istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

PBESI, Garudaku Akademi & UniPin Community Sosialisasikan Dampak Positif dari Esports

en19ma   11 May 2022
PBESI, Garudaku Akademi & UniPin Community Sosialisasikan Dampak Positif dari Esports

Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Garudaku Akademi, bersama dengan UniPin Community, menggelar bakti sosial (baksos) sekaligus sosialisasi untuk mengenalkan dampak positif dari esports bagi anak-anak di Sekolah Kami, yang bertempat di Bintara Jaya IV Dalam, Bekasi (Jawa Barat) pada tanggal 26 April 2022 lalu. Agenda baksos ini merupakan wujud kepedulian dari insan esports terhadap masyarakat yang kurang mampu di Indonesia.

Kepala Program Akademi Esports Garudaku, Robertus Aditya Pratomo Putro, berharap agar kegiatan ini dapat bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu, Robert juga mengakuo bahwa akan ada program lanjutan untuk para peserta didik pada bidang esports.

“Semoga kegiatan berbagi dengan para orang tua murid [ini] menjadi berkat dan barokah bagi ibu-ibu sekalian. Diharapkan juga, kami dapat memberikan lebih, tidak hanya bahan pokok saja, tetapi program yang bisa menjadi kelanjutan untuk adik-adik, seperti program beasiswa," ujarnya.

Pada bagian lain, Robert menjelaskan bahwa bermain game pada saat ini juga bisa menjadikan seseorang sebagai atlet atau pun dijadikan sebagai mata pencaharian. Robert menegaskan bahwa hal ini dapat terwujud bila anak-anak diberikan arahan untuk menjadi seorang atlet esports. Tidak hanya itu, pihaknya juga mengatakan akan memberikan beasiswa secara gratis bagi para murid yang berprestasi di Sekolah Kami.

Menurut Robert, meski esports tampak hanya seperti main game, tetapi bisa menghasilkan serta diakui oleh pemerintah. Oleh karena itu, Garudaku beserta pemangku kepentingan lainnya di industri esports ingin melakukan pembinaan sejak dini, mengarahkan anak-anak muda untuk bisa berprestasi dan mendapatkan beasiswa lewat jalur esports.

Robert menambahkan bahwa Sekolah Kami dalam waktu dekat ini akan segera memberikan program ekstrakurikuler esports untuk lebih mengenalkan olahraga elektronik ini kepada masyarakat, sehingga ada kemungkinan ke depan untuk diadakannya ekstrakurikuler secara gratis agar anak-anak bisa langsung bergabung dengan olahraga yang baru ini untuk pengenalan.

Menyampaikan hal senada, SVP UniPin Community, yaitu Debora Imanuella, mengatakan bahwa bermain game bisa menjadi positif bila anak-anak dapat diarahkan. Debora juga mengatakan perkembangan esports saat ini sudah cukup baik. Salah satunya, dengan menjadi bagian dari Eksibisi Esports pada PON Papua beberapa waktu lalu.

"Jadi, seperti dibicarakan sebelumnya [tadi], lewat jalur esports atau game, mampu [untuk] meyakinkan bahwa, ternyata, lewat main game, anak-anak bisa berkarir. Jadi, pada tahun lalu, esports sudah
menjadi cabor di berbagai event, seperti PON. Untuk itu, kita akan buat ekstrakurikuler agar main game tidak hanya main game, tapi juga bisa bermanfaat. Sehingga, bermain game tidak sia-sia," paparnya.

Debora menambahkan bahwa pihaknya berharap agar kesempatan untuk berkarir pada bidang esports dapat dinikmati oleh masyarakat luas. "Kami dari UniPin Community, bersama dengan PBESI, sangat berharap lewat esports, kami dapat membantu masyarakat luas dan memberikan peluang [yang] sebesar-besarnya untuk masyarakat kita, baik di tingkat nasional [mau pun] internasional," pungkasnya.

Pembina Sekolah Kami, Irina Among Praja, mengatakan bahwa pemberian bansos ini cukup baik. Hanya saja, pihaknya berharap agar terus berkelanjutan dan tidak hanya berupa pembagian bantuan saja. Menurutnya, pokok permasalahannya adalah bagaimana cara untuk mengubah anak-anak penerima bantuan ini agar tidak selalu bergantung pada pemberian dan hidup dari kemiskinan.

Jadi, penting bagi mereka untuk mendapatkan pendidikan dengan baik, serta pemulihan hak-haknya karena banyak dari mereka yang tidak memiliki akta kelahiran atau pun dokumen kependudukan.

Salah satu orang tua murid, Indriani, mengaku senang dengan pemberian bansos tersebut. Di samping itu, ia juga mengaku baru mengetahui bahwa bermain game dapat dijadikan mata pencaharian.

"Senang dapat bansos, bisa bantu meringankan untuk masak di rumah. Anak saya usia 14 tahun, cewek. Fitri, namanya. Masih kelas 4 SD, sekolahnya telat. Saya mau biar anak saya bisa berprestasi di bidang esports, tapi kalau game yang bukan positif, ngerusak mata, dan bikin malas belajar, saya tidak mengizinkan," tuturnya.

Acara bakti sosial ini juga diselenggarakan pemberian materi terkait pengenalan esports kepada para orang tua murid. Selengkapnya mengenai acara bakti sosial ini dapat diakses pada akun Instagram @unipincommunity.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top