Pentingnya memastikan produk perikanan yang bergizi sampai ke masyarakat secara optimal menjadi fokus utama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Maka dari itu, kemudahan proses instalasi sistem rantai pendingin (cold chain system) untuk produk hasil hidangan laut (seafood) menjadi langkah krusial. Untuk mendukung agenda tersebut, PT NS BlueScope Indonesia (BlueScope) bekerja sama dengan PT Starr Panel Industri menghadirkan panel insulasi (sandwich panel) berlapis baja premium dengan ketahanan korosi lebih dari 10 tahun.
Direktur Sales dan Marketing PT NS BlueScope Indonesia Irfan Fauzie memberikan sambutan dalam acara peresmian kemitraan strategis antara NS BlueScope Indonesia bersama PT Starr Panel Industri di Jakarta. Kemitraan ini bertujuan memberikan kualitas dan layanan maksimal dengan menjamin bahan baja lapis unggulan pada panel insulasi dengan ketahanan korosi lebih dari 10 tahun.
“BlueScope menggandeng produsen panel insulasi berpengalaman PT Starr Panel Industri untuk menyediakan sandwich panel yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Inovasi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan industri, termasuk mendukung pola konsumsi sehat berbasis ikan, dengan menjaga kualitas makanan agar tetap tahan lama,” ungkap Direktur Sales dan Marketing PT NS BlueScope Indonesia Irfan Fauzie.
(Ki-ka) Quality Control Manager PT Starr Panel Industri Mike Wong, Direktur PT Starr Panel Industri Wawa Chandra, Direktur Sales dan Marketing NS BlueScope Indonesia Irfan Fauzie, Direktur Utama PT Starr Panel Industri Tjiang Lianto Chandra, dan Strategic Account Manager NS BlueScope Indonesia Adi Gunadi hadir pada peresmian kerja sama antara NS BlueScope Indonesia dengan PT Starr Panel Industri di Jakarta. Melalui sinergi ini, kontraktor, konsultan/arsitek maupun project owner akan mendapatkan kepastian spesifikasi kualitas produk melalui penanda stiker logo “Steel Supplied by BlueScope” pada produk panel insulasi merek “Starr” dan “Atap Java” dengan tiga pilihan warna untuk material baja galvalum dan dua pilihan warna untuk baja galvanis.
BlueScope menggabungkan keahlian sebagai pionir produsen baja lapis di Indonesia sejak 1994 dengan PT Starr Panel Industri, yang memproduksi panel insulasi prefabrikasi polyutherene/polyisocyanurate dengan pengalaman lebih dari 18 tahun.
(Ki-ka) Direktur Sales dan Marketing PT NS BlueScope Indonesia Irfan Fauzie dan Direktur Utama PT Starr Panel Industri Tjiang Lianto Chandra meresmikan kemitraan strategis antara NS BlueScope Indonesia dan PT Starr Panel Industri di Jakarta. Kolaborasi ini berupaya menyajikan solusi panel insulasi berstandar internasional yang mendukung pertumbuhan pembangunan rumah prefabrikasi maupun bangunan-bangunan yang membutuhkan ruangan pendingin, ruangan higienis maupun atap dengan material panel insulasi (sandwich panel) unggulan di Indonesia.
Melalui sinergi ini, kontraktor, konsultan/arsitek maupun project owner akan mendapatkan kepastian spesifikasi kualitas produk melalui penanda stiker logo “Steel Supplied by BlueScope” pada produk panel insulasi merek “Starr” dan “Atap Java” dengan tiga pilihan warna untuk material baja galvalum dan dua pilihan warna untuk baja galvanis.
Direktur Utama PT Starr Panel Industri Tjiang Lianto Chandra turut menyampaikan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini, “Kemitraan ini tidak hanya mendukung pembangunan industri lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan, peternakan, dan kelautan, tetapi juga berupaya mendorong ketersediaan rumah layak huni. Bersama BlueScope, kami mengembangkan produk panel insulasi unggulan, mengedukasi pasar, serta menyediakan dukungan teknis bagi para pemasang produk sandwich panel.”
Selain cold chain system, lini produk dari kolaborasi ini juga dapat digunakan untuk pembangunan rumah prefabrikasi. Inovasi panel insulasi menjadi solusi tepat untuk memenuhi kebutuhan akan rumah prefabrikasi yang cepat dan terjangkau. Keunggulan utama rumah prefabrikasi adalah kecepatan pemasangannya, di mana sudah dirakit di pabrik sebelumnya, menghemat waktu saat pemasangan di lapangan, dua kali lebih cepat dibandingkan dengan rumah konvensional.
