Masuki Tahap II Vaksinasi, Usahawan Mikro Tanah Air Perlu Siapkan Amunisi

Published: 27 Mar 2021, oleh en19ma

Genap setahun, pandemi Covid-19 masih berlangsung di Indonesia dengan total kasus positif yang mencapai lebih dari 1.4 juta orang. Salah satu upaya percepatan dari pemerintah dalam menekan angka penyebaran ialah dengan melakukan vaksinasi Covid-19. Hal ini diharapkan menjadi titik terang untuk mengembalikan kehidupan normal.

Menjelang akhir Maret 2021, vaksinasi tahap II sudah mulai diberikan kepada petugas pelayanan publik, lansia, tanpa terkecuali untuk pedagang dengan akumulasi penerima vaksin mencapai 5.53 juta orang. Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan akan menargetkan vaksin terhadap 115 pasar di Jabodetabek, sebagai golongan profesi yang cukup sering untuk berinteraksi pada setiap harinya dengan konsumen.

CEO Qasir, Michael Williem, melihat implementasi vaksinasi merupakan sebuah sinyal yang baik bagi pemulihan bisnis. “Pendistribusian vaksin yang sedang berjalan [pada] saat ini, walau pun tidak serta-merta, namun kita semua tahu tujuannya, agar masyarakat kembali bisa beraktivitas seperti biasa tanpa dibayang-bayangi ketakutan akan tertular virus. Meski pun untuk sampai ke sana, tentu saja membutuhkan waktu, namun jelas ini adalah kabar [yang] baik buat semuanya, termasuk usahawan. Jadi, tidak ada salahnya [bagi] kita [untuk] bersiap," ajak Michael.

Baru-baru ini, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki juga telah menggaungkan langkah transformasi agar UMKM sigap dalam menghadapi transisi bisnis pasca-pandemi. Guna meningkatkan daya saing, pemerintah mendukung dengan tiga pilar utama, yang di antaranya adalah kemudahan perizinan bagi usaha mikro; transformasi digital untuk pemasaran; dan membangun teknologi produksi yang sesuai dengan standarisasi global.

Michael sangat mengapresiasi langkah konkrit dari pemerintah bagi koperasi dan UMKM. “Sekarang, tinggal bagaimana dari sisi pelaku usaha. Tentunya, pelaku usaha juga harus mempersiapkan diri [dalam] menyambut era baru [dari] bisnis pasca-pandemi,” jelas Michael. Menurutnya, digitalisasi yang sudah mulai menggeliat dalam setahun belakangan ini jangan malah sampai ditinggalkan, justru harus lebih dioptimalkan dalam penggunaannya.

“Mendorong penjualan produk atau pun jasa yang sempat tersendat [pada] belakangan [waktu] ini pasti memerlukan promosi yang gencar dan masif, baik secara konvensional mau pun digital. Namun, karena kita masih berada dalam masa transisi akibat pandemi, porsi penggunaan teknologi [jadi] lebih bisa diandalkan,” jelas Michael.

Dari sisi penyedia aplikasi, salah satu kontribusi dari Qasir untuk mendukung pelaku UMKM di masa transisi ini adalah dengan menyediakan layanan Website Usaha. “Ini adalah semacam landing page atau format toko online untuk lini usahanya. Di dalamnya, ada katalog yang memungkinkan pelanggan [untuk] melakukan pemesanan [secara] langsung ke penjual. Juga, ada bio link yang bisa menampung semua link yang berhubungan dengan promosi produk dan pemasaran, seperti link media sosial dan link akun di marketplace. Dengan biayanya yang sangat terjangkau, kami berharap [agar] pelaku UMKM di level apa pun, bahkan yang baru mulai, bisa langsung [merasa] familiar dengan berbagai inovasi digital,” paparnya.

Ke depannya, Qasir mengakui akan terus berinovasi dalam menyesuaikan tuntutan zaman agar pelaku UMKM bisa merasakan pengalaman berbisnis dengan bantuan teknologi namun tidak membebankan biaya operasionalnya sama sekali. Bahkan, dalam waktu dekat ini, Website Usaha Qasir dapat menerima pembayaran online, seperti transfer melalui virtual account dan mobile payment dengan kartu kredit dan debit. “Semoga langkah ini semakin mempermudah pelaku usaha online mau pun pelaku usaha konvensional yang tetap ingin meminimalisir kontak fisik,” tutup Michael.

Terakhir, Michael juga terus mengingatkan meski vaksin sudah mulai dijalankan, protokol kesehatan yakni memakai masker selama melakukan kegiatan fisik, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer secara berkala ketika melakukan transaksi, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilisasi tetaplah harus diterapkan.

Tags

Tips Tips & Trick tips & trik Trick trik usaha kecil dan menengah Usaha Mikro ukm UMKM indonesia bisnis pandemik COVID-19 coronavirus virus new normal kesehatan kementerian kesehatan interaktif qasir Kementerian Koperasi dan UKM transformasi digital marketing pemasaran teknologi penjualan aplikasi update Fitur website toko online protokol

Share Artikel