NGOPREK Episode 1 - Semangat Memberantas Buta Aksara

Published: 08 Sep 2016, oleh Conny

Di hari ini, tanggal 8 September, seluruh dunia memperingati Hari Aksara Internasional tiap tahunnya dengan dukungan UNESCO. Begitulah, tepat pada 5 dekade lalu, melalui Konferensi Tingkat Menteri Negara-negara Anggota PBB per 17 November 1965 di Teheran (Iran), International Literacy Day atau Hari Aksara Internasional (HAI) telah ditetapkan demi meningkatkan kesadaran bahwa masih terdapat masyarakat yang buta aksara di seantero dunia ini.

Berselang setahun kemudian, peringatan HAI dilakukan untuk pertama kalinya pada tahun 1966 dengan dilandasi semangat untuk memberantas buta aksara di seluruh dunia. Begitulah, HAI diperingati oleh tiap negara untuk mengingatkan pentingnya literasi atau keaksaraan bagi orang-orang di seluruh dunia. Di samping menjadi alat pemberdayaan secara personal dan media perkembangan sosial seseorang, keaksaraan sendiri merupakan hak azasi manusia.

Di Indonesia sendiri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan acara peringatan HAI tingkat nasional secara bergiliran tiap tahun di propinsi terpilih, dan perayaan yang sama untuk tingkat propinsi juga digelar di tiap propinsi. Palu (Sulawesi Tengah) mendapatkan kehormatan untuk terpilih sebagai tuan rumah bagi penyelenggaraan peringatan HAI ke-51 tahun 2016 secara nasional yang bakal berlangsung di esok hari, tanggal 9 September 2016.

Selama 10 tahun ke belakang, program pemberantasan buta aksara di Indonesia telah menunjukkan hasil yang positif. Jika pada tahun 2005, penduduk buta aksara mencapai 9,55%, maka pada tahun 2015 telah menurun jauh di bawah besaran angka 5%, menurut data terbaru dari BPS (Badan Pusat Statistik). Dengan kata lain, lebih dari 95% atas jumlah penduduk Indonesia telah berhasil diberaksarakan, atau hanya tinggal sekitar 6 juta orang yang buta aksara.

Nah, demi merayakan pencapaian tersebut dan tetap menggelorakan semangat untuk memberantas buta aksara di jaman modern ini, Pakde sekarang akan membahas dua aplikasi mobile keluaran lokal, yang dapat dijadikan media belajar untuk meningkatkan keaksaraan. Atau, kemampuan untuk membaca dan menulis dalam hal ini. Kedua aplikasi tersebut adalah Marbel Belajar Menulis dari Educastudio dan Ayo Belajar Membaca dari Annisa Cipta Informatika.

Tags

android eksklusif

Share Artikel