istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Melihat Peran Penting & Rencana Tim-tim MPL soal Coach untuk MPL ID S5

en19ma   25 Dec 2019
Melihat Peran Penting & Rencana Tim-tim MPL soal Coach untuk MPL ID S5

Tak sedikit yang mengatakan bahwa coach Bjorn Ong menjadi faktor penentu atas kemenangan EVOS Esports di MPL ID S4 (27 Oktober 2019) dan M1 World Championship 2019 (17 November 2019). Namun demikian, meski coach yang satu ini juga berhasil menghantarkan EVOS SG demi menjadi juara di MPL MY/SG Season 4, performa tim tersebut nyatanya terbilang mengecewakan di M1 karena tidak mampu lolos dari babak grup.

Bjorn Ong sendiri juga ditanggap menjadi pelatih bagi timnas Singapura untuk MLBB di SEA Games 2019. Namun, timnas Singapura juga tidak berhasil meraih medali apa pun di sana. Jadi, bagaimana sebenarnya peran coach di MLBB, khususnya di MPL? Bagaimana dengan tim-tim selain EVOS Esports di MPL ID? Apakah mereka akan memiliki coach di Season 5?

Wibi “8Ken” Irbawanto, salah satu shoutcaster untuk MPL ID S4, mengatakan, “Pelatih menjadi sosok yang kian penting [terkait] semakin [tingginya] tingkat kompetitif [dari] suatu liga. Pelatih merupakan orang keenam dalam suatu tim yang membantu para pemain [untuk] mendapatkan pandangan yang berbeda dengan perspektif yang lebih luas. Layaknya peribahasa 'Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak,' pemain [kadang] sulit [untuk] mengidentifikasi isu-isu yang terjadi dengan dirinya dan tim mereka. Karena itu, pelatih hadir untuk membantu [dalam] mengidentifikasi masalah tersebut dan menemukan solusi yang relevan untuk memperbaiki performa tim. Ada atau tidak adanya pelatih dapat menentukan beratnya beban para pemain dalam berlatih setiap harinya. Dengan adanya pelatih, pemain bisa lebih banyak meluangkan waktu dalam memperbaiki permainan mereka, karena pelatih sudah memangkas beban [yang ada dalam] melakukan identifikasi masalah dan pencarian solusi.”

Di sisi lain, Ade Setiawan, Data Analyst MLBB untuk EVOS Esports, juga menyampaikan pendapatnya. “Peran pelatih, menurut saya, pastinya mengarahkan tim agar bisa [menjadi] lebih baik dari segi individu mau pun secara tim, sehingga bisa membawa mereka menjadi pemenang. Seorang pelatih juga harus bisa memahami situasi dalam tim dan mencari solusi jika terjadi sebuah perbedaan pendapat dalam tim. Jadi, diperlukan sebuah ide yang cemerlang atau pemikiran out-of-the-box agar bisa menjadi pelatih yg hebat. Dan, yang paling penting menurut saya, pelatih yang hebat adalah mereka yang bisa berteman dekat dengan timnya. Karena, dari kedekatan individu, kita mampu memelajari serta memahami sesuatu hal [dengan] lebih cepat [daripada] biasanya. Jadi, bukan hanya sekedar partner kerja saja atau pembuat strategi semata,” ujar Ade.

Ade pun memberikan komentarnya terhadap sang coach EVOS, “Menurut saya, sosok Bjorn Ong adalah pelatih yang sangat, amat berambisi dan mempunyai pemikiran yang luar biasa. Mungkin karena dia nokturnal kali, ya. Selain itu, dia juga bisa bekerja secara profesional, bisa menjadi teman untuk tim, dan bisa mengatasi beberapa permasalahan yang bisa dibilang privacy bagi para pemain. Ya, walau pun agak kepo-an banget orangnya, dan aneh, tapi patut diacungi jempol, hahaha.”

Kembali ke Wibi. Menurutnya, Bjorn adalah pelatih yang menarik. Wibi memiliki anggapan bahwa Bjorn cocok dengan kultur EVOS Esports, sehingga lebih memudahkan para pemainnya untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri mereka dengan arahan-arahan sang pelatih. Namun demikian, seorang pelatih tidak bisa dengan serta merta membuat timnya menjadi juara. Wibi pun memberikan contoh bahwa di olahraga tradisional, juga ada pelatih-pelatih hebat yang tidak mampu membawa timnya juara, seperti Greg Popovich di San Antonio Spurs (bola basket) pada tahun 2019 atau pun Jose Mourinho di Manchester United (sepak bola) di awal tahun yang sama.

Demikian juga halnya dengan RRQ di MPL ID S4 dan M1. Menurut Wibi, RRQ membutuhkan waktu dalam meningkatkan chemistry antara pelatih dengan para pemainnya. “EVOS hanya lebih beruntung [dalam] menemukan pelatih yang bisa dengan mudah mengintegrasikan diri ke dalam tim,” jelasnya.

Meski berisikan para pemain bintang dan juga menggunakan coach yang mempunyai pengalaman, tim yang pernah menjadi juara MPL ID S2 ini harus rela untuk berada di posisi runner-up di MPL ID S4 dan M1. Andrian Pauline, CEO dari RRQ, mengaku masih akan menggunakan coach untuk tim MLBB mereka di MPL ID S5 meski, pada saat artikel ini ditulis, ia mengakui belum menemukan sosok pelatih baru untuk timnya.

Lalu, bagaimana dengan tim lainnya? COO dari Alter Ego (AE), Indra Hadiyanto, sempat bercerita bahwa Alter Ego sendiri sebenarnya juga memiliki coach untuk MPL ID S4. Namun, berhubung ada masalah keluarga dan MPL tidak mengizinkan pergantian coach, maka tim AE tidak mempunyai pelatih yang menemani para pemainnya sampai akhir musim. Untuk Season 5 nanti, Indra juga mengatakan akan menunjuk pelatih untuk tim MLBB mereka, meski ia belum bisa mengatakan siapa orangnya. “Untuk MPL ID S5, kami akan ada coach. Cuma untuk nama, mungkin masih dirahasiakan. Kita belajar dari S4, karena coach boleh melakukan briefing sebelum pertandingan dimulai, hal tersebut berefek besar dalam segi draft dan taktik,” ujarnya.

Alter Ego sendiri memang memberikan kejutan yang positif karena berhasil berakhir di peringkat 3, baik itu di babak Regular Season atau pun Playoffs. Apakah dengan coach barunya itu, Alter Ego akan bisa menjadi juara di Season 5 nantinya?

Selain RRQ dan Alter Ego, Genflix Aerowolf juga memberikan komentarnya. Ershad Riansyah, Head of Pro Team dari Aerowolf, mengatakan bahwa timnya juga baru mendapatkan coach di pekan ketujuh dari babak Regular Season MPL ID S4. Sang pelatih yang bernama Alfian Gusti Syahrial aka ZoZo tersebut juga masih akan digunakan untuk MPL ID S5 nanti.

Kebalikan dari Alter Ego, tim baru yang menusuk ke peringkat atas, Genflix Aerowolf merupakan tim lama yang performanya justru malah tersungkur di musim keempat. Padahal, tim ini bisa dibilang sebagai tim papan atas dan ditakuti lawan-lawannya pada musim-musim sebelumnya. Apakah coach tadi dapat membawa tren yang lebih positif ke Genflix Aerowolf pada musim kelima nanti?

Pertarungan antar tim-tim MPL ID sebenarnya memang tak hanya menyoal para pemainnya. Namun, juga menyoal profesionalisme manajemen serta adu strategi dari para pelatihnya. Seberapa besar peran pelatih tim-tim MPL ID untuk S5 nantinya?

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top