istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
TIPS TRIK

Melek Digital & Pandai Baca Peluang Kenormalan Baru, Strategi UMKM Bertahan di Era Pandemi

en19ma   14 Feb 2021
Melek Digital & Pandai Baca Peluang Kenormalan Baru, Strategi UMKM Bertahan di Era Pandemi

Pandemi yang tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda mereda membuat ekonomi Indonesia diprediksi masih akan tertekan tahun ini. Di sektor industri UMKM, survei LPEM UI dan UNDP di tahun 2020 menyatakan bahwa ada lebih dari 88 persen UMKM yang mengalami penurunan margin keuntungan selama pandemi hingga Agustus 2020. Lantas, seperti apa proyeksi pertumbuhan UMKM di tahun 2021 ini?

Kabar baiknya, di tengah tantangan ekonomi tadi, UMKM Indonesia sangat berpeluang untuk rebound dari dampak pandemi. Beberapa hal yang dapat mendukung pemulihan tersebut di antaranya ialah adanya intervensi pemerintah dalam hal kesehatan dan fiskal. Selaku Ekonom Universitas Indonesia dan Direktur Eksekutif Next Policy, Fithra Faisal mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan memulih ke angka 4 hingga 6 persen pada tahun 2021. “Intervensi kesehatan seperti vaksinasi akan mempercepat pemulihan konsumsi serta mengembalikan potensi investasi yang lebih luas. Lalu, intervensi fiskal dengan menambah stimulus hingga dua kali lipat di tahun 2021 akan menggairahkan sektor UMKM,” jelas Fithra.

Lebih spesifik, Fithra menyoroti bahwa sebagian UMKM yang berhasil bertahan secara notabene mengandalkan ICT (information, communication, and technology). Adopsi teknologi ini bisa menjadi focal point untuk mendongkrak transaksi bahkan hingga ratusan persen. Banyaknya pelaku UMKM Indonesia yang sigap mengadopsi teknologi untuk bertahan juga dikonfirmasi oleh CEO Qasir, Michael Williem.

Pihaknya menyatakan bahwa perusahaan secara langsung melihat beberapa pelaku UMKM yang harus berjuang untuk mempertahankan usaha, melakukan perubahan bisnis, bahkan harus sampai gulung tikar. Sebagai perusahaan penyedia platform POS untuk usahawan nano dan mikro, Qasir mendapati bahwa mitra-mitra usahawan yang bertahan adalah mereka yang sigap untuk melakukan adaptasi, baik itu adaptasi atas penerapan protokol kesehatan, mau pun adaptasi teknologi.

"Tidak dapat dipungkiri, transformasi digital membuat UMKM menjadi lebih berdaya saing. Misalnya, ketika pelaku bisnis UMKM menjalin kemitraan dengan layanan pengiriman online, kolaborasi dengan platform e-commerce dalam menjalankan promo, program bundling, dan strategi lain yang tujuannya [untuk] membuat produk berputar terus,“ tutur Michael.

Strategi kedua yang dilihat Michael adalah kemampuan pelaku UMKM untuk menarget kebutuhan baru yang muncul di era kenormalan baru. “Ambil contoh, bisnis kuliner. Sebelum pandemi, tipe kuliner yang dijual cukup standar jenisnya. Saat ini, kita lihat ada kopi kemasan literan, kue-kue kekinian yang biasanya ada di kafe high-end, sekarang bisa dibeli dengan harga terjangkau. Belum lagi, jika bicara soal segmen bisnis hobi, seperti tanaman hias, kerajinan, dan lainnya. Banyak sekali, usaha-usaha baru [yang] justru bermunculan di masa pandemi dan menarget generasi milenial yang digital savvy ini sebagai pangsa pasar. Secara tidak langsung, kemunculan usahawan baru ini juga berdampak positif pada bisnis kami selama tahun 2020 lalu," jelas Michael.

Melihat daya tahan dan kreativitas dari pelaku usaha mikro pada saat ini, Michael cukup optimis bahwa UMKM Indonesia dapat kembali pulih di tahun 2021. Michael menambahkan bahwa pola strategi bertahan UMKM di tahun ini seharusnya tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Beberapa langkah serius yang bisa dilakukan di antaranya adalah mulai mengusahakan agar bisnis mempunyai status formal dan merapikan pencatatan usaha.


Warung Satria Pakai App Qasir

“Misalnya, untuk usahawan baru yang sebelumnya masih mengandalkan proses manajerial bisnis secara manual, mulai dari arus kas, pengecekan stok barang atau hingga operasional inventaris lainnya, dapat mulai beralih ke layanan digital. Dengan begitu, pelaku bisnis dapat fokus pada perencanaan bisnisnya, bahkan mungkin bisa mulai melakukan ekspansi pasar, walau pun di tengah kondisi yang serba tidak pasti akibat pandemi Covid-19,” tambah pria yang akrab disapa Mike ini.

Proses transformasi digital dari UMKM ini dapat dilihat dengan semakin besarnya jumlah pengguna e-commerce di Indonesia. Tercatat bahwa pertumbuhan volume transaksi e-commerce pada September 2020 mengalami peningkatan sebanyak 79,38 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), sebesar 150,16 juta transaksi dengan jumlah UMKM yang berhasil go digital melampaui angka 9 juta. Hal ini juga diperkuat dengan jumlah pelaku UMKM yang mulai menggunakan layanan POS untuk memudahkan layanan jual beli mereka secara online. Qasir misalnya, sebagai salah satu penyedia layanan POS, mencatat pertumbuhan user-nya yang mencapai lebih dari 500.000 di tahun yang secara notabene penuh dengan tekanan tersebut.

Ke depannya, Michael berharap, akan ada lebih banyak usahawan mikro yang tidak ragu lagi untuk memulai adaptasi teknologi dan digitalisasi untuk mempermudah kegiatan operasionalnya. “Saya rasa, hal ini juga [menjadi] pekerjaan rumah bagi kami [yang] pelaku startup, agar terus mem-familiarkan layanan-layanan digital, seperti mPOS dari Qasir, kepada banyak usahawan. Karena, kami [telah] menyaksikan sendiri, UMKM yang berdaya saing, akan lebih punya daya tahan dari gempuran efek pandemi, atau pun risiko-risiko usaha lainnya,” tegas Michael.

Tentang Qasir

Qasir merupakan ekosistem digital bagi usahawan mikro dan kecil yang memiliki mimpi untuk membesarkan bisnisnya. Qasir memahami tantangan yang dihadapi usahawan mikro, kecil dan menengah dalam mengadopsi teknologi, karenanya Qasir mengembangkan rangkaian teknologi yang mutlak dibutuhkan oleh usahawan mikro untuk memulai, mengelola, dan mengembangkan usahanya.

Teknologi Qasir memungkinkan usahawan untuk melakukan pencatatan transaksi, pembayaran digital, pengisian kembali stok dari supplier terdekat sampai dengan layanan untuk pengembangan usaha, seperti pembiayaan dan dukungan brand untuk usahawan mikro, kecil & menengah.

Lewat jaringan kemitraan dengan banyak wholesaler dan start-up pendukung bisnis mikro, Qasir mantap untuk menjadi inkubator bagi bisnis tradisional di seluruh Indonesia. Qasir memiliki komitmen untuk mengantarkan lebih banyak usahawan mikro agar tidak hanya berhasil untuk bertahan, tapi juga berkembang seiring dengan waktu.

Website resmi Qasir: https://www.qasir.id

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top