Meta Angkat Pembatasan Media Sosial Donald Trump Jelang Pilpres 2024

Published: 17 Jul 2024, oleh Dwi K

Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan segera mengangkat pembatasan yang diberlakukan pada akun Instagram dan Facebook mantan Presiden Donald Trump. Langkah ini diambil untuk memastikan perlakuan yang setara di antara semua calon presiden menjelang Pemilihan Presiden AS 2024.

Keputusan ini diambil dengan penekanan pada keadilan. Sejak akun Trump dipulihkan pada Januari 2023, mereka dikenakan hukuman yang lebih ketat dibandingkan dengan pengguna lain di platform Meta. Hukuman ini termasuk potensi suspensi dan pembatasan iklan jika Trump melanggar aturan Meta. Namun, akun Trump adalah satu-satunya yang dikenakan tindakan ketat ini, yang awalnya dirancang untuk membatasi akun tokoh publik selama periode kerusuhan sipil.

Latar Belakang Pembatasan

Meskipun ada pembatasan, baik akun Instagram maupun Facebook Trump tidak melanggar kebijakan Meta selama periode pembatasan. Ini berarti akun-akunnya tidak memicu hukuman yang lebih ketat. Meta memutuskan untuk mengangkat pembatasan ini karena kekhawatiran bahwa bahkan pelanggaran kebijakan kecil dapat mengakibatkan akun Trump disuspend atau dibatasi, terutama menjelang pemilihan.

Sebagai contoh, memposting alamat seseorang tanpa izin dapat menyebabkan suspensi hingga dua tahun, yang akan mencegahnya menjangkau pengguna pada bulan-bulan krusial sebelum pemilihan. 

Kebijakan Baru Meta

Sementara Meta menghapus hukuman yang lebih ketat ini, perusahaan tetap memiliki kemampuan untuk membatasi distribusi posting yang bermasalah dari Trump atau akun lainnya, bahkan jika posting tersebut tidak secara eksplisit melanggar aturan Meta. Ini termasuk konten dengan referensi tidak langsung ke kelompok seperti QAnon. Akun Trump, seperti akun tokoh publik lainnya, akan tetap mengikuti aturan konten umum yang sama dengan semua pengguna di platform Meta.

Nick Clegg, Presiden Global Affairs Meta, menyatakan, "Kami percaya bahwa rakyat Amerika harus dapat mendengar dari para calon presiden dengan basis yang sama." Dia juga mencatat bahwa hukuman yang lebih ketat adalah respons terhadap keadaan ekstrem dan tidak diperlukan lagi sejak saat itu.

Reaksi terhadap Keputusan Meta

Meta dan platform media sosial lainnya melarang Trump setelah serangan 6 Januari 2021 di Capitol AS karena pelanggaran aturan dan kekhawatiran atas incitement kekerasan lebih lanjut. Larangan ini mendorong Trump untuk membuat jejaring sosialnya sendiri, Truth Social, yang terutama dia gunakan untuk komentar publik selama kampanye 2024-nya.

Meskipun X (sebelumnya Twitter) mengembalikan akun Trump setelah Elon Musk mengakuisisi platform tersebut pada akhir 2022, Trump hanya memposting di sana sekali karena perjanjian untuk memprioritaskan Truth Social. Aktivitasnya di Facebook juga menurun dibandingkan dengan kampanye sebelumnya, meskipun kampanyenya terus menjalankan iklan di platform tersebut. Trump tetap dilarang di Snapchat. 

Tren di Kalangan Perusahaan Big Tech

Keputusan Meta merupakan bagian dari tren yang lebih besar di antara perusahaan Big Tech untuk meninjau kembali dan merevisi kebijakan yang diperkenalkan selama keadaan luar biasa. Meta dan X telah menggulirkan kembali beberapa kebijakan misinformasi terkait COVID-19, dan YouTube telah membalikkan kebijakan integritas pemilihannya untuk mengizinkan konten yang menuduh adanya kecurangan atau kesalahan dalam Pemilihan Presiden 2020.

Tinjauan Berkala oleh Meta

Meta berencana untuk meninjau secara berkala setiap akun yang ditempatkan di bawah pembatasan serupa untuk menentukan apakah pembatasan tersebut harus diangkat. Keputusan ini akan dipandu oleh tanggung jawab Meta dan rekomendasi dari Dewan Pengawas independen yang membantu membentuk kebijakan perusahaan. Langkah Meta mencerminkan pendekatannya untuk menyeimbangkan ekspresi politik dengan keamanan platform dan penegakan kebijakan saat pemilihan 2024 mendekat.

Dampak bagi Pemilihan Presiden 2024

Dengan diangkatnya pembatasan ini, Trump memiliki kesempatan lebih besar untuk berkomunikasi dengan basis pendukungnya dan menyampaikan pesannya secara langsung melalui platform media sosial yang sangat populer ini. Ini juga memberikan akses yang lebih adil dan setara bagi semua calon presiden untuk berinteraksi dengan pemilih dan mempengaruhi opini publik.

Dalam konteks yang lebih luas, langkah ini menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi besar menavigasi lanskap politik yang kompleks dan berusaha menyeimbangkan antara kebebasan berbicara dan tanggung jawab mereka untuk menjaga keamanan dan integritas platform mereka.

Dengan pemilihan presiden yang semakin mendekat, keputusan Meta ini akan terus menjadi bahan perbincangan dan pengawasan dari berbagai pihak, baik pendukung maupun pengkritik, yang akan memperhatikan bagaimana platform media sosial memainkan peran dalam proses demokrasi.

Tags

android ios news Meta facebook instagram donald trump US election blokir aplikasi mobile aplikasi media sosial social media presiden amerika serikat amerika

Share Artikel