Game mobile terbaru yang menyandang judul Game of Thrones tampil dengan genre yang tidak disangka-sangka.
Permainan match 3 atau juga dikenal dengan tile-matching, suatu model puzzle yang dimainkan dengan mencocokkan tiga pola seragam dalam menyelesaikan stage, memang telah menjadi salah satu jenis game yang sangat populer dari waktu ke waktu. Bisa dibayangkan fenomena Candy Crush yang pernah beken di masanya, atau kalau yang belum terlalu lama ini, Royal Match yang iklannya pasti sering kalian temukan saat mengakses aplikasi freemium.
Game-game semacam ini memang contoh yang asyik dimainkan segala kalangan. Tidak rumit dimainkan dan cukup ringkas yang tidak menuntut waktu lama untuk dapat dinikmati oleh karena stage-stage-nya yang singkat. Santai, namun juga adiktif. Maka, tidak mengherankan halnya ketika sejumlah IP populer pun mencoba mengadaptasikan model permainan ini untuk menjangkau pemain yang mungkin tadinya belum mengenal IP-nya.
Hal ini dibuktikan dengan franchise game populer, Monster Hunter yang baru saja mengumumkan versi match 3-nya pada pekan lalu, dan ternyata tak lama kemudian langsung diikuti oleh nama franchise besar lainnya, dengan pendekatan serupa.
Bermain Match 3 demi Tahta Westeros
Saatnya mengantar House kalian pada kejayaan tahta Westeros dengan cara yang tidak terbayangkan sebelumnya: bermain puzzle ala tile matching! Buang dulu ekspektasi akan adaptasi game-nya yang tadinya mungkin terlintas tidak jauh dari strategi atau action petualangan.
Karena bermain puzzle semacam ini adalah kunci! Seorang penguasa berhak memainkan game-nya dengan nyaman kapanpun dan dimanapun, sambil tetap mengasah ketajaman otaknya dalam memikirkan pola balok selanjutnya yang harus dicocokkan!
Terlepas dari candaan di atas, memang itulah Game of Thrones: Legends pada dasarnya. Tanpa perlu diterangkan panjang lebar lagi, game ini tetap mempertahankan inti permainan yang tidak ada bedanya. Alumni Candy Crush tahu betul sensasi serius tapi santainya permainan semacam ini.
Akan tetapi, bungkusan tema Game of Thrones jelas mengartikannya tak lepas dari presentasi dan inklusi gimmick dari dunia rekaan George R.R. Martin tersebut, sebagaimana progresi dari stage ke stage-nya mendapat treatment dalam bentuk narasi dan mekanik pertarungan para karakter di dalamnya. Jadi, kalian dapat bertemu dengan para tokoh yang telah kalian kenal familiar dari serialnya, mengumpulkan dan menyusunnya ke dalam tim untuk menaklukkan lawan yang juga telah menanti kalian di dalamnya.
Untuk tiap match 3 yang dihasilkan, kalian juga akan memberi damage serangan pada lawan. Seperti biasanya, menyeragamkannya sampai empat atau lima pun dapat menghasilkan power up yang turut mempercepat terkurasnya health bar lawan. Tapi, itu saja belum cukup.
Agar health bar lawan dapat habis lebih cepat, lima anggota party yang kalian bawa juga dapat mengeluarkan skill-nya masing-masing. Tapi jangan salah, lawan pun dapat menyerang karakter yang kalian bawa dan giliran kalian menyerang akan ditentukan dari bar yang terisi seiring jalannya stage.
Bisa dibilang mirip game RPG yang punya sistem turn-based. Hal ini juga didukung dengan skill tiap karakter yang tidak selalu bersifat memberi damage, tapi ada pula yang memberi buff tertentu atau skill yang menghasilkan efek dengan atribut khusus. Jadi, game ini memang cukup cermat dalam menerapkan gimmick yang menjadikannya cukup menarik untuk ukuran judul yang pada dasarnya hanyalah game match 3 atau tile matching ini.
Dan menariknya lagi, game ini bahkan menyertakan fitur otomatis dan fast forward seperti judul-judul mobile game yang memang RPG. Sementara ini bisa dikatakan janggal untuk sebuah game puzzle, tapi langkah ini juga bisa dipahami lantaran permainannya yang ada kalanya membutuhkan grinding material. Balik lagi, mekanik inipun jelas sekedar opsional, berhubung langkah yang dipilih AI-nya pun cenderung bukan yang paling tepat.
RPG Banget
Ketika mendengar kata grinding, kalian tidak salah. Game of Thrones: Legends ini memanglah kemasan yang se-RPG itu. Persilangan puzzle x RPG dirasakan amat kentara di luar dari mekanisme stage itu sendiri. Bagaimana sistem level berperan besar karena kekuatan serangan karakter jelas ditentukan dengan level-nya yang lebih tinggi. Dari level karakter, lalu berlanjut dengan sistem equipment dan skill yang dapat ditingkatkan juga level-nya.
Dan untuk sistem yang dirancang demikian, resource tidak ketinggalan memegang peranan sebagai persyaratan yang diperlukan.
Selayaknya narasi yang dipresentasikan dengan sudut pandang pemimpin sebuah House, interface utamanya pun menampilkan aspek town management minor dimana terdapat sejumlah fasilitas yang perlu ditingkatkan agar dapat menghasilkan resource yang dibutuhkan untuk menaikkan level karakter dan level fasilitasnya. Dan seperti tipikal game dengan model semacam ini, sistem upgrade fasilitas juga membutuhkan durasi dan adanya fasilitas tertentu dengan persyaratan terkait fasilitas lainnya.
Tapi jangan kuatir, berhubung game ini pada dasarnya merupakan sesuatu yang ditujukan bagi penikmat game kasual, tentu elemen-elemen RPG ini memang bukanlah hal yang kompleks atau kontan bikin males. Walau tidak dipungkiri mengumpulkan resource yang diperlukan memang cukup jadi keterbatasan sendiri. Well, arahnya sudah jelas: mendorong microtransaction yang tentunya tidak ketinggalan dalam game free-to-play semacam ini.
Segala yang Bisa Diekspektasikan dari Mobile Game Modern
Dan menjadi game puzzle tidak lantas mengartikannya hanya sebatas itu. Implementasi RPG pada gameplay-nya memang membuka jalan Game of Thrones: Legends menjadi judul yang setara dengan mobage (mobile game) kebanyakan. Sistem gacha, checked.
Daya tarik Game of Thrones pada karakternya, dibawakan sebanyak-banyaknya di sini dimana kalian tidak akan melihat hanya karakter-karakter dengan peran yang berarti dari serial TV-nya, tapi juga golongan pasukan atau makhluk yang entah dari mana datangnya dan mungkin sekedar ditambahkan demi menurunkan rate kalian mendapat karakter yang diinginkan. Sistem event, checked.
Sebagaimana game ini menekankan gacha dengan beragam banner kategori karakter, adanya event khusus juga tidak ketinggalan disertakan dengan gimmick tersendiri untuk dimainkan dan hanya berlangsung dalam periode tertentu. Fitur sosial juga checked. Alliance dan Raid menjadi bagian yang juga tidak dilupakan kali ini. Bergabung dengan Alliance akan memberikan kalian aktivitas tambahan dan reward yang menggiurkan, sedangkan Raid tak lepas menjadi ajang kalian untuk membuktikan kekuatan jawara-jawara kalian di hadapan jawara para pemain lain.
Dengan aspek-aspek tersebut, Game of Thrones: Legends terdengar seperti bukan game bergenre puzzle, yang padahal kenyataannya adalah ya. Cukup menarik dan bisa diapresiasi dari perspektif kami. Gimana dengan pendapat kalian?
