Kebebasan dalam dunia maya memang sangatlah terbuka, dan juga tidak ada batasan yang pasti dalam pengaturan arus informasi yang beredar. Banyak informsai, ilmu, serta pengetahuan positif yag bisa kita akses dari internet. Namun, tidak sedikit pula informasi negatif yang beredar tanpa filter. Salah satunya adalah konten porno.
Dahulu, konten porno sangatlah mudah untuk diakses, namun beruntunglah bagi kalian yang hidup dan bertinggal di Indonesia karena pihak pemerintah di Tanah Air sudah memberlakukan internet positif sehingga sebagian besar konten-konten porno pun sudah mulai dapat dibendung.
Namun, jika kita pada akhirnya tetaplah bisa untuk mengaksesnya, maka ada beberapa ancaman berbahaya yang mengintai di balik konten porno. Apa saja bahayanya?
Data Pribadi Dapat Dicuri
Maraknya aktivitas berbelanja online apalagi dengan harbolnas yang baru saja terlewat, mengartikan bahwa kita sudah terbiasa dengan sistem pembayaran digital. Nah, kita pun jadinya sudah terbiasa untuk memasukkan nomor kartu debit atau malah kartu kredit di dalam gadget kita. Bahkan, beberapa di antara kita malah sudah menyimpan nomor-nomor penting tersebut di dalam gadget sehingga lebih memudahkan kita dalam aktivitas berbelanja online.
Google Play Store pun dapat menyimpan data berupa nomor kartu kredit kita untuk lebih memudahkan kita dalam melakukan pembelian konten-kontennya.
Jika kita membuka situs-situs bermuatan konten porno, banyak di antaranya yang sudah disusupi oleh virus dan ditumpangi oleh hacker sehingga bisa membobol akun Gmail yang kita pergunakan.
Dan, situs-situs seperti ini juga biasanya menyediakan layanan berbayar yang mengharuskan kita untuk mengisi data berupa nomor kartu kredit kita. Nah, berhati-hatilah terhadap keberadaan berbagai pesan pop up dan situs-situs scam, ya.
Porn Ticker
Apakah Porn Ticker itu? Porn Ticker adalah sebuah konten yang ternyata adalah sebuah jebakan yang berisikan trojan untuk menyusup ke dalam gadget si korban, yang dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin mencuri data dari pengguna gadget yang kebanyakan berbasis Android.
Jika kita sampai membuka situs-situs yang belum dipastikan keamannannya, maka terkadang bakal muncul pesan pop up yang mirip seperti Google Play Store yang meminta kita untuk men-download aplikasi-aplikasi tertentu, misalnya browser atau pun tools berbasis Android tertentu.
Nah, jika kita sampai tertipu untuk mengunduhnya maka data-data penting milik kita pun akan bisa dicuri karena akses akun Gmail kita telah disusupi.
Ransomware
Tentunya, para pengguna internet alias netizen masih teringat dengan kasus Ransomware yang mendadak jadi ramai pada beberapa bulan yang lalu. Nah, sekedar pengingat saja, Ransomware ini merupakan malware yang akan menyusup ke dalam gadget kita serta mengunci berbagai file dan data-data milik kita.
Jika kita ingin mengakses berbagai file dan data-data milik kita tersebut, maka sang pembuat Ransomware akan meminta sejumlah tebusan untuk membebaskan berbagai file dan data-data milik kita tersebut.
Yang perlu untuk diketahui, Ransomware ternyata tidak hanya dipersiapkan untuk menyerang komputer atau pun laptop saja, namun juga smartphone dan gadget lainnya!
Ransomware bernama Cyber.Police telah ditemukan di situs-situs dewasa dan mengincar para pengguna gadget Android yang masih menggunakan OS Jellybean. Dengan bukti telah ditemukannya Ransomware yang mengincar salah satu versi OS Android, maka tidak menutup kemungkinan akan adanya Ransomware lain akan mengintai pengguna gadget ber-OS dengan seri yang lain.
Jangan lupa, jika Android kita sampai terserang oleh Ransomware maka handphone kita pun jadi tidak akan bisa digunakan, dan data-data milik kita akan tersebar jika tidak membayar tebusan. Sangat berbahaya, bukan?
Nah, untuk itu, hindarilah untuk mengakses situs-situs bermuatan konten porno. Selain berbahaya bagi smartphone, juga akan merusak diri kita sendiri apalagi jika masih berada di bawah umur.
Be a responsible internet user, okay!
