istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

My Museum Story: Mystery Match, Menawannya Sebuah Game Puzzle

Andy Chan   16 Jul 2018
My Museum Story: Mystery Match, Menawannya Sebuah Game Puzzle

Mari berkenalan dengan Grace, seorang petualang dan arkeolog yang cantik. Ketika Grace pulang dari perjalanannya, dia menemukan bahwa museum milik kakeknya ternyata sudah tidak diurus selama tiga tahun, dan sang walikota tidak lagi memberikan dana untuk pemeliharaan museum tersebut. Grace marah, dan akhirnya sang walikota setuju untuk memberikan museum tersebut kepada Grace dengan syarat Grace harus mencoba memperbaiki museum tersebut menggunakan dana sisa yang terbatas.

Sekarang tugas Grace adalah untuk mengembalikan museum tersebut kembali menjadi fungsional dan mendapatkan uang agar bisa tetap menjalankan museum warisannya tersebut. Demikianlah latar belakang dari My Museum Story: Mystery Match, sebuah game match-three bautan ZiMAD yang menawan.

Pada intinya, game ini sebenarnya adalah sebuah campuran antara game mendekor dengan game match-three. Permainan utamanya adalah match-three, di mana seperti biasa, pemain bertugas untuk menyusun artifak yang ada di medan permainan. Apabila pemain menderetkan tiga buah artifak yang sama jenisnya, maka artifak tersebut akan terambil, dan artifak-artifak yang ada di atasnya akan turun ke bawah.

Seperti biasa, ketika pemain menderetkan empat atau lebih artifak, maka akan ada power up yang hadir berupa bahan peledak. Well, biasanya arkeolog paling benci menggunakan bahan peledak karena resikonya adalah menghancurkan benda-benda bersejarah, tapi yah, ini kan hanya game, jadi yaaaa biarlah logika mental keluar jendela. Dalam sebuah stage diberikan yang namanya goal, misalnya mengoleksi sejumlah artifak tertentu. Nah, pemain harus berhasil mencapai goal ini sebelum total langkah yang diberikan oleh game-nya habis, kalau tidak, terjadilah game over.

Setiap menyelesaikan sebuah stage, pemain akan diberikan sebuah bintang dan sejumlah uang. Berhubung My Museum Story: Mystery Match adalah sebuah game free-to-play, maka pemain ditawarkan kesempatan untuk melipatgandakan jumlah uang yang didapat dengan cara menonton sebuah video iklan.

Nah, dengan uang yang dikumpulkan tersebut, pemain bisa melakukan continue, atau membeli berbagai alat bantu untuk mempermudah permainan. Sementara itu, bintang digunakan sebagai mata uang untuk "beraksi", misalnya ketika Grace ingin mengganti lampu, atau ingin membersihkan sampah, maka dia membutuhkan 1 buah atau lebih bintang. Tapi lokasi dalam My Museum Story: Mystery Match tidak melulu di dalam museum saja. Pemain akan bisa menemani Grace untuk bertualang ke Mesir, mencari harta karun jaman kuno dan mengikuti kisah yang menarik dalam game ini.

Meskipun hadir sebagai game puzzle match-three, ternyata My Museum Story: Mystery Match memiliki artwork yang sangat bagus lho. Grace tampak sangat cantik dengan animasi yang mulus dan imut, apalagi ketika sedang berada dalam cutscene, dia terlihat dengan full artwork yang menawan. Setiap lokasi pun tampil dengan detail, baik dari museum milik Grace yang bisa dikustomisasi sesuka hati, ataupun ketika dia sedang bertualang ke Mesir. Segi grafis dari game ini benar-benar memuaskan hati.

Seperti yang sudah disebutkan, My Museum Story: Mystery Match adalah sebuah game free-to-play. Namun sayangnya, game ini mewajibkan pemainnya untuk senantiasa terkoneksi ke Internet apabila ingin dimainkan. Untungnya, tidak ada iklan yang mengganggu selain yang diminta sendiri oleh pemainnya serta sedikit palang iklan di bagian kanan layar.

Ada sedikit pembatasan dalam game ini berupa sistem Life, jadi apabila pemain gagal menyelesaikan sebuah stage dalam langkah yang ditentukan, maka Life akan berkurang satu. Jika Life sampai habis, pemain harus menunggu beberapa waktu sebelum bisa melanjutkan permainan. Mikrotransaksi dalam game ini dihadirkan dalam bentuk Bank. Pemain bisa mengunjungi bank untuk membeli uang, atau menonton video iklan untuk mendapatkan sejumlah kecil uang. Selain bank, game-nya juga menyediakan yang namanya "paket murah" untuk dibeli dengan uang asli.

Sebenarnya game model My Museum Story: Mystery Match ini bukanlah baru, sudah ada beberapa game yang menggunakan sistem serupa, sebut saja Gardenscapes dan Colorful Mystery Days: Match Three. Selain tingkat kesulitan yang semakin lama semakin tinggi (seperti biasa pada game match-three seperti ini), satu kekurangan lagi dari My Museum Story: Mystery Match adalah tidak bisa dimainkan secara offline sama sekali. Meskipun begitu, kisah Grace yang cantik dalam misinya mengembalikan museumnya menjadi fungsional dan petualangannya ini tetap menarik untuk diikuti sebagai alternatif dari game menghias taman di rumah masa lalu atau game detektif dengan tokoh utama yang imut.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top