istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

McAfee MVISION Private Access Hadirkan Zero Trust Network Access

NanaMiku   21 Sep 2021
McAfee MVISION Private Access Hadirkan Zero Trust Network Access

McAfee Enterprise mengumumkan fitur baru untuk McAffee MVISION Private Acess yang bernama Zero Trust Network Acecss (ZTNA). Sesuai namanya, keamanan berbasis Zero Trust ini dihadirkan untuk menjawab kebutuhan perusahaan untuk pengamanan sistem IT di masa kini, karena tren kerja secara jarak jauh dan WFH yang menyebabkan munculanya ancaman keamanan baru karena pola kerjanya.

Akibat pandemi yang berkepanjangan, berbagai perusahaan pun harus melakukan transformasi digital dan menerapkan sistem kerja yang lebih fleksibel. Data IDC sejak awal pandemi sudah memperlihatkan bahwa penggunaan cloud meningkat 40%. Karena itu, jadi banyak celah keamanan yang muncul karena penggunaan layanan cloud dan teknologi kolaborasi seperti Microsoft 365, Webex, Zoom, Teams, dan Slack.

Lembaga riset Gartnet juga melakukan studi yang memperkirakan bahwa akibat peningkatan penggunaan layanan cloud dan peningkatan jumlah titik sentuh platform digital yang digunakan, pada tahun 2022 diperkirakan 31% pekerja profesional di seluruh dunia akan bekerja secara remote, dan di tahun 2025 setidaknya 40% akses ke jaringan perusahaan akan didominasi oleh Zero Trust Network Access (ZTNA), meningkat pesat dari 5% saja dari akhir tahun 2020 lalu. Hadirnya ZTNA ini menggeser teknologi VPN yang digunakan selama ini.

VPN Saja Tidak Cukup Aman

Menurut survey GlobalWebIndex dalam laporan “Global VPN Usage Report 2020,” Indonesia merupakan negara denganj umlah pengguna Virtual Private Network (VPN) terbanyak di dunia untuk kalangan pengguna pribadi dan juga perusahaan.

Meski begitu, nyatanya tingkat keamanan cyber di Indonesia masih sangat memperhatinkan dibandingkan negara-negara lainnya. Dalam National Cyber Security Index, tingkat keamanan cyber Indonesia berada di peringkat 77 dari 160 negara. Selain itu, bahkan lembaga dan layanan pemerintahan yang notabene memiliki tingkat keamanan berstandar tinggi pun tidak luput kena serangan cyber, contohnya kasus bocornya data eHAC yang melibatkan lebih dari 1,3 juta data pengguna di Indonesia. Kekhawatiran global ini juga mendorong negara-negara lain, contohnya Singapura, jadi negara pertama yang menerapkan kebijakan tingkat pemerintah untuk mengubah keamanan cyber nasionalnya menggunakan Zero Trust di bulan Februari 2021.

Hal ini membuktikan bahwa walau VPN populer sebagai salah satu cara untuk mengamankan perangkat teknologi, ternyata VPN bukanlah jawaban mutlak utnuk menghadapi serangan-serangan cyber. Seiring meningkatnya kegiatan WFH atau WFA (Work From Anywhere) yang dilakukan oleh berbagai perusahaan di Indonesia, VPN rentan mengalami kelebihan beban dan trafik yang menyebabkan pertahanan melemah dan kinerja menurun.

Zero Trust Network Access merupakan salah satu teknologi yang digadang-gadang akan melengkapi dan memperkuat teknologi VPN, terutama untuk organisasi dan perusahaan yang tidak bisa lagi bergantung pada VPN saja.

Konsep dan Penerapan Zero Trust

Zero Trust sebenarnya bukanlah konsep baru dan sudah lama menjadi topik bahasan industri. Konsep dasar Zero Trust adalah menjadikan data sebagai awal dan semua keputusan terkait trust atau kepercayaan, dan bukan lagi berdasarkan pembatasan tingkat akses penggunanya.

“Zero Trust mengubah pola pikir kita untuk tidak lagi membatasi akses berdasarkan penggunanya, atau menggunakan password yang lebih sulit untuk ditebak (dan diingat). Perusahaan harus meninjau ulang semua hal dari segi data: aset-aset digital yang penting, data aplikasi, juga data dari berbagai layanan, dan semua itu harus disegmentasi secara lebih khusus untuk menentukan siapa saja yang membutuhkan akses ke data tersebut, dan bagaimana cara melindungi masing-masing jalur akses data tersebut,” jelas Jonathan Tan, Managing Director, Asia, McAfee. “Walau demikian, penerapan keamanan Zero Trust juga harus fleksibel, karena terkadang postur keamanan siber perusahaan harus bisa memberikan akses ke perangkat yang mungkin belum mendapat ijin, namun penting untuk kelangsungan proses. Hal-hal semacam ini dapat diatasi dengan teknologi Zero Trust yang lengkap yang melindungi IT perusahaan dari hulu ke hilir.”

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top