Setelah lebih dari sebulan masyarakat di Indonesia melewati Ramadan 2024. Banyak fenomena yang tercipta, mulai dari tren shimmer-shimmer hingga war takjil. Compas.co.id telah merekam dan melakukan riset terhadap produk-produk FMCG se-indonesia sepanjang Ramadan 2024. Hasilnya, pada periode riset 13 Maret - 9 Mei 2024, perusahaan menemukan bahwa nilai penjualan sektor FMCG mencapai Rp6,4 triliun, dengan jumlah produk terjual sebanyak 170,8 juta buah.
“Menggunakan metode crawling yang merekam seluruh aktivitas penjualan di seluruh toko Shopee, Tokopedia, dan Blibli, kami menemukan secara nilai penjualan FMCG meningkat 12,2% jika dibandingkan dengan 1 bulan full di periode Februari 2024. Di mana pada bulan tersebut nilai penjualan sektor FMCG mencapai Rp5,7 triliun. Menariknya jika dilihat berdasarkan peningkatan jumlah produk terjual, kategori makanan dan minuman mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai 50,8%,” terang Narendrata selaku CEO & Co-Founder Compas.co.id.
Peningkatan tersebut berasal dari jumlah produk terjual di kategori F&B pada periode Ramadan 2024, yang mencapai 60,3 juta produk. Hasil ini terbilang cukup kontras jika dibandingkan pada periode Februari 2024, yang hanya mencapai 39,9 juta produk.
Pertumbuhan jumlah produk terjual terbesar disumbangkan oleh sub kategori biskuit dan kue kering dengan 4,3 juta produk terjual, meningkat 224,4% dari Februari 2024 yang hanya mencapai 1,3 juta produk. Kemudian keripik dan kerupuk dengan 3,3 juta produk terjual, meningkat 46,9% dari Februari 2024 yang hanya mencapai 2,2 juta produk.
Produk lainnya yang mengalami peningkatan adalah buah-buahan dengan jumlah produk terjualnya meningkat 156% dari 911 ribu produk pada Februari 2024. Selama Ramadan 2024, angka produk penjualan buah-buahan mencapai 2,3 juta produk.
“Kami kembali membedah jenis produk seperti apa yang paling diminati dari ketiga sub kategori tersebut melalui fitur Top Product Listing pada dashboard Compas.co.id. Hasilnya, pada sub kategori biskuit ditemukan produk wafer menjadi yang paling diminati, di mana kami menganalisa akan menjadi suguhan jelang Lebaran,” tutur Narendrata.
Ia melanjutkan bahwa sub kategori keripik dan kerupuk, makaroni dan bakso goreng, hingga kurma pada sub kategori buah menjadi produk yang diminati selama Ramadan 2024. Menurutnya, hidangan-hidangan tersebut mengalami peningkatan penjualan, karena seringkali dikonsumsi saat berbuka puasa sekaligus dampak dari tren war takjil.
Jumlah produk Kurma yang terjual pada Ramadan 2024 meningkat sebesar 459% dibandingkan Februari 2024. Selama periode tersebut, penjualan kurma memperoleh 1,5 juta produk terjual. Sementara pada Februari 2024 hanya mencapai 273 ribu produk.
Kategori lainnya yang mengalami pertumbuhan adalah perawatan dan kecantikan, yang meningkat 9,7% ke angka 77,6 juta produk terjual, dibandingkan Februari 2024 yang hanya mencapai 70,7 juta produk. Pada kategori ibu dan bayi juga tumbuh tipis, yaitu 8,3% ke angka 10,5 juta, setelah pada Februari 2024 mampu menjual produk sebanyak 9,7 juta buah.
Lain halnya dengan kategori kesehatan yang mengalami penurunan tipis 1,9% dari 22,7 juta produk terjual pada Februari 2024 menjadi 22,3 juta produk terjual. Berdasarkan analisa Compas.co.id, tren penurunan ini bukan pengaruh dari tren pada bulan Ramadan, melainkan penurunan sudah terjadi secara konsisten pasca pandemi.
Memperkaya perspektif riset, Compas.co.id mengumpulkan informasi berdasarkan nilai penjualannya. Kategori perawatan dan kecantikan berhasil mendapatkan nilai penjualan terbesar, yaitu Rp2,9 triliun, kemudian disusul oleh kategori makanan dan minuman senilai Rp1,8 triliun, kesehatan Rp1,01 triliun, dan ibu dan bayi Rp642,9 miliar.
Ramadan 2024 VS Ramadan 2023
Nilai penjualan sektor FMCG di e-commerce mencapai Rp6,4 triliun, dengan 170,7 juta produk terjual. Angka ini meningkat 25,4% jika dibandingkan Ramadan 2023, yang hanya mencapai Rp5,1 triliun.
Pada 2023 di sektor FMCG, kategori perawatan dan kecantikan menjadi kategori yang paling laris, kemudian diikuti oleh makanan dan minuman, kesehatan, lalu ibu dan bayi.
“Melihat tren kategori perawatan kecantikan yang mendominasi, diiringi juga dengan peningkatan signifikan dari kategori makanan dan minuman yang terlihat konsisten dari tahun lalu, ada kemungkinan akan kembali terjadi di tahun depan. Kami berharap dengan informasi ini, Top Brand FMCG akan lebih siap untuk merancang campaign di Ramadan 2025 mendatang,” ucap Narendrata.
Ada pertumbuhan jumlah produk terjual pada 3 kategori, di mana perawatan dan kecantikan tumbuh 5,7% dari 73,4 juta produk terjual pada Ramadan 2023. Pada Ramadan 2024 berhasil mencapai 77,6 juta.
Selanjutnya pada kategori ibu dan bayi tumbuh 26,9%. Jumlah produk terjual dari kategori ini pada 2023 sebesar 8,3 juta, kemudian pada 2024 mencapai 10,5 juta. Pertumbuhan tertinggi diduduki oleh kategori makanan dan minuman, yang tumbuh 27% dari 47,5 juta produk pada 2023, menjadi 60,3 juta produk pada 2024.
Sementara kategori kesehatan mengalami penurunan dibanding Ramadan 2023. Saat itu jumlah produk terjualnya mencapai 27,7 juta produk. Namun, pada 2024 hanya mencapai 22,3 juta produk.
“Tujuan Compas.co.id terus memberikan data bagi publik, agar masyarakat semakin terbiasa untuk menggunakan data. Compas.co.id juga telah merangkum berbagai data yang dapat di-download secara gratis di website Compas.co.id. Kami berharap melalui kemudahan akses yang disediakan dapat meningkatkan kesadaran pentingnya menggunakan informasi yang akurat dan terukur, sehingga nantinya dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan dengan data (data-driven), terutama bagi para pelaku bisnis di sektor FMCG yang harus responsif terhadap perubahan pasar,” tutup Narendrata.