Setelah puluhan tahun hidup bersama, seorang wanita tua baru saja kehilangan suaminya yang tercinta. Tiga hari kemudian, ketika tangisannya sudah berhenti, dia pun merasakan keberadaan sesuatu di halaman rumahnya. Apakah suaminya masih berada di dekatnya? Tiba-tiba dia pun menemukan dirinya berada di sebuah pulau di atas langit, dan dimulailah perjalanan terakhirnya. Itulah kisah mengharukan dari Our Last Journey, game dari Amateral ini.
Mengejar Sang Suami
Our Last Journey adalah game karya Masaki Nishide, di mana pemain berperan sebagai sang nenek yang mengejar bayangan suaminya di pulau atas langit ini. Dia tersesat di dunia antara dunia sekarang dan dunia berikutnya, dan hanya kalianlah yang bisa membantunya untuk lolos dari dunia tersebut. Permainannya sendiri adalah sebuah puzzle traversal, di mana pemain harus mencapai goal dengan memanipulasi medan permainan agar jalan pun terbuka.
Pengendalian Permainan
Pemain mengendalikan sang nenek dengan menggunakan layar sentuh, cukup sentuh ke kotak di mana kalian ingin dia berjalan, dan dia pun akan melangkah ke kotak tersebut. Tujuan permainan adalah untuk mengejar bayangan sang kakek yang sudah jalan duluan, jadi ada kotak yang merupakan goal dari sebuah level.
Manipulasi Medan Permainan
Jalan untuk mencapai goal tersebut pastinya tidak akan semulus perkiraan. Akan ada berbagai macam rintangan yang mengahalangi, seperti batu besar, ataupun lobang yang membuat sang nenek tidak bisa lanjut berjalan. Pemain harus memanipulasi medan permainan tersebut agar tercipta sebuah jalur yang membuat sang nenek mencapai goal tersebut, seperti menyuruh dia mendorong batu agar menjadi sebuah jembatan, atau berdiri di kotak khusus agar jalan pun terbuka.
Reset Puzzle
Berhubung di setiap level, akan ada sesuatu yang bisa membuat pemain tidak bisa menyelesaikan level-nya, misalnya salah dorong sebuah kotak sehingga tidak bisa digeser-geser lagi, maka tersedialah sebuah tombol untuk melakukan reset. Setelah itu, pemain pun bisa memulai kembali level dari awal dengan metode yang berbeda agar bisa membawa sang nenek ke goalnya.
Secara umum, game ini sangatlah mudah, karena tidak ada tantangan untuk menyelesaikan sebuah level dalam langkah tertentu, tidak ada sistem tiga bintang, bahkan tidak ada batasan waktu juga. Benar-benar game yang cocok dimainkan untuk bersantai. Sayangnya, kesedihan yang diceritakan di awal permainan, terasa sirna begitu pemain sudah mulai sibuk menyelesaikan puzzle, karena tidak ada pengingat mengenai hal tersebut di tengah-tengah permainan.
45 Level yang Menawan
Dengan total 45 buah level yang diciptakan tangan, setiap level dalam Our Last Journey disajikan dalam grafis tiga dimensi, sehingga pemain bisa memutar-mutar layarnya untuk menemukan sudut pandang yang lebih baik. Tampilannya sendiri agak minimalis, namun terlihat sangat menawan, bagaikan berada di alam mimpi. Pastikan juga kalian memainkan game ini menggunakan sebuah headphone, karena lagunya membuat nuansa permainan menjadi sangat imersif.
Diramaikan dengan Iklan
Berhubung Our Last Journey adalah game yang disajikan secara free-to-play, tentu saja akan ada banyak iklan yang mengganggu permainan. Pemain bisa menghilangkan iklan tersebut dengan menggunakan mikrotransaksi, meskipun ada cara lain yaitu dengan mematikan koneksi Internet saja, karena memang game-nya juga tidak butuh online. Asyiknya, game ini bisa dimainkan dengan bebas, karena tidak ada sistem stamina sama sekali.
Kisah Our Last Journey membuat sedih, namun permainannya sendiri adalah puzzle yang sangat santai, dan sangat direkomendasikan untuk dicoba. Bisakah kalian membantu sang nenek menjelajah dunia yang bagaikan mimpi ini?
![Segera, Event Waktu Terbatas Ulang Tahun Artem Tears of Themis [Agelong Affection]!](https://jurnalapps.co.id/image/143-assets/img/content/thumb/1713134986_tot-14-1.jpg)
