istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Mengapa Melakukan Stalking di Media Sosial itu “Nagih Banget”?

Dwi K   08 May 2018
Mengapa Melakukan Stalking di Media Sosial itu “Nagih Banget”?

Di dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan social media bukan lagi hal yang aneh. Dari mulai update status, upload foto, chat, hingga kepo dengan timeline mungkin rutin dilakukan.

Disini terkadang keingintahuan kita terhadap media social orang lain sering kali terpancing. Mulai dari kepo Facebook hingga melihat-lihat foto lama di Instagram.

Nah mengapa sih kepo social media itu terasa mengasyikan malah bisa membuat ketagihan?

Kecanduan

Kecaduan disini berarti kita merasa ingin sekali atau ada yang kurang jika kita tidak memeriksa social media dan sedikit kepo.

Ada penelitian yang menjelaskan bahwa jika postingan kita di social media disukai sesorang, kita seakan seperti disuntikkan hormone dopamine yang membuat kita merasa bahagia.

Berdasarkan penelitian yang dimuat di Buffer Social, kita seakan-akan disuntik dengan hormon dopamin jika ada orang yang menyukai kiriman kita di media sosial. Hormone dopamine ini adalah hormone berpengaruh terhadap rasa menyenangkan dan juga seperti bahagia dan jatuh cinta.

Hal tersebut yang membuat kita betah berlama-lama menggunakan social media.

Tentu bagian dari hal tersebut termasuk salah satunya adalah stalking alias kepo.

Neotony

Otak manusia adalah salah satu bagian tubuh yang menyimpan banyak misteri. Salah satu keajaiban otak manusia yaitu, fakta bahwa otak manusa selalu awet muda. Dan otak manusia selalu berevolusi untuk beradaptasi agar bisa menerima berbagai info dan menerima hal baru. Nah hal ini disebut neotony.

Neotony mengakibatkan kita selalu ingin tahu dan haus akan informasi. Tentu dengan keinginan ini kita akan banyak mencari tahu. Salah satu media tempat banyak menampung informasi adalah social media dimana banyak dan beragam informasi tersedia disini. Walaupun tidak semua informasi disini itu penting, namun sudah tentu kita dapat mengkases dengan mudah dan cepat.

Pembanding Diri Sendiri

DIri kita selalu mengevaluasi dan membandingkan diri kita tentu dengan orang lain. Bagaimana cara diri kita membandingkan dengan orang lain jika diantara kita banyak yang kurang atau malah tidak sebanding?

Di zaman internet ini tentu cukup dengan melihat social media. Membandingkan diri disini tidak harus negative seperti iri atau semacamnya, tetapi untuk evaluasi diri agar lebih baik bisa dilakukan penelitian menunjukkan bahwa otak kita secara naluriah akan memberikan ranking pada diri sendiri dengan membandingkan dengan orang lain, dari kategori sifat misalnya.

Nah sudah kita bahas mengapa stalking social media itu cukup adiktif. Apakah ada sisi yang belum kita bahas? Atau ada yang ingin ditambahkan? Komentar dibawah ya!

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top