEAN berkomitmen untuk mewujudkan ASEAN Digital Master Plan 2025 dan menciptakan nilai baru bagi komunitas digital dan blok ekonomi terkemuka,” ucap Jay.

Tags

news huawei ekonomi ekonomi digital integrasi digital asia pacific pandemik COVID-19 coronavirus virus diskusi virtual industri pemerintah pendidikan education teknologi bisnis sosial transformasi infrastruktur asean ekosistem koneksi Connection informasi komunikasi sumber daya manusia inkubasi solusi layanan Startup universitas komunitas

Share Artikel